65. Pergi

1.2K 106 20
                                    

"Tenang...berpisah bukan berarti berakhir kan??"


_____

Mobil hitam milik Kelvin berhenti di depan Airport Sukarno-Hatta, Keysha menarik nafasnya, mengamati gedung itu dari balik kaca mobilnya sebelum akhirnya membuka pintu mobil dan menginjakkan kakinya di bumi.

"Nanti enggak usah jemput Keysha ya bang" ucap Keysha pada Kelvin yang masih duduk di bangku setir.

Kelvin mengangguk"iya, lagian gue juga mau belajar buat besok"

Memutar bola matanya malas, Keysha mendengus"iya, semangat buat ujian besok anak pintar!" Seru Keysha dengan malas, Kelvin hanya berdehem lalu melajukan mobilnya menjauh meninggalkan Keysha yang masih melambai padanya.

"Keysha!" Teriakan dari belakangnya membuat Keysha berbalik dan menemukan ketiga sahabatnya.

"Kalian udah sampe duluan?" Tanya Keysha heran.

Ketiga gadis itu mengangguk kompak" kita udah dari sepuluh menit yang lalu. Nih, habis beli minum" Caca mengangkat minuman ditangannya.

Keysha memiringkan kepalanya menatap empat cowok yang ada di belakang gadis gadis itu "kalian disini juga?"

Bayu, Bagus, Danu dan Niko mengangguk kompak "Lo pasti enggak relakan Gilang pergi, sama kita juga, bahkan gue aja kaget baru tahu kemarin malam" Danu membuka suara yang langsung disikut oleh Bayu.

"Mending kita masuk sekarang" ajak Bayu karena merasa yang tadi Danu ucapkan bisa merusak suasana hati Keysha.

Caca, Dila, Anya dan Keysha berjalan bersisian bahkan saling mengaitkan lengan mereka, mengikuti empat cowok didepan mereka.

"Lo mau?" Tanya Anya menyodorkan cup  ice cappucino nya, Keysha menggeleng bukan karena tidak mau, hanya saja jantungnya tiba tiba berdetak sangat cepat, perasannya cemas.

"Tau nggak key, si Anya udah jadian sama Bagus" ucap Caca berbisik, Anya yang berada di sampingnya pun sontak mencubit lengan Caca membuat si empu meringis.

"Sakit tau!" Protes Anya.

"Lo nyebelin, guekan malu!" Kesal Anya

Sedangkan Keysha hanya merespon dengan mengangguk, dia benar benar tidak fokus, pikirannya sekarang hanya berpusat pada Gilang.

"Sok malu, bisanya malu maluin" sahut Dera yang berada di sebelah Keysha.

Anya mendelik, memukul pantat Dila sekuat tenaga "diem Lo cupu"

Dila hanya mendengus karena terlalu malas meladeni Anya, biasanya panggilan cupu memang sering Anya ucapkan saat dia benar benar kesal tapi itu bukan karena Dila benar benar cupu, panggilan cupu hanya semata mata karena Dila menggunakan kacamata disaat tertentu.

Keempat cowok didepan mereka belok kekiri, menuju kursi tunggu yang tersusun rapi dan berhenti tepat dimana Gilang dan orang tuanya tengah duduk menunggu.

Keysha bisa melihat Gilang, tengah duduk dengan pandangan yang fokus pada ponselnya, wajah yang tertutupi oleh tudung Hoodienya serta earphone putih yang menutup dua telinganya.

"Gimana? Udah tadi beli minum?" Tanya papanya Gilang yang membuat keempat cowok serta tiga cewek di sampingnya itu mengangguk.

Mereka duduk di bangku yang berada tepat didepan orang tua Gilang dan Gilang duduk, jadi saling berhadapan.

Angkasa menatap Keysha mengernyit "kamu yang waktu itu ketemu saya di sekolahkan?"

Mati

Keysha menggerutu dalam hati namun berusaha tersenyum dan mengangguk pelan, ia sedikit berdiri dan mencium punggung tangan angkasa dan ibu tiri Gilang.

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang