_____
"mau mampir dulu?" Tanya Keysha setelah memberikan helm yang tadi dia pakai pada Gilang.
Setelah puas berkeliling mall seharian ini, akhirnya mereka sampai di depan rumah Keysha dengan selamat, tepat pukul 16:25 sore.
Gilang berdiri tepat di samping motornya, melepas helm lalu menggeleng "nenek lagi nggak enak badan jadi harus pulang cepet"
"Oh yaudah hati hati" Keysha mengulum senyumnya, padahal Keysha berharap menghabiskan waktu lebih lama lagi dengan Gilang tapi dia juga tidak akan sejahat itu untuk menahan Gilang tetap tinggal.
Gilang mengangguk "sana masuk"
Keysha balas mengangguk lalu berbalik dengan gelisah, ia menoleh kebelakang, masih ada Gilang di sana hingga saat akan melewati pintu gerbang, Keysha kembali berbalik berjalan mendekati Gilang membuat cowok dengan rambut hitam legam itu menatap bingung.
"Ada yang ketinggalan?" Tanya Gilang sesaat setelah Keysha berdiri hanya beberapa sentimeter di depannya, meletakan satu paperbag besar di samping kakinya.
Keysha mengangguk pelan lalu berjinjit memeluk Gilang yang membuat Gilang terkejut, namun setelahnya terkekeh ringan, Gilang balas memeluk Keysha sesekali mengusap kepala gadis mungil itu.
"Makasih buat bonekanya" ucap Keysha tepat di telinga Gilang sebelum akhirnya melepas pelukannya.
"Sama sama, soal omongan salsa jangan terlalu dipikirin ya" Gilang menepuk pelan puncuk kepala Keysha.
Bukan tanpa alasan Gilang berbicara seperti itu, hanya saja saat mereka berada di mall tadi, salsa berbicara kasar yang membuat keysha hampir saja mencakar wajah salsa. Untungnya Gilang bisa menenangkan dan membawa Keysha pergi dari sana, dan untuk salsa, Gilang pastikan salsa tidak akan lagi berani menganggu Keysha apalagi berbicara yang tidak tidak seperti waktu dulu.
Keysha mengangguk mengerti "yaudah aku masuk dulu"
Setelahnya Keysha meraih paperbagnya dan masuk kedalam rumah dengan langkah cepat, malu. Bahkan jantung Keysha seakan ingin meledak di tempatnya.
Hingga saat kakinya menginjak teras rumahnya, Keysha berbalik dan menemukan Gilang yang masih setia berdiri di samping motornya, Keysha tersenyum lebar lalu melangkah masuk. Benar benar masuk kedalam rumah.
***
Malam ini Keysha menghabiskan waktunya di balkon rumahnya, berdiam diri di bawah langit tanpa bulan dan bintang, hanya ada awan hitam disana. setelah menghabiskan waktu seharian keliling mall, kaki Keysha bengkak dan tubuhnya lemas, untunya tadi bibi menyiapkan teh herbal katanya buat stamina.
Senyumnya merekah saat ia menatap sebuah foto grid kecil di tangannya, ada gambar Gilang dan dirinya yang terlihat konyol namun tampak sangat bahagia.
Lama terdiam, suara dering ponselnya membuat Keysha tersadar dan meraih ponsel yang berada di sampingnya itu.
Panggilan dari Caca yang membuat Keysha dengan cepat menggeser tombol hijau, hingga suara cempreng di sebrang sana terdengar.
"Woi key!" Pekik Caca yang membuat kesyha mendesis kesal.
"Santuy dikit kenapa sih"
"Gak bisa, kalau mau santuy terus jangan hidup di bumi" balas Caca yang membuat kesyah mengernyit.
"Terus?"
"Mati aja sana" Caca terbahak sedangkan kesyha mendengus sebal.
"Ngapain nelvon gue?"
"Kangen"
"Anj-"
"Eh, udah punya pacar masih aja suka kasar, emang Gilang nggak ngajarin Lo buat nggak ngomong kasar?" Potong Caca, Keysha mengurut pelipisnya, menatap kedepan dengan wajah lempeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [COMPLETED✓]
Подростковая литература[SELESAI] • Follow dulu sebelum baca ya Keysha Kanadya gadis dengan seribu kemalasan, rebahan adalah kebahagiaan, sekolah adalah neraka untuknya. Teman-temannyapun tak jarang memberi kata-kata motivasi agar Keysha pergi dari zona nyamannya tapi sem...