___________
"Makasih udah mau dengerin cerita gue" ucap Aldi tulus dengan senyuman manis yang sedari tadi tidak lepas dari wajahnya.
Keysha mengangguk menatap rumput hijau di bawah kakinya "hm..makasih juga buat Doraemonnya" balasnya sembari mengangkat paper bag di pangkuannya.
Setelah pertemuan di kelas tadi, Aldi mengajak Keysha untuk ikut dengannya ke taman belakang sekolah, katanya ada yang mau di omongin dan dengan terpaksa Keysha ikut dengan cowok berlesung pipi itu.
Sudah sekitar dua puluh menitan mereka duduk di taman diselimuti oleh sepi itu, wajar jam masuk kelas, walaupun begitu kadang memang taman belakang sekolah lebih sering sepi dan seperti memang dibuat untuk tempat menyendiri.
Aldi terkekeh "iya sama-sama, oh iya gue denger neneknya Gilang masuk rumah sakit, Lo nggak jenguk?"
Mendengar nama Gilang, Keysha kembali dilanda kegelisahan "nggak tau, mungkin iya"
Aldi menaikan sebelah alisnya heran, sebenarnya tidak terlalu peduli. toh dia juga sudah ikhlas dengan hubungan kedua manusia itu tapi di sisi lain Aldi juga tidak rela jika Keysha disakit oleh cowok itu.picisan!
"Lo lagi ada masalah sama tu cowok?" Tanya Aldi penasaran.
Keysha mengangguk tanpa ragu yang memancing kekehan dari Aldi"gue nggak percaya ternyata Keysha yang bahkan buat gerak aja susah, sekarang malah galau mikirin cowok, udah banyak berubah. Bagus sih"
"Siapa yang galau?"
"Lo?"
Keysha mencebik, tapi perkataan Aldi tidak salah, dia menoleh menatap Aldi intens, yang ditatapun mengernyit bingung.
"Al, kalau Lo dikatain kasar sama cewek marah nggak?"
Aldi semakin mengernyit"dikatain gimana? Di anjingin? Udah sering sama Lo"
"Ck! Bukan gitu.."Keysha merengut, yang membuat Aldi tertawa.
"Terus gimana Keysha..."balas Aldi dengan nada jahilnya.
Keysha mengedikan bahu lalu menatap arloji di tangan kirinya, sebentar lagi bell tanda jam pelajaran pertama selesai, Dia beranjak dari duduknya dan menatap Aldi kembali.
"Udah selesai kan ceritanya?"
Aldi menggeleng"belum"
"Apa lagi?"
"Lo belum cerita sama gue Maslah Lo galau"
Keysha memutar bola matanya malas "gue nggak mau cerita sama Lo, yang ada nanti Lo cemburu" ucapnya sarkas.
Aldi memasang raut wajah sok sedih lalu setelahnya keduanya terkekeh"sadis banget omonganya"sindir Aldi
"Mau gimana lagi, ck! Gue ke kelas dulu, makasih buat hadiah tiba-tibanya" setelah mengatakan itu Keysha melangkah meninggalkan Aldi yang masih terdiam di bangku taman.
Di tengah perjalanan Keysha bertemu dengan Caca yang sepertinya habis dari kantin bersama Lola, seperti biasa mereka tidak saling bertegur sapa dan memang semenjak mereka memutuskan untuk sama sama menjauh, Caca selalu bersama Lola dan beberapa teman Lola dari kelas lain.
Keysha merindukan Caca, sangat merindukan sahabatnya itu, apalagi Caca yang bawel. Keysha mendengus, dia tidak percaya kalau persahabatan yang sudah terjalin belasan tahun akan rusak hanya karena seorang cowok.
Keysha menghela nafas panjang dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas.
***
Bau obat obatan dan rumah sakit bercampur menjadi satu, memenuhi ruangan yang kini Gilang tempati. Dia menatap lurus ke arah wanita tua yang tengah tertidur lemah di ranjang pasien.
Dua hari sudah neneknya terbaring di rumah sakit dan satu detikpun Gilang tidak pernah pergi dari sisi neneknya, walaupun bau rumah sakit merupakan hal yang paling Gilang benci.
Gilang yang keras kepala. Walaupun sudah berapa kali neneknya menyuruhnya untuk pulang dan kembali ke sekolah, dia sama sekali tidak mendengarkan, luka lebam yang dia dapatkan malam kemarin pun masih membekas dan beberapa masih harus di balut dengan pembalut luka.
Pada dasarnya Gilang memang anak yang keras kepala, namun semakin ia tumbuh besar sifat keras kepalanya kian berkurang, karna sifat dewasanya menutup sedikit sifat buruknya.
Ini pertama kalinya neneknya masuk rumah sakit setelah perceraian ayah dan ibunya, neneknya sehat, Gilang yakin itu. Dia juga belum siap jika harus ditinggal neneknya secepat ini. Tidak, Gilang benar-benar tidak mau.
Mengetahui fakta bahwa neneknya sudah rentang usia, Gilang memilih untuk membutakan matanya, menulikan telinganya. dia tidak ingin mendengar seseorang mengatakan bahwa neneknya sudah sangat tua, yang Gilang yakini dan akan terus Gilang pegang adalah neneknya akan selalu bersamanya sampai nanti.
Drrrtt drrttt
Ponselnya yang bergetar membuat Gilang kembali tersadar dari lamunannya, ia meraih ponselnya yang ada di meja nakas, mengernyit ketika nama 'bagus' tertera di layar ponselnya.
Setelahnya Gilang menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponselnya pada daun telinganya.
"Halo Lang?" Suara dari sebrang sana hanya di balas dengan gumaman dari Gilang.
"Gue sama temen-temen rencananya mau ke rumah sakit ntar malem"
Gilang berfikir sebentar, sedikit ragu namun pada akhirnya menganggukl"iya, tapi jangan bawa rombongan, perwakilan aja"
"Oke..nanti gue kabarin lagi" Gilang hanya berdehem sebagai balasan dan setelahnya sambungan pun terputus.
Gilang menghela nafas, setidaknya kedatangan teman- temannya akan membuatnya sedikit tenang.
"Siapa?" Suara serak dan lemah itu membuat Gilang sontak mengalihkan perhatiannya.
Nenek menatapnya dengan tatapan bertanya, matanya sangat sipit, senyumnya semakin mengembang dan wajah keriputnya masih pucat.
Gilang tersenyum lalu kembali meletakan ponselnya ke atas nakas "temen nek, katanya mereka mau jenguk nenek"
Nenek mengangguk lemah "teman-temanmu baik..."lirihnya.
Gilang terkekeh"enggak! Mereka juga bandel kayak Gilang"
"Hmm..temen kamu yang manis itu mana? Udah lama..nenek nggak liat dia.."
Gilang berfikir sebentar dan seketika wajah Keysha yang menatapnya dengan penuh air mata beberapa hari lalu kembali muncul di kepalanya.
"Maksud nenek Keysha?" Tanya Gilang memastikan.
Nenek kembali mengangguk"iya..kalau yang satu lagi nggak manis"
Sudah pasti yang satunya salsa.
Gilang menghela nafas lalu menggenggam erat tangan kecil neneknya yang sudah dimakan usia.
"Tapi aslinya dia baik nek.."
"Iya baik, cantik juga.."
Nenek terkekeh yang membuat Gilang ikut terkekeh, setidaknya membicarakan salsa, mengalihkan pembicaraan yang mengarah pada Keysha.
***
Hah~~
Semoga suka💜
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [COMPLETED✓]
Teen Fiction[SELESAI] • Follow dulu sebelum baca ya Keysha Kanadya gadis dengan seribu kemalasan, rebahan adalah kebahagiaan, sekolah adalah neraka untuknya. Teman-temannyapun tak jarang memberi kata-kata motivasi agar Keysha pergi dari zona nyamannya tapi sem...