ALIF berjalan di lorong kantor. Ia bersyukur mendapat izin menikah lagi dari Zahra. Terbuat dari apa hati gadis itu?
Alif duduk di kursi kebanggannya. Ia tak henti-hentinya bersyukur karena ayah dari Azira masih menghembuskan napas. Keadaannya juga membaik.
Alif merogoh ponsel di saku jasnya. Saat dikeluarkan, Alof agak terkejut. Ini bukan ponselnya. Ini ponsel Zahra.
"Berarti Zahra gak ponsel" monolog Alif.
Alif pun berniat ingin memberikan ponsel ini ke Zahra, tapi sisi lain diri Alif mendorongnya untuk membuka ponsel Zahra. Alif pun membuka ponsel Zahra.
Pertama-tama, Alif membuka galeri ponsel Zahra. Ia ingin tau apakah Zahra menyimpan foto lelaki atau tidak.
Alif tersenyum manis melihat foto selfie Zahra yang menggemaskan sedang tersenyum ke arah kamera dengan senyum yang lebar. Sungguh menggemaskan.
Alif melihat foto lain. Sungguh Alif tidak bisa menahan tawa kala wajah Zahra yang menggemaskan dengan duck face yang lucu.
Alif kembali melihat foto lain. Alif melihat foto gabut istrinya. Terlihat sekali Zahra malas selfie tapi ia ingin melakukannya.
Masih banyak lagi foto Zahra yang menurut Alif menggemaskan. Alif terkesima kala melihat foto Zahra di hadapan jendela besar, tersenyum dengan pandangan ke luar jendela. Sungguh anggun.
Alif juga melihat foto Zahra dan sahabatnya. Mungkin gadis di sisi Zahra adalah sahabat Zahra yang bernama Nani. Itulah pikir Alif.
Alif terkejut kala melihat banyak foto lelaki. Bukan lelaki lain melainkan foto dirinya.
"Jadi selama ini Zahra sering stalking IG ku?" monolog Alif tidak percaya pasalnya foto-foto milik Alif itu adalah foto-foto yang diunggah di Instagram.
Alif keluar dari galeri dan berpindah ke Instagram. Banyak yang DM ke Zahra tapi lelaki yang nge DM tidak penting tidak dibalas oleh Zahra.
"Apakah Zahra sesetia ini?" monolog Alif.
Alif mengecek profil Instagram Zahra. Pada bio terdapat beberapa kata.
'Allah always with me💕'
"Kata-kata yang bagus" komen Alif.
Alif keluar dari Instagram dan beralih pada WhatsApp. Alif begitu penasaran pada WhatsApp milik Zahra.
Banyak chatt dari banyak nomor. Banyak chatt di akun WA Zahra adalah 156 chatt.
Chatt teratas adalah kontak dengan nama 'Suamiku💕'. Alif membuka chatt Zahra padanya.
Zahra
Mas Alif dimana?Mas Alif udah makan?
Mas Alif jangan
lupa solat, yaMas Alif, ayo balas.
Za khawatirJarang sekali bagi Alif membalas chatt dari Zahra. Bahka di read saja jarang.
Alif melihat chatt dari kontak bernama 'Kak Raffi LDK'. Alif melihat pesan sebanyak 102 pesan dari Raffi tidak dibalas oleh Zahra. Pesan apa, Alif juga tidak tau.
Lagi dan lagi. Alif kepo. Ia ingin tau apa chatt yang membuat Zahra tidak mau membalasnya.
Raffi
Za, udah makan?Za, main yu
Za, aku anterin
deh pulangnyaZa, mau makan apa?
Aku anterin makanan
ya ke rumah kamuZa, bales dong. Masa
ceklis dua abu-abu sihZa, telponan, yu
Itulah pesan-pesan dari Raffi. Sebagian besar chattnya seperti itu. Pantas saja Zahra tidak ingin membalasnya. Lain kali Alif akan chatt seperti itu untuk sekedar ingin tau respon Zahra apakah sama atau tidak.
Saku jas sebelah kiri Alif bergetar menandakan ada panggilan. Alif meletakan ponsel Zahr di sisi kanan laptopnya.
"Azira?" ternyata telpon dari Azira.
"Hallo, assalamu'alaikum. Ada apa, Zira?"
[...]
"Astagfirullah, saya segera ke sana" Alif segera menutup sambungan telpon lalu keluar ruangan sambil memasukan ponselnya ke dalam saku jas.
🌼
Assalamu'alaikum
Gimana chapter ini?
Bosen tau kalo Zahra terus-terusan nangis, makanya aku sengaja buat chapter ini. Seenggaknya satu chapter menuju konflik ada yang manis, hehe😆.Azira bilang apa ya ke Alif? Alif bahkan gak bawa ponsel Zahra saking buru- burunya. Jawabannya next chapter😉.
Voment? Sekedar mengingatkan untuk mengapresiasi karya orang lain😊.
Fii Amanillah, sahabat😇.
Tania Ridabani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Kedua [Dihapus Sebagian]
SpiritualHight Rank~ 1-#islam 1-#spiritual 1-#airmata 1-#allah 1-#cintasegitiga 1-#ikhlas Note: Part tidak lengkap. Empat belas chapter saya unpub termasuk 3 extra chapter. Di unpub bukan karena keperluan penerbitan, tapi karena tahap revisi. Selamat membaca...