[32]

346 31 3
                                    

Saya harap kalian semua menyukai cerita yang saya buat:)

Happy reading!

Jangan Pernah Berputus Asa Hanya Karna Patah Hati Sebab Semesta Memiliki Rangkaian Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
~FIGA~

Patah hati adalah sesuatu yang mengerikan. Ketika dilanda hal tersebut terkadang orang itu akan kehilangan semangat untuk beberapa waktu bahkan ada yang demi menghibur hati menghabiskan berjuta-juta uang untuk berlibur dan menyibukkan diri.

Dalam suasana hati yang buruk semua hal yang semula luar biasa menjadi tampak biasa saja. Tetapi jangan jadikan patah hati menjadi ajang untuk kehilangan motivasi dalam menjalani hidup. Hal tersebut juga dipelajari Fiola dalam perjalanan kisah asmaranya.

Dia tak boleh terus bersedih hati sebab hidup tak melulu soal hati masih ada hal lain yang lebih penting. Maka dari itu, Fiola akan mencoba menjadi dirinya yang terdahulu sebelum Garel masuk dalam kehidupannya, masa bodo terhadap apapun dan hidup sesuka hatinya.

Melangkah menuju lapangan tarik tambang Fiola langsung saja ditarik mendekat ke arah partner panitianya tersebut.

"Lo kemarin kemana? Kok gak masuk?" pertanyaan beruntun tersebut menjadi kalimat pertama yang keluar dari bibir Linia begitu Fiola menampilkan batang hidungnya.

Fiola mengaruk pipinya kemudian membalas ucapan Linia, "Gue sakit," bohongnya.

"Sakit apa?"

Cewek dengan rambut diikat menjadi satu ke atas tersebut kelabakan. Belum menyiapkan jawaban pertanyaan ini. Fiola bisa melihat mata Linia yang memicing seakan mencoba mencari bau-bau kebohongan.

"Gue demam," mengingat hujan deras saat lusa seketika kalimat tersebut meluncur.

Linia mengangguk paham. Kemudian menyodorkan beberapa kertas yang berlapis papan ujian.

"Sekarang waktunya kelas 12 IPS 2 lawan 12 IPA 4," beritahu Linia.

"Udah masuk gelombang tiga?"

"Iya."

"Yaudah langsung aja dilaksanain sekarang," usul Fiola. Melihat jarum jam pada pergelangan tangannya yang telah menunjuk pukul 08.58 yang artinya hanya tersisa dua menit semua perlombaan kembali di mulai.

Linia mengangguk semangat, keduanya mulai memeriksa kembali perlengkapan perlombaan. Dirasa seluruhnya telah siap bahkan peserta sudah langsung berkumpul di tempat, Linia dan Fiola langsung menyuruh mereka bersiap. Mulai dari melepas semua alas kaki lalu membaluri tangan dengan tepung yang tersedia kemudian berjejer rapi sambil memegang tali.

Kaki kanan Fiola terjulur untuk menginjak tali yang terbaluti kain merah kecil sebagai batas di antara dua kelas.

"Satu...dua..." Fiola melirik masing-masing kelas yang berlomba. Semuanya memasang wajah serius serta sorot mata yang menajam.

"Tiga..." kakinya Fiola singkirkan, kedua kelas tersebut mulai saling tarik-menarik. Para pendukung masing-masing kelas mulai bersorak menciptakan gemuruh yang tak akan berkesudahan sebelum menemukan sang pemenang.

Menjadi panitia setidaknya tak seburuk yang selama ini Fiola pikirkan. Pada masa ini, kesibukan memang diperlukan guna melupakan perihal-perihal yang sempat membuatnya bersedih. Samar-samar Fiola tersenyum tipis, saatnya membuka lembaran baru.

Kelas 12 IPS 2 berjingkat-jingkat kesenangan saat kemenangan pertama dapat mereka raih. Gemuruh hebat mulai mereda berganti dengan wajah sumringan. Lomba tarik tambang ini memanglah cabang lomba baru yang dimasukkan ke dalam daftar kegiatan PORSENI namun dapat meraup jumlah penonton yang banyak karna dinilai sebagai lomba yang mengasyikkan dan cukup seru.

FIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang