16. rumah Gilang

1.7K 157 2
                                    

Mendengar Aldi yang menawarkan diri untuk mengantarnya membuat Keysha memejamkan matanya erat lalu menatap Aldi masih dengan wajah tidak niatnya.

Bisa-bisanya di saat seperti ini Aldi menawarinya pulang, apa dia tidak melihat keberadaan Gilang? Atau dia memang sengaja? Untuk apa? Apa dia tidak tau kalau Keysha sudah capek berdiri dan ingin secepatnya pulang kerumah, makan dan tidur.

Keysha baru akan membuka mulutnya namun suara bass Gilang membuatnya kembali menutup mulutnya rapat-rapat.

"Woy! Dia pulang sama gue! Lo tuli!" suara Gilang meninggi, matanya menatap tajam seolah benar-benar akan menguliti Aldi detik ini juga.

"Keysha nggak pantes di antar pulang sama Lo, bisa-bisa dia celaka lagi" sinis Aldi.

Gilang membuang pandangannya ke arah lain demi menetralisir emosinya lalu kembali menatap Aldi remeh.

"liat, Keysha udah.sama.gue!" balas Gilang sembari memperlihatkan tangannya yang menggenggam tangan Keysha.

Melihat itu, Aldi terdiam menatap tidak terima, emosinya sudah dipastikan akan sama seperti Gilang bahkan lebih. Sedari tadi apa yang Aldi pikirkan sampai tak melihat genggaman tangan itu.

Gilang terkekeh remeh"Lo bilang nggak pantes? Terus yang pantes buat ngantar Keysha pulang siapa? Elo?!"

"Cowok drama kayak Lo?" Sambung gilang.

Keysha menggenggam tangan Gilang tambah erat lalu menatap tajam ke arah cowok yang berada di sampingnya itu.

Sedangkan aldi, cowok dengan rambut disisir rapi itu mengepalkan tangannya kuat hingga buku-bukunya memutih "seenggaknya gue nggak berengsek kayak Lo!"

"Aldi!" Keysha akhirnya membuka mulut, menatap Aldi datar yang membuat Aldi tersenyum namun tersirat rasa sakit disana.

"Lo belain dia key? Lo udah kenal gue dari dulu sebelum dia, dan Lo udah tau kalau gue bukan orang yang suka berurusan sama orang lain" Aldi menjeda kalimatnya.

"Dan kemaren untuk pertama kalinya gue berantem di sekolah karna apa? Karna gue tau seberengsek apa dia! dan dia nggak pantes deketin Lo!" Lanjut aldi.

Keysha mengangguk lalu mengulum senyumnya "Lo siapa si Al? Sampai pantes dan nggak pantesnya orang yang deketin gue jadi tanggung jawab Lo? Kita nggak sedeket itu, kita juga nggak pernah temenan dan semenjak kelas 11 pun kita udah jarang banget ketemu"

Aldi terdiam.

Sedangkan Gilang menatap Keysha dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Tapi makasih kok, Lo udah peduli sama gue, sekarang gue mau pulang, tenggorokan gue udah kering"

Aldi tersenyum lalu mengangguk pelan "hati-hati" ucapnya lalu berlalu pergi ke arah mobilnya yang berada paling ujung parkiran.

Keysha tidak peduli, tenggorokannya benar-benar kering akibat terlalu banyak bicara, bahkan jantungnya pun berdetak sangat cepat akibat emosi.

Gilang yang sejak tadi tidak melepaskan pandangannya dari Keysha kini tersenyum segaris dan langsung naik ke atas motornya.

"Lo mau beli minum dulu?" Tanya Gilang setelah ia mengeluarkan motornya dari parkiran.

Keysha menggeleng" Lo juga terlalu banyak bicara Lang"ucapnya yang berhasil membuat kerutan di dahi Gilang.

Yang Gilang tahu, Keysha ternyata tidak pernah membelanya.

***

Sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara, hanya ada suara deru mesin motor dan mobil serta angin yang memenuhi Indra pendengaran Keysha.

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang