Happy Reading!
Koreksi typo*
Ost. Love story
Pada Kenyataannya, Memang Ada Beberapa Hal Yang Tidak Digariskan Untuk Bersama
~FIGA~"Gak usah ngaku-ngaku deh, bangsat!" Setelah beberapa saat terbungkam, akhirnya Wira kembali membuka suara dengan intonasi tinggi yang mengakibatkan suaranya bergema.
Garel bukanlah tipe orang yang senang ikut campur dalam urusan orang lain. Namun, untuk kali ini ia membiarkan dirinya mengikari prinsipnya sendiri. Ada sesuatu yang membuatnya terasa sulit untuk mengabaikan hal ini.
"Untungnya gue ngaku-ngaku, apa?"
"Anjing!!!" Dengan emosi yang menggebu, kepalan tangan Wira langsung mendarat di rahang Garel, cowok itu tidak dapat kembali menyeimbangkan posisi tubuhnya sehingga berakhir tersungkur di lantai. Fiola seakan syok dibuat ketika menyaksikan dengan mata kepalanya, pertikaian kedua lelaki ini. Mulut Fiola telah mengumpat sejadi-jadinya, mereka berdua adalah sumber masalah untuknya. Sialan!
Sekuat tenaga, Fiola menarik seragam Wira yang telah kusut dan memberikan dorongan kuat pada dada bidang cowok itu demi menghindari adegan kekerasan selanjutnya. Namun Wira terasa begitu sulit dikendalikan, cowok itu telah dibutakan emosi yang membuatnya menjadi beringas. Sehingga saat akan kembali menghajar Garel, kepalan tangannya justru berlabuh ke pipi kanan Fiola.
Pipi Fiola memerah, bukan karena rasa malu bertemu kekasih melainkan karena pukulan keras dari Wira.
"Fi, ma-ma-maaf gue gak sengaja!"
"Mendingan sekarang lo pergi!"
"Tapi Fi ...."
"Gue bilang pergi ya pergi!!!" Fiola tak lagi memiliki cukup kesabaran untuk menghadapi Wira yang berwatak tempramen. Sehingga membentak cowok itu menjadi pilihan yang tepat. Demi apapun ini adalah hari terburuk yang pernah dialami Fiola. Padahal tujuan utamanya kemari untuk mencari ketenangan bukan keributan.
Fiola menghela napas pelan. Sepeninggal Wira, ia mulai membantu Garel untuk berdiri setelah terhuyung ke bawah. Tatapan sinis itu dihadiahkan Fiola untuk Garel yang meliriknya tanpa ekspresi sama sekali, terkesan datar. Menjadi tipe orang yang tidak suka memiliki hutang budi, membuat Fiola terasa sukar untuk langsung pergi meninggalkan Garel tanpa sepatah kata.
"Lo gak perlu repot-repot untuk bantuin gue hadapin Wira!" Memasuki area unit kesehatan sekolah atau yang biasa disingkat UKS, kalimat Fiola langsung tercetus. Sekalipun dicap sebagai gadis yang sering menyakiti hati para lelaki, rasa kemanusiaan itu masih tersimpan di dalam hati Fiola untuk membantu Garel. Ia menggiring cowok itu untuk duduk di salah satu ranjang UKS.
"Gue gak tahu dimana letak obat-obatan dan lain sebagainya. Jadi mending lo tunggu anak PMR disini biar mereka yang obatin luka lo."
Pergerakan tubuh Fiola untuk berbalik pergi terhenti seketika saat cowok berzodiak leo itu mencekal pergelangan tangannya. Tak disangka Garel justru menggiring Fiola untuk duduk di ranjang, yang mana membuat Fiola lantas diserang kebingungan. Rasa sakit yang menjalar di pipi Fiola, membuat cewek itu kesulitan untuk berbicara lebih banyak. Hingga Garel kembali menghampirinya membawa kotak P3K dari sebuah lemari bercat putih.
"Lo mau apa?"
Garel sama sekali tak menggubris karena sorot matanya yang tertuju pada pipi Fiola yang lebam telah mengatakan segalanya. Kecanggungan mulai menjadi penengah di antara keduanya. Fiola mulai mencekal tangan Garel yang akan kembali mengobati pipinya memakai kapas bercampur obat merah.
![](https://img.wattpad.com/cover/197228087-288-k392373.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGA
Teen FictionKetika takdir berlainan dengan apa yang diinginkan. Saat cinta datang di waktu yang salah, apakah semuanya akan tetap seperti sedia kala? ••• Garel Geonanda. Nama yang paling melekat dalam ingatan para siswi. D...