[9]

488 44 2
                                    

Hallo!!!

Koreksi Typo*

Hatiku butuh waktu untuk
ditenangkan Atas perihal yang menyebabkan pertengkaran
~FIGA~

Cetakan poin yang di lakukan Garel membuat sorak-sorai kian bertambah. Apalagi keringat yang bermunculan dari pelipisnya membuat sebagian siswi yang menonton latihan basket itu terpesona dengan ketampanan Garel yang sudah di atas rata-rata.

Lelaki itu kembali mendribble bola dengan pandai dan menghindari lawan yang berusaha mengambil bola darinya. Pandangannya lurus menghadap keranjang bola basket yang sudah mulai dekat, ia menembak bola dengan dua tangan dan kembali mencetak poin. Para penonton mulai menyorakkan nama Garel yang berhasil mencetak poin.

Apalagi aksinya ketika sampai ke tempat duduk di pinggir lapangan yang menuangkan air dari botol ke atas kepalanya lalu menggeleng ke arah kanan dan kiri yang menimbulkan pekikkan histeris para fans Garel Geonanda.

Teman-teman Garel berdecak kagum melihat jumlah fans Garel. Mereka heran Garel begitu mudah mendapatkan perhatian dari kaum hawa tapi lebih memilih Fiola yang notaben nya Play girl.

"Rel lo pake pelet apaan sih biar fans lo banyak kek gitu?"tanya Charlie.

Lelaki yang tengah meminum air sisa di botol yang ia pakai untuk menyiram kepalanya Mengernyit heran, "enggak pake pelet," balasnya tak terima.

"Terus apa dong?"celetuk Willy yang nampak sangat penasaran.

"Gue juga mau punya banyak fans,"tambah Willy sambil memasang wajah imut yang membuat ketiga temannya seakan ingin melemparnya ke lautan dalam.

"Muka lo jelek kalau kayak gitu,"cibir Charlie.

"Biarin,"ujar Willy tak peduli.

"Denger ya, gue enggak punya rahasia apapun," jelas Garel.

Willy dan Charlie mendengus kesal, "bilang aja lo gak mau gue punya wajah ganteng kek lo," todong Charlie.

Garel melempar botol kosong yang airnya sudah habis ia teguk ke wajah Charlie yang membuat laki-laki yang memakai headband itu meringis dengan kesal.

"Lo sembarangan banget kalo ngomong," ucap Garel tak terima dikatai seperti itu.

"Mereka berdua kan emang gila. Spesies yang sangat tidak waras,"ejek Indra yang sedari tadi diam. Ke-empat sekawan itu mulai tertawa pertemanan mereka nampak sangat sederhana. Hanya karna hal kecil saja tawa mereka bisa senyaring itu.

"Eh, eh tunggu dulu! coba lo pada diem!"suruh Willy.

Semuanya mengernyitkan dahi bingung dengan suruhan Willy. Namun belum sempat melontarkan pertanyaan ketiganya dikejutkan dengan suara-suara aneh.

Semuanya mendelik tajam ke arah Charlie yang menunduk mengaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

"Kan udah gue bilang!"ucap Willy lalu tertawa terbahak-bahak.

Indra dan Garel menutup hidung mereka dengan menggunakan telapak tangan,"lo kalo mau buang angin lihat tempat dong,"ucap Indra yang sedikit kesal dibalas anggukan setuju dari Garel.

"Yaelah gue nih nya udah susah-susah keluarin sampe nahan malu lo bertiga yang tinggal hirup aja kok kesel!"bela Charlie.

"Susah mata lo somplak!"cibir Willy.

"Heh mata gue kagak somplak ya liat nih!"ujar Charlie sambil menunjuk-nunjuk matanya menggunakan telunjuknya.

Ketiga teman orang itu berkacak pinggang dengan mata yang mendelik tajam ke arah Charlie, "kita harus kasih pelajaran ni anak kayaknya!"usul Indra.

FIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang