[30]

378 35 10
                                    

Happy reading!

Koreksi typo!

Koreksi typo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~FIGA~

"Lo!"

Bukan hanya pemandangan payung hitam yang ia temukan saat kepalanya menengadah namun juga wajah seorang cowok yang tengah menatapnya lekat dengan ekspresi yang tak terbaca.

Lama ucapannya tak terbalas akhirnya cowok tegap itu mensejajarkan tingginya dengan Fiola, menuntun gadis dengan mata sembab tersebut untuk menegakkan tubuhnya.

"Lo ngapain disini?"tanya Fiola di sela isak tangisnya.

"Harusnya gue yang tanya, ngapain lo nangis di tengah-tengah hujan kek gini," lelaki dengan rambut hitam legam tersebut membiarkan ucapannya tergantung, menarik kembali tangannya dari bahu cewek dengan tampilan kacau dihadapannya,"gue tahu lo pendosa tapi gak gini juga caranya lo bertobat. Lo mau viral?" ledek Indra.

Wajah Fiola memberengut, "Ish, lo tuh nyebelin banget tahu gak."

"Lagian lo kayak pemeran film aja, sujud-sujud pas hujan-hujan," cibirnya lagi.

"Garel sama cewek lain," ucapnya dengan nada lirih.

Indra terbungkam detik selanjutnya tawanya meledak, "Lo ngimpi?"

"Gue lihat sendiri dia tadi satu mobil sama cewek. Dan lo tahu siapa cewek itu?! Nessa!" tangis Fiola semakin menjadi-jadi. Ia berusaha menghentikan aliran air matanya namun buliran tersebut tak mau diajak berkompromi. Rasa sakit kian menjalar di hatinya mengingat betapa dekatnya Garel dengan sosok gadis tadi.

Indra terdiam. Ia mengenal Garel, cowok tersebut bukanlah orang yang bisa dekat begitu saja dengan seorang gadis. Jika ada perasaan tertentu ataupun keadaan mendesak barulah ia dengan sukarela berada dalam bayang-bayang seorang gadis. Dan kali ini ia tak menemukan alasan tertentu dengan tindakan Garel kali ini.

Berpaling dari hal tersebut, Indra merasa perlunya untuk menenangkan cewek yang ada di hadapannya ini dari kesedihan yang menimpanya. Dalam sekali tarikan Fiola sudah berada dalam dekapannya. Ia membiarkan wajah gadis itu tenggelam di dada bidangnya. Tak perduli walau tubuhnya nanti akan ikut basah kuyup.

"Gue rasa lo perlu jelasin tentang kesalahpahaman kemarin sejelas mungkin. Biar hubungan lo sama Garel bisa membaik dan yah, orang gak akan lagi pasang asumsi negatif ke kita," usul Indra. Perkataan Indra langsung saja memberi efek kepada Fiola.

Sejenak gadis itu terdiam. Kemudian kembali menolehkan wajahnya ke Indra seraya dengan ia yang menjauhkan tubuhnya dari lelaki berkaos putih dihadapannya.

"Gue pasti bakalan jelasin. Tapi maaf gue gak akan jelasin yang sebenarnya. Gue akan sedikit berbohong," Indra menampakkan raut terkejutnya.

"Lo mau bohong ke Garel tentang sebenarnya silahkan tapi jangan harap gue terlibat di dalam cerita bohong lo itu," tegas Indra.

FIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang