Bab 56 : Lamaran

5.6K 233 5
                                    

Naira kini sudah sibuk membantu momsky yang sedang beres- beres rumah, memang hari ini adalah perjodohannya, ya haruslah rumahnya kelihatan bersih dan rapi, nggak mau kan dicap mantu tak guna kao nantinya

"Setelah ini kita lanjut masak ya Nai" kata momsky sambil membereskan ruangan tamu

"Bi semua yang saya pesan sudah di beli?" tanya momsky

"Sudah nyonya, seperti yang nyonya inginkan" sahut bi Inah

"Baiklah sekarang kita masak"

Naira hanya mengangguk dan ikut memasak bersama mereka, memang hobinya adalah masak, lumayan nanti abang gue kalo nikah nggak perlu beli makanan di luar, hemat pengeluaran

"Mom gimana ya ciri-ciri calon suami Naira itu?" tanya wanita itu kepo, ya jelas kepo, nanti bakalan hidup bareng selamanya

Calon suami mu itu abang dokter gue zayenk

"Dia itu ganteng, putih, sopan, pokoknya menantu idaman lah, mama yakin pasti kamu suka" kata momsky pura-pura bersandiwara

Authornya juga suka mom, sorry ngehalu

"Pekerjaannya apa mom?" tanya wanita itu lagi

Kalo dikasih tahu, nanti dia tahu lagi bisa gagal nih rencana- batin Lia

"Nggak tau mama, nanti kamu aja lah tanya sama orangnya" kata momsky tidak mau menjelaskan agar putrinya ini tidak merasa curiga sama sekali

Bau masakan yang sangat enak tercium di segala penjuru dapur, ealah kau kira penjuru dunia, dan terlihat papsky yang ikut ke dapur

"Eh papa disini juga?" tanya Naira melihat papanya memutar kursi rodanya

"Ya, iya dong, kayaknya enak banget nih masakannya" kata Revan

"Pasti lah, calon istri idaman yang buatnya" kata momsky sambil mengaduk masakannya

"Apaan sih mom" kata wanita itu malu-malu meong

"Ya udah kamu mandi sana, dandan yang cantik, biar dipuji sama mertua nanti" kata momsky menyuruh putrinya biar keliatan seperti princess

"Ya udah Naira kekamar ya"

Memang akhir-akhir ini wanita itu jadi wanita penurut banget, nggak tahu kesambet apa

Naira memoleskan makeup dengan sempurna untuk tunangan, yang dia pelajari di tutorial YouTube, memang wanita itu hobi banget makeup, ya namanya juga wanita lah ya, btw hemat pengeluaran nggak perlu lagi nyewa salon

Jadi uangnya bisa ditabung buat biaya nikah

Azekk

19.00 waktu Indonesia setempat
Naira melihat jam di nakasnya, katanya mereka akan datang malam ini, Naira terlihat mempersiapkan dirinya agar tampil sempurna, dan terlihat bi Inah datang ke kamarnya

"Non Naira, calon mertuanya sudah datang, non Naira diminta papa untuk turun" kata bi Inah

"Baiklah" kata wanita itu sambil bercermin memperhatikan dirinya, yang sangat cantik memakai gaun berwarna peach, sangat pas melekat ditubuhnya

Pasti nanti abang dokter klepek-klepek nih

Wanita itu menuruni tangga, dan terlihatlah pria dan wanita paruh baya yang sedang asik ngobrol bersama papsky dan momsky, kayaknya mertuanya tuh

Dia segera menuju ke arah mereka, namun Naira merasa kaget, jelas-jelas dia sangat mengenal mereka, wajahnya sangat familiar, siapalagi kalau bukan Pak Aland dan bunda Kayla, berarti calon suaminya adalah...

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang