Bab 55 : Lepaskan

4.9K 239 13
                                    

Setelah beberapa minggu kemudian Naira kembali melakukan pekerjaannya yang sangat dia cintai, namun dia lebih mencintai abang dokter daripada pekerjaannya itu

Kayaknya gitu sih

Btw keadaannya udah baik-baik saja ya, jadi nggak usah dipikirin tentang kejadian itu lagi

Memang hari ini Naira bekerja lembur, dan pulang agak malam, sayangnya hari ini nasibnya apes, karena ban mobil kesayangannya kempes tadi pagi, jadi terpaksa deh nggak bawa mobil

Wanita itu melihat jam di handphonenya, terlihat pukul 20.30 WIB, dia memutuskan untuk mencari taksi, di aplikasi handphonenya

Namun belum seberapa menit dia berdiri disana terlihat sebuah mobil mewah menghampirinya

"Nai, buruan naik" kata seorang pria itu membuka kaca jendela mobilnya sambil tersenyum

"Near, jadi lo jemput gue?" tanya wanita itu

"Hmm, nggak sih, kebetulan lewat tadi, dan gue lihat wanita cantik yang kayaknya gue kenal, akhirnya gue kesini deh" kata pria yang sangat tampan masih menggunakan jas putihnya, kayaknya baru pulang dari kerja juga

Naira berpikir sebentar, tidak ada salahnya pulang dengan pria itu, lagi pula dia sangat baik, kan udah pernah jadi mantan jadi tahu lah sifatnya gimana

Wanita itu mengangguk dan langsung menerima ajakannya abang doctor, lumayan buat ngomong sama calon suami

Di dalam mobil hanya ada keheningan, tidak ada yang memulai pembicaraan sepatah katapun, kayak canggung gitu

Jangan canggung-canggung lah, pasti mau nikah juga

"Gue" kata mereka berbarengan

"Hmm, lo aja duluan" kata Nearlend memberikan ruang untuk sang istrinya bicara

"Lo aja dulu Near" kata Naira seperti mengalah gitu

"Bagaimana kita makan dulu ke restoran, gue laper banget" ajak Nearlend sambil memegang perutnya terlihat keroncong

"Hmm, baiklah" sahut wanita itu lemah lembut

Kenapa Naira berubah gezz, dari wanita judes jadi lembut banget, kesambet apa nih cewek

"Jadi lo mau ngomong apa?"

"Nggak, nggak jadi" kata wanita itu seperti menyembunyikan sesuatu, tapi apa ya?

Pria itu hanya mengangguk mengerti,  mereka berhenti di sebuah restoran sangat megah dan mewah, kayaknya restoran mahal gitu, mungkin orang misquen nggak bakalan bisa makan disini

Jiwa misquen ku meronta

"Ini restorannya?" tanya Naira

"Iya, gimana lo nggak suka ya?"

"Hmm, bukan gitu, nanti harganya mahal" kata Naira sambil melihat restoran yang sangat megah itu

Apaan sih wanita ini, nggak tahu apa abang gue itu tajir melintir, nggak mungkin lah habis buat makan segitunya

"Nggak lah, kan ini restorannya punya bunda"

Oh my God tajir banget pria ini, auto sultan si Naira nikah sama abang gue

Oh iya, waktu itu Naira pernah kesini, beneran banget kayak kenal banget sama nih restoran

"Tunggu!!, Jangan turun dulu" perintah pria itu, melihat wanitanya sudah melepaskan sabuk pengamannya

"Kenapa Near?"

"Lo tetep disana" kata pria itu yang mulai turun dari mobil

Sebenarnya apaan sih maunya abang gue ini, katanya ngajak makan malah nyuruh diem disini dan ternyata pria itu membukakan pintu untuknya

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang