Nananana...
Lalalala...
Hmmmmm
Keysha bersenandung dengan headset di kedua telinganya sembari mengetuk-ngetukan jari telunjuknya di atas meja.
Matanya kian mengantuk, sebenarnya ini jam istirahat tapi Keysha terlalu malas untuk pergi ke kantin dan lebih memilih di kelas yang sepi.
Sepi memang menjadi hal yang sangat Keysha sukai, apalagi saat di sekolah seperti ini, terkadang sangat susah untuknya mencari tempat yang tidak ada orang kecuali di perpustakaan dan rooftop.
Tapi rooftop terlalu jauh untuknya sedangkan perpustakaan, dia sudah sering ditegur oleh Bu tuti- penjaga perpus.
Decitan kursi di sampingnya membuat mata Keysha yang tadi hampir terpejam kembali terbuka lebar.
Di sampingnya kini sudah ada lelaki dengan bandana hitam di ikatkan di lengan kirinya dan juga keringat bercucuran membasahi wajahnya.
"Lo sakit?" Tanya cowok itu yang membuat Keysha menggeleng cepat.
"Trus kenapa nggak keluar?" Tanyanya lagi.
Keysha menegakan kepalanya lalu menatap cowok tersebut"Lo ngapain udah masuk?"Keysha balik bertanya.
"Gue capek habis main bola," Keysha membulatkan bibirnya sembari mengangguk mengerti, setelahnya kembali hening.
"Oh iya,gue Gilang Angkasa," cowok dengan bandana hitam di lengan tersebut mengulurkan tangannya di depan wajah Keysha.
Keysha menoleh lalu membalas uluran tangannya"gu-"
"Keysha Kanadya kan? Gue udah tau," Keysha menatap Gilang bingung yang membuat Gilang terkekeh.
"Lo nggak mau nanya apa-apa sama gue? Kenapa pindah sekolah gitu?" Gilang menaik turunkan kedua alisnya.
Keysha bergidik "nggak peduli." balasnya acuh.
Gilang mengangguk lalu merogoh sakunya, mengambil handphone dan memberikannya pada Keysha.
Keysha menatap Gilang bingung "apa?" Tanya Keysha.
"Nomor Lo, soalanya cuma nomor Lo doang yang belum ada di hp gue" Keysha memutar bola matanya malas.
"Maaf tapi gue lagi mager ngetik" Gilang menatap Keysha cengo.
"Yaudah Lo sebutin gue yang ngetik" jawab Gilang tanpa kehabisan ide.
"Gue nggak hafal nomor gue" Gilang menghela napas panjang, tidak habis pikir dengan gadis di sampingnya ini.
Biasanya semua cewek yang menyerahkan nomor mereka sukarela atau bahkan meminta dengan terang-terangan nomor Gilang.
"Gue tunggu sampai Lo nggak mager lagi buat ngetik" ucap Gilang mengalah.
Keysha tidak membalas dan lebih memilih kembali menyembunyikan kepalanya di antara kedua lengannya. Tidur!
Sedangkan Gilang, ia tersenyum segaris melihat cewek aneh di sebelahnya ini, ini pertama kalinya Gilang mengajak Keysha berbicara, saat mendengar cerita dari Aldi bagaimana seorang Keysha, Gilang jadi tertantang untuk masuk ke dalam dunia Keysha.
Tapi, Gilang benar-benar tidak ada maksud apapun, dia hanya penasaran bagaimana seorang Keysha sebenarnya, bukan hanya dari orang-orang.
***
"Bang!"
"Bibi!"
"Abang!"
"Kelvin!!"
Hah~~
Keysha menghela nafas panjang lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya, sudah sekitar tiga menit yang lalu Keysha berteriak memanggil Abang dan pembantu rumahnya tapi tidak ada satupun di antara mereka yang menyahut.
"Ini pasti kerjaannya kelvin!" Gumam Keysha pada dirinya sendiri.
Keysha tersenyum jahat "bang kepala keyhsa sakit! Tolongin Keysha bang!"
"Kayaknya gue udah mau mati deh! Bang tolongin bang kepala Keysha sakit!"
Brakk
Suara pintu yang terbuka membuat Keysha tersenyum menang.
Mampus Lo Kelvin gue prank!
"Key..bangun key, Lo kenapa?" Kelvin menggoyangkan tubuh Keysha pelan masih dengan nafas terengah.
"Key..maafin gue, gue cuma becanda tadi.." ucap Kelvin menyesal.
Siapa suruh bercanda sama Keysha!
"Key!" Kali ini Kelvin mencubit pipi gembul Keysha membuat gadis tersebut meringis pelan.
"Awhhh sakit!" lirih Keysha yang membuat Kelvin terkejut lalu menghela napas lega.
"Kirain Lo mati beneran" ucap Kelvin enteng, yang membuat Keysha mendengus.
"Bang bawain Keysha makanan dong, Keysha laper tapi males kebawah" Keysha menatap Kelvin dengan wajah memelas sedangkan Kelvin mengurut pelipisnya frustasi.
"Kenapa tuhan ngirimin gue adek macem Lo si key" Keysha tersenyum paksa.
"Lo dulu banyak dosa kali" balas Keysha dengan wajah polosnya.
"Kayaknya gue perlu introspeksi diri" ujar Kelvin ngedrama lalu berjalan pelan meninggalkan kamar adik satu-satunya itu.
***
"Key ada temen Lo!" Teriak Kelvin yang membuat Keysha harus mempause Drakor yang dia tonton.
"Siapa?!" Tanya Keysha berteriak.
"Si Caca!"
"Suruh ke atas aja bang!"
Tak lama setelahnya Caca muncul di depan pintu Keysha dengan wajah berseri-seri.
"Key! Lo tau nggak!-"
"Nggak" Caca memukul bahu Keysha pelan.
"Gue belum selesai ngomong nyet!" Kesal Caca yang membuat Keysha terkekeh.
"Apa?" Tanya Keysha lempeng.
"Bulan depan kita bakal persami selama three days yeyy..." Caca berteriak histeris sembari menggoyang-goyangkan pantatnya.
Keysha melotot"serius? Lo tau dari mana?"
"Dari kakak kelas, bang Kelvin nggak ngasih tau Lo key?" Keysha menggeleng.
"Nggak wajibkan?"
"Wajiblah, semua harus ikut dari kelas 10 sampai 11, kalau kelas 12 panitia aja" jelas Caca, Keysha menelan ludahnya khawatir.
"Gue kayaknya gak ikut deh ca" Caca menatap Keysha wanti-wanti.
"Mager."
"Tuh kan bener! Ih Keysha perlu gue bacain Yasin biar Lo nggak Mageran terus!" Kesal Caca , rasanya dia ingin sekali memukul Keysha dengan tongkat Harry Potter.
Keysha menggeleng "nanti gue makan apa di sana, nanti kalau gue mau kencing gimana? Nanti kalau gue bangun tengah malam gimana?" Caca menatap Keysha tak percaya.
"Ya ampun Keysha, kencing ya tinggal kencing, makan ya tinggal makan, kalau Lo bangun tengah malem gue temenin" kesal Caca, emosinya sebentar lagi sepertinya akan meledak.
Keysha kembali menggeleng "nggak."
Caca menghela nafas pelan lalu tersenyum jahat "key, gue punya berita yang lagi viral banget buat Lo."
***
Hi gaise...
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca dan maaf jika masih terdapat banyak kesalahan dalam penulisan🙏🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/209267806-288-k952712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [COMPLETED✓]
Teen Fiction[SELESAI] • Follow dulu sebelum baca ya Keysha Kanadya gadis dengan seribu kemalasan, rebahan adalah kebahagiaan, sekolah adalah neraka untuknya. Teman-temannyapun tak jarang memberi kata-kata motivasi agar Keysha pergi dari zona nyamannya tapi sem...