5. Demam

2.7K 237 10
                                    

Setelah kepergian Gilang, Keysha berjalan gontai menuju rumahnya, saat ia membuka pintu, ia langsung dihadapkan oleh seorang perempuan muda dan ayahnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

Keysha masuk tanpa bersuara, ia berjalan gontai melewati ruang tamu tanpa mau menyapa ayahnya terlebih dahulu.

"Keysha,"panggil Ridwan-ayah Keysha.

Keysha menoleh, menatap ayahnya malas"kenapa?"

"Sini papa mau kenalin kamu sama seseorang," Ridwan tersenyum lembut.

Keysha tidak membantah, ia melangkah mendekati ayahnya dan tersenyum yang terkesan dipaksakan ke arah perempuan yang sepertinya berumur sekitar 25-27 tahun itu.

"Ini Tante widya teman kerja papa," ucap Ridwan mengenalkan, perempuan itu tersenyum ramah kepada Keysha sembari mengulurkan tangannya.

Keysha membalasnya "Keysha." ucap Keysha seadanya.

Ridwan berdehem"dia Keysha putriku, satu lagi namanya Kelvin cowok," Widya mengangguk anggukan kepalanya paham.

"Si Kelvin mana key?" Tanya Ridwan.

Keysha mengedikan bahunya "Keysha ke kamar dulu pah," pamitnya lalu melongos pergi dari sana.

Bukan apa-apa Keysha sudah tahu siapa perempuan itu dan Keysha tambah tidak ingin lagi mengetahui kebenarannya.

Keysha takut, jika yang dia pikirkan benar, Keysha takut jika suatu saat nanti dia akan mendapatkan sesuatu yang tidak ingin dia dapatkan.

"Bibi! anterin makanan ke kamar keysha," pekik Keysha yang membuat Ridwan menggelengkan kepalanya.

"Siap non!" Balas bi Nunung

Setelah sampai di kamarnya, Keysha langsung merebahkan badannya di atas kasur empuknya, hari ini benar-benar melelahkan, ingatkan dia untuk memberi pelajaran pada Kelvin sialan itu!

***

"Keysha bangun, key." kelvin menggoyangkan tubuh mungil adiknya itu pelan.

Keysha yang masih terbalut selimutpun melenguh kesal, Kelvin berdecak, Keysha memang menyebalkan, sudah jam tujuh pagi dia masih saja tidur nyenyak.

"Key bangun!" kali ini Kelvin menggoyangkan tubuh Keysha lebih kuat.

Keysha perlahan membuka matanya lalu berdecak saat mendapati wajah kesal sang kakak "kepala gue pusing, Lo aja yang kesekolah sana," ucapnya lalu kembali memeluk guling dengan nyaman.

Kelvin memutar bola mata malas "alasan aja Lo, gue tinggal nih!"

Keysha kembali membuka matanya lalu menatap Kelvin kesal"ck! Berisik banget sih, kalau Lo mau kesekolah ya pergi! Nggak usah ngajak-ngajak!" Keysha mendorong tubuh Kelvin tanpa tenaga.

"Sana Lo pergi!" Kali ini Keysha menimpuk kepala Kelvin dengan guling yang membuat Kelvin meringis.

Melihat Keysha yang berkeringat, Kelvin menyentuh jidat Keysha sekedar memeriksa.

Panas.

"Lo sakit key?" Tanya Kelvin, Keysha berdecak lalu kembali menarik selimutnya menutupi seluruh badannya.

"Key! Kalau Lo sakit bilang dong sama gue" mendengar itu Keysha langsung menyibak selimutnya lalu menatap Kelvin jengah.

"Lo budek ya? Dari awal gue udah bilang kepala gue sakit, mending Lo pergi deh sekarang bikin kepala gue tambah sakit!" Ujar Keysha galak.

Kelvin menghela nafas "sabar vin dia cewek, adek Lo." gumam Kelvin pelan.

Keysha kembali bergelung dalam selimut tebalnya, kepalanya benar-benar sakit dan badannya menggigil.

Kelvin berdiri lalu mengusap pelan punggung adiknya itu "yaudah gue ke sekolah dulu, nanti gue suruh bibi buat beli obat sama anter makanan" ucapnya yang tidak di ubris oleh Keysha.

Setelah itu, Kelvin berlalu meninggalkan kamar adiknya itu, setiap pagi sepertinya kesabaran Kelvin selalu di uji, Keysha tidak ada habisnya membuat emosi Kelvin naik hingga meledak.

Tapi, kalaupun tidak ada Keysha hidup Kelvin juga tidak akan berguna dan mungkin Kelvin tidak akan seperti ini karena tidak ada orang yang akan menopangnya lagi disaat dia jatuh.

Yah, menurut Kelvin dia harus bersyukur atas apapun yang Tuhan berikan padanya toh itu juga untuk kebaikannya, walaupun dihadapkan Keysha sepertinya musibah untuknya:v.

Sampai di lantai bawah, Kelvin mencari bibi untuk memberitahu bahwa Keysha sedang sakit dan juga menyuruhnya membeli obat dan mengantar makanan ke kamar keysha.

Setelah itu Kelvin langsung pergi kesekolah dan sepertinya dia akan izin untuk pulang lebih awal hari ini.

***

Keysha menyibak selimutnya kasar, setelah Berbicara cukup panjang tadi, tenggorokan Keysha rasanya kering dan kepalanya semakin pusing, mood tidurnya juga tidak ada lagi.

Keysha beringsut duduk lalu meraih hpnya yang ada di meja samping ranjangnya, banyak notifikasi dari grub kelas maupun teman-temannya.

"Ck! Gue potong juga ni kepala!" Gumam Keysha kesal sembari memukul-mukul kepalanya pelan.

Ia melempar hpnya ke sebarang tempat lalu ngesot ke ujung ranjangnya untuk mengambil laptop.

Setelah layar laptop tersebut menyala Keysha mulai mengotak atiknya, dari membuka YouTube hingga wabtoon.

Setelah bosan akhirnya ia berguling lagi ke sisi ranjang merai hpnya yang ada di lantai, tidak ada apapun di hpnya, Keysha menghela nafas panjang, saat ia akan melempar hpnya untuk kedua kali sebuah panggilan masuk.

"Siapa?" Keysha membeo saat mengetahui nomor yang menelponnya saat ini tidak dikenal.

Ia langsung menggeser tombol hijau tanpa peduli siapa itu, dan suara bass seorang di sebrang sana terdengar.

"Lo dimana?" Tanya seseorang di sebrang sana, Keysha mengernyit.

"Lo siapa? Main nyerocos aja kenal juga nggak!" jawab keysha, seseorang disebrang sana terkekeh.

"Gue Gilang." ucapnya di sela tawanya, Keysha membulatkan bibirnya tanpa terkejut.

"Ngapain nelpon-nelpon gue, bukannya ini jam sekolah?" Tanya keysha.

"Lo ngapain tidur di rumah, bukannya ini jam sekolah?" Gilang balik bertanya, Keysha yang mendengarpun mencebik kesal.

"Gue dirumah karena ada alasan,"

"Yaudah bukain pintu cepat, pegel gue berdiri terus," sontak Keysha melototkan matanya, terkejut.

"G-gimana?"

***

Hai gaise....

Terima kasih sudah menyempatkan membaca cerita saya, jangan lupa tinggalkan jejak😊😊

Keysha Kanadya

Keysha Kanadya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang