Bab 13 : Car free day

7.1K 351 1
                                    

Cintamu senyaman mentari pagi, seperti pelangi yang slalu ku nanti🎶

Lagu itu menggema di telinga Naira saat menggunakan earphonenya, memang jika weekend di hari minggu Naira selalu pergi ke car free day pasti tahu kan ya

Naira menghentakan kakinya menyusuri jalan yang biasa dia lewati, dia tidak membawa kendaraan motor ataupun mobilnya, mengingat perumahnya cukup dekat dengan area car free day.

Lumayan lagi ngirit, kan jalan kaki itu sehat banget untuk tubuh kita, meskipun Naira terus diperhatikan oleh pengguna jalan namun dia tidak peduli, karena dia selalu memegang prinsip ini hidup gue, ngapain lo yang sewot- kata wanita ini memegang teguh prinsipnya itu

Memang setiap minggunya, Naira joging bersama Ari, sahabatnya namun kali ini dia sendirian, karena Ari sibuk mengurusi pacarnya

Hehe, kayak ngurus anak aja

Naira joging mengelilingi taman kota, tanpa disadari seseorang sedang memperhatikannya dari jauh.

Siapakah itu?

Mata Naira tertuju pada sebuah stand yang ramai dikerumuni oleh ibu-ibu hamil, tetapi mengapa antriannya sampai panjang sekali seperti ini- pikir Naira dalam batinnya

Naira tidak menyangka antrian yang panjang itu menutupi jalan untuk area jogingnya

"Maaf, mbak ini ada antrian apa ya kok, ramai banget?" Tanya Naira penasaran kepada seorang bumil yang berdiri paling depan

"Ini nak, ada pemeriksaan kandungan gratis, kan lumayan nggak bayar" sahut bumil itu cengingiran

Ya emang lah mbak, gratis itu nggak bayar

"Oh, gitu ya mbak" kata Naira mengangguk pelan sedikit mengerti

"Kamu mau periksa juga?, Lumayan tau nggak dokternya ganteng bener" kata bumil itu sambil tertawa

"Saya, nggak hamil mbak, nanti dikira modus lagi" sahut Naira dengan santuy

"Tapi memang bener, dokternya ganteng banget, ramah lagi" kata bumil itu memuji dokter itu

Siapa sih dokter itu, sampe di puji-puji kayak gini- kata Naira dalam batinnya

Tanpa disadari bumil itu dipanggil oleh seseorang yang keluar dari stand pemeriksaan itu

"Ibu, silahkan masuk" kata seseorang yang keluar dari stand tersebut, pria yang memakai jas putih yang sangat tampan, tinggi, berkulit putih tersenyum ke arah Naira

Siapalagi kalo bukan suami gue, eh maksudnya calon suami gue- kata Naira dalam batinnya

"Terimakasih dokter" sahut ibu itu tersenyum genit memasuki stand pemeriksaan

"Apa kamu juga mau diperiksa?" Tanya Nearlend pada Naira yang masih berdiri didepannya

"Lo kira gue hamil, pakek diperiksa segala" sahut Naira judes kayak mau makan orang aja

"Apa perlu gue hamilin?" goda Nearlend lagi hingga membuat pipi Naira memerah

Anjir Bgst lo bang - by author

"Apaan sih, mendingan gue joging lagi" kata Naira pergi melanjutkan joginggnya yang tertunda

Nearlend tersenyum melihat Naira yang berkelakuan seperti anak kecil. Nearlend kembali melanjutkan pemeriksaannya

Naira sudah kelelahan karena hampir mengelilingi taman kota sampai 5 kali putaran, dia memutuskan beristirahat di bangku dekat taman sambil memijat kakinya.

"Nih, minum buat lo" kata seseorang yang duduk disampingnya

"Nggak, lo aja yang minum" kata Naira menolak

"Gue tahu lo itu capek banget, nggak usah sungkan gitu, sama suami" kata Nearlend memaksakan Naira untuk meminumnya

Baru calon bangs, belum nikah juga udah pangil gituan

Naira meneguk sebotol air mineral itu sekaligus, sampai tidak tersisa sedikitpun

"Tadi katanya nggak mau, tapi sekarang ludes semua" kata Nearlend sambil memandang wajah wanita disampingnya

"Hehehe" sahut Naira cengingiran nggak jelas

"Maafin gue ya, soal yang tadi, gue kira lo marah sama gue" kata Nearlend

"Nggak kok, gue nggak marah, malah gue bangga sama lo" kata Naira memujinya

"Bangga kenapa?" Tanya Nearlend

"Lo buka stand gratis buat mereka, gue salut banget" sahut Naira sambil memujinya

"Emangnya lo nggak cemburu, sama mereka?"

"Nggapain juga cemburu, gue tahu lo punya niat baik untuk mereka semua"

"Sebenarnya gue pengen curhat, gue jadi dokter kandungan karena kecintaan gue sama bunda, gue tahu gimana sulitnya wanita saat ngelahirin gue, dan saat itu gue bertekad untuk menolong mereka untuk bisa melahirkan buah hati mereka di dunia ini"

Aduh alasannya mulia amat bangs

"Semangat ya Near bisa terus melanjutkan cita-cita mulia itu" kata Naira mendukung yang dilakukan Nearlend

"Pasti dong, mungkin sekarang tambah semangat karena ada lo di sisi gue" kata Nearlend sambil tersenyum ke arahnya

"Iya, gue akan selalu dukung cita- cita lo itu"

"Makasih ya, Nai lo memang terbaik buat gue" kata Nearlend sambil menggenggam tangan Naira

"Nanti malem, gue mau jemput lo, buat ketemu sama bunda, udah siap?" Tanya Nearlend

Naira hanya mengangguk.

"Ya udah, gue ke stand dulu. Inget searching dulu jawaban yang harus dijawab nanti" kata Nearlend menakuti Naira

Kayak mau ujian aja bangs

"Gue kan calon menantu idaman pasti bisa jawab" sahut Naira santuy

"Ya udah, byee"

"Byee"

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang