Bab 46 : Mertua

3.9K 219 1
                                    

Naira sudah sampai di perusahaan Aland corp yang sangat besar dan mewah itu, wanita itu tidak pernah membayangkan dapat mengunjungi perusahaan sebesar ini di Jakarta, kini wanita itu tampak bingung dan langsung mengarah ke reception

Andai saja gue punya perusahaan kayak gini, pasti gue jadi nyonya besarnya - kata Naira dalam batinnya yang kelewat matre

Auto balikan sama mantan

"Mbak, ruangan meeting di mana ya?" tanya Naira sopan

"Untuk ruangan meeting, di lantai 15 mbak"

"Terimakasih mbak" sahut Naira pergi menuju ke dalam lift

Sebelum dia memencet no lift nya terlihat seorang pria paruh baya dengan setelan jas nya yang rapi ikut masuk ke dalam lift itu

"Pagi Pak" sapa Naira ramah

Tetapi kalo di lihat- lihat kenapa wajahnya mirip abang Nearlend-ku zayenk, sangat mirip tapi yang ini Nearlend versi tua, hanya berbeda tinggi badannya saja- batin Naira

ya iyalah papanya

"Pagi juga, kamu karyawan baru disini?" sahut pria paruh baya itu sedikit tersenyum

"Bukan pak, hari ini saya akan mengikuti meeting untuk kerja sama dengan perusahaan ini" kata Naira sopan

Untung nggak grogi, calon mertua tuh

"Hmm, dari perusahaan apa?" tanya pria itu

"Dari Wijaya Group pak"

"Ohh, baiklah semoga beruntung" kata pria itu berhenti di lantai 14, dan mereka berpisah

"Terimakasih pak" kata Naira sopan

Naira berhenti di lantai 15, terlihat om Wijaya sudah berada disana, biasa lah ngobrol- ngobrol sama kolega bisnisnya, dan Naira menghampiri mereka

"Selamat pagi Om" kata Naira dengan semangat

"Hah, ini dia, kamu sudah tahu dengan apa yang dijelaskan?"

"Sudah, om, tenang aja perusahaan kita bakalan dapet kerja samanya" kata Naira dengan pede-nya

"Amin, ya udah kamu kedalam yah, disana sudah ramai" perintah Wijaya

"Baiklah om"

Kini suasana di dalam ruangan meeting itu cukup ramai, memang banyak perusahaan yang ingin bekerjasama dengan perusahaan mewah ini, dan terlihat beberapa orang yang sibuk memperhatikan ponselnya, tetapi Naira fokus kembali membaca bacaan yang akan disampaikan pada nanti saat meeting berlangsung

Terlihat seorang pria paruh baya dengan setelan jas hitamnya yang mewah melekat pada tubuhnya berserta seorang ajudan yang mengikuti di belakangnya memasuki ruangan meeting tersebut, dan semua orang memberikan hormat padanya

"Selamat pagi tuan" kata perserta meeting sambil berdiri, termasuk wanita itu juga

"Selamat pagi, silahkan duduk!" kata pria paruh baya itu tegas

Bukanya pria itu adalah pria yang ditemuinya di lift tadi?, Apa dia tuan Aland pemilik perusahaan ini- batin Naira

Beruntung banget gue bisa ketemu sama pak Aland- batin Naira

Auto langsung jadi mantu

"Baiklah, saya disini akan menjelaskan mekanisme nya bagaimana" kata seorang pria yang menjadi ajudan tuan Aland

Naira sepertinya mengenal ajudan dari tuan Aland itu, iya dia ingat, pria itu adalah mas Andre suaminya mbak Retno, yang pernah dia tolong saat malam sepi yang tak dapat bicara itu

Ahsiapp

"Silahkan untuk yang pertama, dari perusahaan Wijaya Group" kata mas Andre

Saat nama perusahaannya di panggil, Naira langsung menuju ke arah tempat yang disediakan untuk presentasi, tetapi wanita itu kelihatan sangat pd sambil mengembangkan senyum manis di wajahnya

Terlihat Andre yang sedikit terkejut melihat keberadaan Naira disini, sedangkan Naira tersenyum ke arah pria itu

Naira menjelaskannya dengan sopan secara rinci keunggulan dan keuntungan jika berkerja sama dengan perusahaannya itu, dia menjelaskannya agak santuy sehingga tidak ada rasa tegang di wajahnya, memang orang pintar mah gini guys

Senyumannya yang manis itu membuat membuat peserta lainnya terpesona melihat wanita yang cantik itu menjelaskan keunggulan perusahaannya itu,  sehingga di akhir penutup mereka semua memberikan tepukan tangan kepada wanita itu, termasuk papa mertua, eh maksudnya tuan Aland

Udah cantik, pintar lagi- simpul Aland setelah melihat apa yang dijelaskan oleh wanita yang sangat pintar itu

"Baiklah, kita akan lanjutkan meetingnya setelah jam makan siang" kata Andre mengumumkan kepada semua peserta meeting

Setelah semua peserta keluar, Naira menghampiri mas Andre suami dari mbak Retno itu

"Hai mas Andre" sapa Naira kepada Andre

"Naira?, mas nggak nyangka presentasi kamu itu bagus banget" puji Andre

"Gimana, kalo kita lanjutin ngobrolnya di kantin kantor aja" sambung Andre

"Bisa juga tuh" sahut Naira sambil berjalan mengikuti mas Andre

Mereka memilih di kursi dekat dengan jendela, biar lancar intermezo nya guys

"Gimana keadaannya mbak Retno?"

"Alhamdulillah baik Nai, terimakasih ya kamu sudah menolong istri saya saat itu"

"Itu hanyalah kebetulan mas, pasti udah gede ya, baby boy nya?"

Andre memperlihatkan foto baby boy yang sangat imut ke Naira

"Wahh, imut banget, kapan- kapan Naira main kesana ya mas" kata Naira setelah melihat foto baby boy

"Ya harus lah Nai, sekalian ngobrol sama Retno"

"Apa kamu tahu Naira, setelah kamu selesai presentasi tuan Aland sangat menyukai apa yang kamu jelaskan, dan hampir beberapa tahun mas bekerja dengan tuan Aland biasanya tuan tidak pernah memberikan tepukan tangannya kepada peserta sebelumnya" kata Andre jujur

"Apa benar begitu mas?"

Berarti Naira adalah wanita spesial dong

Andre hanya mengangguk, kini makanan yang mereka pesan sudah datang dan saatnya menikmati, namun dari kejauhan terlihat seseorang yang memperlihatkan gerak gerik mereka berdua, tapi siapakah itu?

°°°°°

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang