Chapter 7🌼

23.9K 1K 12
                                    

SUDAH seminggu yang lalu Zahra sembuh dari demamnya. Kini ia telah sehat seperti biasa.

Perempuan 21 tahun itu menunggu Alif di meja makan. Kehidupan rumah tangga mereka terlihat abu-abu, monoton, harmonis tidak bersiteru juga nggak. Intinya, rumah tangga mereka datar.

Zahra telah menyiapkan sarapan di piring Alif. Jadi, Alif tinggal makan.

Alif duduk di sebelah Zahra. Mereka mulai makan setelah membaca doa sebelum makan.

"Nanti sore kita ke rumah bunda dan ayah" ucap Alif di sela-sela sarapannya

"Jam berapa?" sahut Zahra datar

"Nanti saya jemput kamu di kampus"

"Gak usah. Nanti orang-orang malah tau lagi kalo Mas Alif udah punya istri" Alif menoleh sekilas lalu kembali fokus sarapan

"Za, ayolah jangan seperti ini" ucap Alif. Ia telah selesai sarapan

"Emang ini kan yang Mas Alif mau? Mas Alif mau kalo semua orang mengira Mas Alif masih bujangan"

"Saya berangkat dulu. Assalamu'alaikum" Alif meraih jas hitamnya lalu memakainya sambil berjalan meninggalkan Zahra di ruang makan.

Tanpa Alif ketahui, hati Zahra hancur. Ini bukan sifatnya. Ia tidak bisa bersikap dingin seperti tadi pada suaminya sendiri. Ia tidak kuat jika menyindir seperti itu pada suaminya.

Zahra menangis tersedu-sedu di ruang makan.

"Mas Alif.. maafin Za" lirih gadis itu sambil terus menangis.

Hati Alif kembali tersayat kala mendengar tangisan Zahra. Lagi-lagi menangisinya.

🌼

Zahra melamun di taman. Ia masih sibuk membayangkan bagaimana kehidupannya setelah Alif menikah dengan Azira sedangkan Nani sibuk nyerocos membicarakan tugas mereka yang akan di kumpulkan.

"Za, hey! Kamu kenapa sih?! Ngelamun aja dari tadi" ucap Nani yang membuyarkan lamunan Zahra

"Ah, nggak kok, Nan. Aku lagi mikirin tugas kita ini" alibi Zahra. Memang ia memikirkan tugasnya dan Nani tapi sebentar. Sisanya, ia memikirkan Alif.

"Tadi pas aku tanya, kamu malah sibuk aja sama pikiran kamu. Lagi mikirin Kak Raffi, ya?" goda Nani

"Ck, apaan sih, Nan. Nggak kok. Aku nggak mikirin Kak Raffi" balas Zahra

"Masa?"

"Astagfirullah!" Nani dan Zahra beristigfar lalu menengok ke belakang. Ternyata Raffi.

"Masa sih gak mikirin aku?" ucap Raffi memastikan

"Nggak, kak" ucap Zahra malas. "Nani, aku mau pulang dulu, ya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Zahra pun berjalan meninggalkan Nani dan Raffi. Semenjak gosip beredar bahwa Raffi mencintai Zahra, Zahra jadi menjaga jarak. Ia juga sudah bersuami.

"Za! Tunggu!" Zahra berbalik kala mendengar sebuah suara memanggil.

"Ada apa, Kak Raffi?" tanya Zahra kala Raffi ada di hadapannya

"Aku cinta sama kamu"

Deg!

Apa? Cinta? Jadi, benar gosip yang dibicarakan anak kampus.

"Kamu mau jadi pacar aku?"

Dalam hati, Zahra merapalkan istigfar. Tak pernah terlintas dalam benaknya akan berpacaran dengan yang bukan halal.

"Saya menerima jika kakak mencintai saya. Saya gak bisa larang buat kakak mencintai siapa aja. Tapi, maaf sebelumnya. Untuk masalah menerima menjadi pacar kakak...

" Saya nggak bisa. Maaf, kak. Saya tidak mau mendekati zina. Assalamu'alaikum.." ucap Zahra sambil berjalan meninggalkan Raffi

"Wa-wa'alaikumsalam.." lirih Raffi

🌼

Alif
Kita ke rumah bunda
sehabis ashar

Zahra
Berangkat
masing-masing
aja

Alif
Kenapa emang?

Zahra
Nanti orang²
pada tau lagi
apa yang Mas Alif
sembunyiin dari
mereka

Alif
Ini bukan sifat
kamu, Za!

A

lif tak habis pikir dengan Zahra. Semenjak pembicaraan itu, ia menjadi sangat berbeda.

Alif agak melamun saat menjalankan mobilnya. Ia kepikiran dengan Zahra. Entah kenapa beberapa hari ini Zahra menjadi penyita lamunannya.

Alif memberhentikan mobilnya kala ada sebuah mobil putih bertabrakan dengan pembatas jalan.

Alif segera keluar dari mobil dan berlari menghampiri korban kecelakaan. Alif meraih ponselnya untuk menelpon rumah sakit agar segera mengirim ambulans.

Orang mulai berkerumun untuk menyaksikan apa yang terjadi. Suasana mulai terasa panik.

Alif mengintip dari kaca korban kecelakaan. Ternyata lelaki paruh baya.

🌼

Assalamu'alaikum

Kira-kira siapa nih lelaki paruh baya yang kecelakaan😰.
Kalian maunya cerita ini sad ending atau happy ending?

Voment🎉

Tania Ridabani.


Wanita Kedua [Dihapus Sebagian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang