33. lazy

1K 94 5
                                    

______

"Iya kak"

"....."

"Iya sama-sama"

"...."

"Sip! tenang aja, Keysha pasti aman kalau sama anya"

"....."

"Iya dah.."

Anya menghela nafas saat Sabungan telvon dari Kelvin terputus "sebenernya ada apa sih, kepo kan gue"gumam Anya ntah pada siapa.

Anya sengaja pergi ke balkon kamarnya untuk menerima telvon dari Kelvin, dia takut ada sesuatu yang seharusnya hanya dia yang tau.

Setelahnya ia berbalik, Anya melangkah masuk menuju kamarnya, dengan wajah penasaran.

Penasaran saat tiba-tiba Keysha datang kerumahnya dengan wajah kusut dan mata merah sembab, seperti habis menangis dan lagi sedari tadi Keysha tidak berbicara apapun padanya hingga tiba-tiba Kelvin menelvonnya. Membuat Anya semakin penasaran.

Anya meletakan ponselnya di atas nakasnya lalu duduk di sebelah Keysha yang masih diam dengan memeluk kedua lutunya di atas ranjang.

Melihat Keysha yang begitu membuat Anya semakin khawatir dan berusaha untuk mulai mengajak Keysha berbicara.

"Key, sebenernya Lo kenapa? Cerita sama gue" ujar Anya lembut, menatap Keysha penuh rasa khawatir.

Keysha menggeleng pelan yang membuat Anya menghela nafas pasrah, dia bisa mengerti kalau Keysha belum siap bercerita padanya.

"Yaudah kalau Lo belum siap cerita nggak apa-apa, tapi sekarang Lo tidur, Lo istirahat, lupain masalah Lo sejenak buat isi penuh tenaga lo lagi"

"Eh, tapi Lo bersih-bersih dulu, ganti baju dulu" Lanjut Anya lagi saat menyadari pakaian Keysha yang masih menggunakan seragam sekolah.

Keysha menggeleng "dalam keadaan kayak gini Lo masih nyuruh gue buat bersih-bersih?" Balasnya tidak habis pikir.

Anya memutar bola matanya malas "gimanapun juga kesehatan itu nomor satu"tekannya lalu setelahnya menarik tangan Keysha, membawanya masuk ke kamar mandi, yang mau tidak mau Keysha harus ikut tanpa bisa membantah.

***

"Yaudah kalau Lo emang beneran nggak mau sekolah, nggak apa-apa tapi gue telvon Abang lo ya?"

Setelah perdebatan yang panjang pagi ini akhirnya Anya menyerah dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 07.25 dan itu artinya Anya hanya mempunyai waktu lima menit untuk sampai ke sekolah tepat waktu.

Mendengar pertanyaan Anya, Keysha langsung bangun dari tidurnya lalu menatap Anya kesal"ck! Sahabat macam apa sih Lo" gerutunya.

Anya hanya mengedikan bahunya acuh sembari menahan senyumnya"yaudah deh gue pergi dulu, kalau Lo mau apa-apa tinggal panggil bibi aja oke! Dadah..."

Anya memeluk Keysha sebentar sebelum akhirnya pergi meninggalkan kamarnya "nanti kalau mau keluar kasih kabar ya!!" Pekik Anya yang ntah sudah berada di mana.

Keysha menghela nafasnya, lalu menoleh ke arah balkon kamar Anya yang menampakan sinar matahari pagi yang begitu cerah. Membuat senyum kecil terbentuk di bibirnya.

Melihat bagaimana matahari yang terlihat sangat cantik, Keysha memutuskan untuk duduk di pinggir balkon, memandangi matahari yang memancar indah.

Dari balkon kamar Anya, Keysha juga bisa melihat atap-atap perumahan kompleks dan juga beberapa gedung yang menjulang tinggi di kejauhan.

"Hah~~ Keysha kangen banget sama mama" gumam Keysha pelan sembari memeluk kedua lututnya, senyum di bibirnya kian mengembang saat mengingat wajah mama yang sangat ia rindukan.

"Mama apa kabar? Keysha pengen peluk mama sekarang, Keysha pengen nangis, Keysha pengen cerita sama mama" bibir Keysha mulai bergetar, matanya mulai berkaca-kaca, bukti bahwa ia benar-benar merindukan mamanya.

Keysha memang tampak seperti orang yang kuat, cuek, tidak peduli dan dingin tapi di balik semua sifat buruk yang ia perlihatkan selama ini adalah untuk menutupi semua kelemahan yang ada dalam dirinya.

Hari ini Keysha benar-benar tidak kuat menahan segala kesalnya, menerima sebuah fakta yang dia hindari sedari dulu membuat Keysha sangat kecewa.

Mendengar bagaimana papanya akan menikah lagi, Keysha bukan lebay ataupun egois hanya saja, perubahan setelahnya akan sangat sulit untuk Keysha terima.

Keysha tidak butuh ibu baru!

Dia hanya ingin ayahnya mencintai mamanya, dia ingin ayahnya hanya ada untuk menjaganya, menanyakan kabarnya dan merawatnya.

Keysha tidak peduli kalau orang berkata bahwa dia butuh seorang ibu, karna itu tidak benar, Keysha tidak butuh seorang ibu karna Keysha sudah punya ayah sekaligus ibu baginya bahkan dia punya kakak yang selalu merawatnya dengan baik.

"gimana sama mama? Apa mama kecewa juga sama kayak Keysha?" Lirih Keysha dengan bahu yang naik turun serta air mata yang sudah mengalir deras di pipinya.

***

Setelah puas menangis Keysha memutuskan untuk jalan-jalan keluar dengan berjalan kaki, masih dengan t-shirt dan celana pendek yang ia pakai semalam, Karna Keysha terlalu malas untuk mandi, bahkan tadi dia sempat mau BAB tapi urung karna terlalu malas.

Dengan headset biru dikedua telinganya, Keysha berjalan pelan menyusuri trotoar yang sedikit ramai.

Kadang Keysha merasa Jakarta memang hanya tempat untuk mencari uang namun ada kalanya Keysha berpendapat bahwa Jakarta adalah tempat di mana ia bisa menikmati kemajuan dunia.

Dari gedung yang tinggi, jalan yang berlipat-lipat dan juga jembatan sebrang yang sekarang akan dia naiki.

Namun sebelum ia menginjak tangga, sebuah mobil berwarna merah terang berhenti tepat di sebelahnya, Keysha tidak tahu pasti siapa itu karna kacanya gelap.

Keysha kembali melangkah, namun sebuah suara yang memanggil namanya  kembali membuat langkahnya berhenti.

"Keysha tunggu!"

Keysha menoleh ke arah empat gadis yang baru saja turun dari mobil merah itu, ia mengernyit saat menyadari sesuatu.

Seragam itu...

Ah! Keysha tahu, dia cewek yang waktu itu Keysha lihat sedang bersama Gilang dan seragamnya juga seragam SMA merah putih – SMA lama Gilang.

"Kenalin gue Salsabila dan mereka temen-temen gue" ucap salah satu cewek dengan rambut panjang Curly serta seragam ketat dan sepatu warna warni, penampilannya seperti bukan pelajar pada umumnya.

Jadi namanya Salsabila?

"Kalian siapa?" Tanya Keysha berpura-pura tidak tahu.

"Gue temen Gilang dari SMA lamanya"

***

Lanjut 👇👇

Jangan lupa di share ke temen dan keluarga kalian ya.

Tag temen kalian juga yang belum baca MAGER 👍

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang