6. tiba-tiba menjadi dekat

2.5K 220 5
                                    

"ngapain Lo kesini?" Tanya Keysha jutek, ia benar-benar tidak mengerti kenapa akhir-akhir ini cowok yang suka memakai bandana di lengan kirinya itu selalu muncul di hadapannya.

Ya. Mereka memang satu sekolah bahkan satu bangku tapi apa harus di jalan dan sekarang Gilang bahkan ada di rumahnya.di kamarnya!

Jangan khawatir, Keysha dirumah tidak sendirian dan lagi ingat Keysha itu manusia malas, yang bahkan sekedar mengambil hpnya di lantai saja ia harus ngesot.

Keysha tidak peduli orang akan berbicara apa tentangnya yang mengajak cowok ke dalam kamarnya Toh, ini bukan yang pertama kali cowok masuk kedalam kamarnya, contohnya abangnya sering bahkan setiap hari:v

Gilang mengedikan bahunya"Lo ngapain disini?" Gilang balik bertanya.

"Ini kamar gue, rumah gue" jawab Keysha kesal.

Gilang mengangguk tidak tertarik, ia lebih suka berkeliling kamar keysha, melihat buku-buku yang berjejer rapi di raknya dan figur Doraemon dimana mana.

Mata Keysha mengikuti setiap geriak gerik cowok itu"kenapa Lo nggak sekolah?" Kali ini Keysha bertanya dengan wajah lempengnya.

Gilang menoleh sebentar lalu kembali melihat figur Doraemon di atas meja belajar Keysha"karna Lo nggak sekolah" jawabnya.

Keysha memutar bola matanya malas "terus sekarang Lo ngapain disini?"

Gilang berbalik arah berjalan ke arah balkon kamar keysha"kan Lo yang nyuruh gue kesini"

Keysha berdecak"terserah" balasnya, Keysha bertopang dagu menatap Gilang yang berdiri sembari mengedarkan pandangannya ke arah luar.

"Pemandangan dari sini bagus juga" ucap Gilang takjub, Keysha menggigit bibir bawahnya, ia tak pernah melihat balkonnya jadi dia tidak tau ada apa di sana.

Gilang menoleh ke arah Keysha yang tidak bersuara "jangan bilang Lo belum pernah liat kesini?"tebak Gilang.

Keysha mengangguk tanpa ekspresi, Gilang menganga, menatap Keysha tak percaya, bagaimana bisa Keysha tidak pernah melihat balkonnya.

"Serius?" Tanya Gilang tak percaya.

Keysha menatap Gilang datar "ngapain juga gue bohong"

Gilang bersender di trali balkon sembari melipat kedua tangannya di depan dada "Lo mau liat?" Tawar Gilang.

Keysha menggeleng"males"

Gilang tersenyum segaris lalu berjalan mendekati Keysha, tanpa aba-aba Gilang mengangkat tubuh Keysha yang membuat Keysha memekik kaget dan refleks mengalungkan tangannya di leher Gilang.

"Mau ngapain Lo!?" Tanya Keysha terkejut.

"Turunin gue!"

Gilang tidak mengubris, ia membawa Keysha ke arah balkon lalu mendudukkan Keysha di pinggiran balkon.

Keysha memukul bahu Gilang sekuat tenaga yang membuat Gilang meringis kesakitan.

"Bukannya bilang terimakasih" cibir Gilang, Keysha cemberut lalu membuang tatapannya ke depan.

Namun saat ia mengedarkan pandangannya, rasa kesal dan terkejut yang tadi menghampirinya kini hilang seketika.

Dari sana Keysha bisa melihat gedung-gedung kota Jakarta yang menjulang tinggi bak cakrawala dan juga langit biru yang membentang cantik bagai laut.

"Gimana?" Tanya Gilang dengan salah satu alis naik turun.

"Gue nggak tau balkon gue punya pemandangan kayak gini" ujar Keysha tanpa mengalihkan perhatiannya dari pemandangan indah tersebut.

Gilang tersenyum lalu mengusap puncak kepala Keysha pelan"makanya  sesekali perhatikan sekeliling jangan cuma diri sendiri"

Keysha menoleh menatap Gilang dengan kernyitan didahinya "maksudnya?"

Gilang memutar bola matanya malas lalu menoer pelan kepala gadis itu "punya otakkan?" Tanya gilang, Keysha berdecak sebal.

"Otak gue lagi males mikir" balas Keysha lalu kembali menatap kedepan, Gilang menggelengkan kepalanya pelan lalu ikut menatap langit yang cerah.

Hening.

Tidak ada yang berbicara, baik Keysha maupun Gilang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Lama terdiam, Gilang terkejut saat merasakan sesuatu yang berat di bahunya, ia menoleh dan mendapati Keysha yang tertidur.

Gilang tersenyum, bisa-bisanya di saat seperti ini Keysha tertidur dan dengan terpaksa Gilang kembali mengangkat tubuh Keysha dan membaringkannya di ranjang gadis itu.

Setelahnya, Gilang berllau pergi keluar kamar gadis itu, mencari bibi dan berpamitan untuk pulang.

***

"Pa! coba ngertiin Keysha, ngertiin kelvin!" Ucap Kelvin, nadanya seperti tengah menahan emosi.

Samar-samar Keysha mendengar suara seperti ribut-ribut di bawah, perlahan Keysha membuka matanya, ia berdecak kesal karna merasa tidurnya terganggu.

"Papa mengerti kalian oleh karna itu papa akan menikah lagi" jelas Ridwan dengan penuh penekanan.

Keysha menajamkan pendengarannya, sepertinya ayahnya sudah pulang. Keysha merenggangkan otot-ototnya lalu beringsut duduk.

Keysha bertopang dagu menyimak mendengarkan dengan wajah yang masih kusut dan dikuasai kantuk.

"itu karna papa yang mau, kita nggak pernah minta papa nikah lagi, sejauh ini Kelvin bisa jagain Keysha"

" Kelvin... Walaupun kamu tidak menginginkan tapi bukan berarti sosok ibu dalam hidup kalian tidak dibutuhkan lagi"

"Ck! Papa sok tau! Gimana sama Keysha, Kelvin yakin dia nggak akan setuju"

"Masalah Keysha biar papa yang bicara"

"Terserah"

Selanjutnya, terdengar suara langkah kaki yang naik ke atas diikuti suara pintu kamar keysha yang terbuka.

Kelvin terkejut saat mendapati Keysha yang sudah bangun dengan wajah datarnya sembari bertopang dagu.

Keysha menoleh menatap Kelvin lempeng"kenapa?" Tanya Keysha saat melihat wajah abangnya yang terkejut.

"Baru gue mau bangunin" ujar Kelvin lalu duduk di sisi ranjang,  menepuk-nepuk pincuk kepala adiknya itu bangga.

"Akhirnya Lo bisa bangun sendiri"

Keysha berdecih"ini karna kalian yang ribut nggak tau tempat, udah tau gue lagi tidur"

Kelvin menjitak kepala adiknya itu pelan yang membuat Keysha meringis "siapa yang ribut?" Elak Kelvin padahal sudah jelas sekali. Bahkan Keysha mendengar hampir semuanya.

Keysha memutar bola matanya malas, lalu menatap Kelvin lekat.

"tapi, emang bener ya bang?"

"Apa?"

"Papa mau nikah lagi?"

***

Hai gaise....

Terimakasih sudah menyempatkan membaca cerita saya, jangan lupa tinggalkan jejak😊😊

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang