Happy Reading!
Rasa Sakit dan Menyenangkan
Akan selalu Setia mengiringi Tiap Hubungan Percintaan
~FIGA~Berada di antara kumpulan banyak buku bukanlah pilihan seorang Fiola Margenda. Melirik lewat ekor mata mengenai deretan buku-buku yang berjejer rapi bahkan dapat membuat kepalanya diterjang rasa pusing. Tak ada satu pun buku yang menarik minat bacanya. Karna Fiola paling tak suka aktivitas satu itu. Hal ini sudah tertera jelas dalam kamus kehidupannya.
"Udah belum cari bukunya?"
Pertanyaan itu tertuju kepada seorang lelaki yang tengah mengamati dengan serius tiap buku dalam rak. Jika saja bukan karna Garel, Fiola tak sedikit pun berniat menginjakkan kaki dalam salah satu toko buku yang terdapat dalam mall ini.
"Belum," balas Garel tanpa mengalihkan pandang dari buku-buku di hadapannya.
"Ih! Aku bosen tahu!"
"Keluar kalau gitu."
Kemarahannya sudah di ambang batas, tungkainya berayun mengambil posisi di hadapan Garel yang terlihat tak mengindahkan keberadaannya.
"Bukan ini ya, tujuan aku ngajak kamu ke mall! " cetusnya terkesan menggebu-gebu. Tak lagi memedulikan jika saja kalimatnya mengundang orang lain untuk sekedar mencuri pandang.
Seusai menentukan pilihan bukunya, Garel melirik Fiola penuh ketenangan, "Terus?"
Sepenuhnya bibir gadis itu terbuka lebar. Memandang tak percaya pada sosok lelaki bertubuh tinggi ini yang bertanya dengan nada santai, "Kamu bener-bener gak peka atau gimana sih?" Dengan bersedekap dada, Fiola menatap Garel penuh kekesalan. "Jelas-jelas aku ajak kamu kesini untuk seneng-seneng bukannya malah mati kebosanan di tempat yang paling aku gak suka!"
"Udah, itu aja?"
Sesaat Fiola menetralkan emosinya yang terasa memuncak beralih menatap Garel yang sedari tak menampakkan raut terganggu mengenai perkataan sang kekasih.
"Ayo, kita lakuin tujuan kamu kesini!" Ucapan Garel berhasil membuat Fiola termenung sesaat namun dengan cepat semuanya buyar begitu Garel menggandengnya menuju seorang kasir perempuan muda. Cowok tersebut menyerahkan satu buku yang langsung diterima baik oleh kasir. Lewat ekor matanya Fiola menyaksikan dengan jelas bagaimana sang kasir diam-diam melirik Garel penuh kekaguman.
Selesai dengan acara berbayar barang, keduanya meninggalkan toko buku. Namun jangan katakan nama gadis itu Fiola Margenda jika bibirnya tak mengeluarkan unek-unek di dalam hati.
"Jadi kasir genit amat!"
Sampai-sampai Garel harus menghela nafas kasar, kapan gadis ini bisa mengubah sikapnya, "Gak usah ngomel terus."
"Jadi, sekarang?" Setidaknya cowok ini masih berkeinginan mengetahui kemauan Fiola tidak seperti tadi langsung mengajaknya ke toko buku. Fiola terlihat menimbang sambil sesekali melirik sekitar.
"Gimana kalau nonton!"
"Oke."
Pancaran kebahagiaan tak luput dari mata gadis dengan rambut tergerai bebas itu, tangannya dengan bebas bergelayut di lengan Garel. Melangkah menuju bioskop yang terdapat di dalam mall.
"Film horror ya?"
Garel melirik Fiola heran, setahunya gadis ini tak pernah berani dalam menonton film bergenre horror.
"Yakin?"
"Iya!" yakin Fiola.
Tiga puluh menit setelah pembelian tiket, film sudah akan dimulai. Fiola dan Garel mulai memasuki area dalam bioskop. Mendudukkan bokong keduanya dalam kursi berkain merah pada bagian tengah. Lampu mulai diredupkan cahayanya. Ruangan kemungkinan hanya terisi sekitar dua puluh orang, cahaya hanya berasal pada layar lebar yang terisi di dalam ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGA
Novela JuvenilKetika takdir berlainan dengan apa yang diinginkan. Saat cinta datang di waktu yang salah, apakah semuanya akan tetap seperti sedia kala? ••• Garel Geonanda. Nama yang paling melekat dalam ingatan para siswi. D...