[49]

445 30 14
                                    

Happy Reading!

Ost. Firts love

~FIGA~

Di tengah-tengah keramaian banyak khalayak, gadis dengan rambut gaya cacing dua itu melangkah santai memasuki salah satu toko kosmetik. Setidaknya dengan melakukan hal ini dapat mengurangi beban pikiran yang selama beberapa hari membelenggu dirinya.

Dengan sukacita Fiola mencoba beberapa lipstik yang tersedia, salah satu kesukaannya adalah warna merah muda karena terlihat begitu pas dengan porsi wajahnya. Seusai menentukan pilihan dan membayar, Fiola berlanjut memilih beberapa parfum dengan harum terbaru. Satu persatu dicobanya parfum itu, dan dua parfum berhasil menarik perhatiannya.

Tak mengulur lebih banyak waktu, Fiola bergegas membayar dan keluar dari toko. Saat ini ia tengah mencari toilet untuk membuang air kecil. Pastinya dengan tempat yang terjaga kebersihannya.

Fiola meletakkan tas-tas belanjaan kemudian melangkah cepat memasuki bilik kamar mandi. Lega, akhirnya kata itu menghampiri Fiola. Ia menyalakan keran dan mengusap wajahnya dengan air. Rasa sejuk itu menghampiri Fiola, ia menatap pantulan wajahnya kemudian tersenyum manis.

Saat mengangkat beberapa tas belanjaannya sebuah kertas yang berada di bawah barang-barangnya membuat Fiola kebingungan. Kata-kata yang tertuang di dalam kalimat tersebut memberi efek luar biasa pada tubuh Fiola.

KAMU DAN DIA TIDAK AKAN PERNAH BERSAMA!

Demi apapun saat ini jantung Fiola tengah berdetak cukup kencang, tentu saja ia mengerti arti dari kalimat ini. Segera ia melarikan diri keluar dari dalam toilet dan melirik sekitar, punggung seseorang yang membelakanginya membuat Fiola segera mengejar langkah orang tersebut. Berhasil dalam usahanya, Fiola menarik secara kasar bahu orang itu yang mana membuat sunggingan bibir Fiola tercipta.

"Fiola?"

"Ternyata gue bener, jadi lo yang selama ini ngikutin gue dan Garel, huh?!"

Ariel menampilkan raut kebingungan namun hal tersebut tak membuat Fiola tertipu. Sekali ular ya tetap ular mereka tak akan pernah berubah menjadi seorang kelinci.

"Halusinasi lo terlalu tinggi!"

Fiola berdecak kesal, "Gak usah seolah lo gak bersalah. Sekali lagi gue peringatin ke lo, jangan pernah usik hidup gue atau pun Garel."

"Sekeras apapun lo mencegah gue bakal tetap lakuin itu. Urusan gue dan Garel belum kelar!"

"Ada urusan apa kalian?"

Fiola tak menyangka jika suasana hatinya akan memburuk hanya karena sebuah kalimat yang tertuang dalam sebuah kertas. Tak habis pikirnya lagi, ia harus membiarkan beberapa pasang mata dari pengunjung mencuri pandang ke arahnya akibat berdebat bersama Ariel di tengah ramainya para khalayak.

"Lebih baik lo nikmatin hari-hari ini sebelum status lo dan Garel berubah. Dari pada harus buang-buang waktu untuk ikut campur dalam urusan gue."

Peringatan Ariel berhasil mempengaruhi Fiola meski gadis itu telah membuang jauh-jauh pikiran negatifnya. Terselip rasa takut jika ayahnya dan tante Renata tak akan menyetujui hubungannya bersama Garel dan memilih melanjutkan pernikahan mereka. Namun, apapun yang akan terjadi nanti Fiola harus menerima dengan lapang dada walaupun semua di luar keinginan hatinya.

Sebenarnya Garel telah berniat membicarakan hal ini dengan ibunya namun kabar kematian Zayna membuat Garel mengurungkan niat, ia tak ingin memperburuk suasana.

"Lo tahu ada hal spesial yang sedang gue alami." Fiola mulai mengalihkan pandangan kepada Aqila yang duduk tepat di hadapannya. Kini keduanya tengah berada di sebuah cafe yang berdekatan dengan mall yang tadi Fiola kunjungi. Setelah Aqila mengabarkan dirinya berada di cafe ini Fiola tak menyia-nyiakan waktu untuk berkumpul meski tanpa Sania.

FIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang