Naira hanya terdiam pasrah melihat prilaku Nearlend yang membuatnya semakin malu di depan sahabat lamanya itu, Naira memutuskan menyeret pria itu untuk menjauh dari sahabatnya itu
"Ngapain sih,lo ngaku-ngaku jadi calon suami gue?" Tanya Naira ketus
"Kan emang gue calonnya, emang salah" kata Nearlend santuy tanpa rasa bersalah sedikitpun
"Lo udah buat gue malu tahu nggak di depan semua temen gue"
"Kan itu buat lo juga, mereka kira lo udah punya calon dan jadi nggak ada pertanyaan kapan nikah lagi" kata Nearlend selalu santuy
"Kalo mereka nuntut itu bener gimana?"
"Ya kita nikah aja, gue selalu siap kok jadi suami lo, papa sama mama lo kan udah restuin hubungan kita, cuman lo aja yang belum maafin gue" kata Nearlend menatap mata pekat milik wanita itu
Nikah- nikah pala lo, lo kira enak hidup setelah nikah- kata Naira mendecih dalam hatinya
"Sorry Near, gue nggak bisa maafin lo, mendingan lo cari wanita yang lebih baik dari gue" kata Naira pergi meninggalkan Nearlend di taman resepsi itu
Gue akan tunggu lo Nai, kapanpun lo siap- kata Nearlend dalam batinnya
°°°°°°°
Setelah selesai akad pernikahan sahabatnya, kini adalah saat yang paling ditunggu- tunggu oleh banyak orang yaitu acara melempar bunga yang akan dilemparkan oleh sahabatnya itu
Semua wanita lajang berebut berdiri paling depan, sedangkan Naira masih dalam nyaman dengan posisi saat ini, namun ketenangan terusik dengan kedatangan si Berli si pria banci tata rias itu menghampirinya
"Lo nggak ikut Nai?" Tanya Berli selalu kepo dengan kehidupan Naira
"Nggak, ngapain ikut gituan, biarin aja mereka, kan udah rame juga" sahut Naira malas melihat orang yang berdesakan menunggu lemparan bunga dari sahabatnya itu
"Lo itu gimana sih, ikutan gih, kapan lagi lo bisa desak- desakan kayak gini" saran dari pria banci itu
"Nggak, gue nggak mau" kata Naira malas
"Dasar cewek keras kepala, sini lo bareng sama gue" kata Berli sambil menyeret tangan Naira ikut berdiri dalam desakan itu
"Sakit, Ber, bisa lepasin tangan gue nggak, gue bisa jalan sendiri" kata Naira ketus
"Ya udah, pergi sono" paksa Berli pada wanita itu
Kini Naira berada di barisan paling belakang, tak peduli dengan orang- orang yang merebut posisi paling depan, sebenarnya dia tidak ingin mengikuti acara lempar bunga ini, tapi pria banci itu terus memaksanya dan akhirnya berujung disini
"Bagi anda yang merasa jomblo, belum nikah, janda, duda, dll, silahkan merapat karena hari ini adalah saatnya untuk anda menemukan jodoh anda" kata MC membuat orang- orang tertarik berkerumun ke berbaris mendapatkan lemparan bunga
"Apakah kalian sudah siap?" Tanya MC itu, membuat wanita- wanita di depannya bersorak kegirangan tidak karuan
Sedangkan Naira sudah lelah berdiri meskipun mendapatkan posisi paling belakang
"Satu, dua, tiga" aba - aba yang di berikan oleh MC tersebut
Terlihat bunga mawar putih yang di lempar keras ke arah belakang oleh pengantin, bunga itu mengarah ke arah Naira, dengan spontan Naira menangkap bunga yang mengarah ke arahnya
"Dapat" kata Naira mendapatkan bunga itu, namun bersamaan dengan itu, seorang juga berhasil menanggkap bunga bersamanya
Naira mendonggak kepalanya melihat tangan kekar yang menangkap bunga bersamanya
"Nearlend" kata Naira kaget melihat pria itu mendapatkan bunga bersamanya
Tetapi dengan sigap Nearlend melepaskan bunga itu dan memberikan bunganya ke Naira
"Wahh, selamat ya mbak & mas, kami tunggu undangannya" kata MC itu
"Selamat ya Nai, gue tunggu undangan lo" kata Ari sahabatnya itu
"Wahh, kayaknya udah mau nikah nih, inget undang Berli yang cantik ini yah" kata si Berli mulai menggodanya
Naira hanya mematung diam, mengingat sebuah tradisi lama yang terbesit di pikirannya
Kepercayaannya itu memang ada menjadi rumor dikalangan masyarakat kini, bagi mereka orang yang mendapatkan bunga dari lemparan pengantin itu akan segera menikah merasakan kebahagiaan yang sama dengan pengantin saat ini, apakah dirinya akan mengalami hal itu juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nearlend
Romance[COMPLETED] Dari ulah momsky buat hidup gue berubah - Naira Alamatika Tapi memang lo yang terbaik buat gue Nai - dr. Nearlend Alanda. Sp.OG Naira Alamatika, wanita penggila kerja, hidup tanpa memperdulikan kata orang lain, wanita karir, pokoknya men...