________
"Nggak usah sok nasehatin orang kalau Lo aja kelakuannya belum bener!" Bentak Keysha dengan emosi yang sudah di ubun-ubun.
Gilang agak terkejut mendengar bentakan Keysha namun dia berusaha untuk tidak terlalu peduli "maksud Lo?"
"Nggak usah sok nggak tahu, Lo dikeluarin dari sekolah karna Narkoba dan Lo biangnya balap liar!" Dada Keysha naik turun, percayalah semua yang Keysha katakan itu diluar kekuasaannya.
Gilang terkejut, kali ini benar-benar terkejut, dia tidak tahu kalau ucapan orang yang sedang emosi sangat menyakiti hati dan dari mana Keysha tahu masalah balap liar dan narkoba.
"Key sekarang kita lagi ngomongin tentang Lo, bukan tentang gue"
"Kenapa? Lo kaget gue tahu, Lo nggak pernah mau cerita sama gue, masalah Lo diemin gue juga Lo nggak mau cerita sama gue, sekarang Lo malah nuduh gue kabur dan berharap gue bagi Masalah gue sama Lo!" Keysha tersenyum sinis namun air matanya sudah mengalir sejak tadi.
" Lo sadar! Lo bukan siapa siapa gue Gilang! Jangan bertingkah seakan Lo tuh orang penting"
Keysha menghapus air matanya kasar "Lo tuh...cuma cowok yang suka maksa! yang nggak pernah ngasih celah sedikitpun buat gue nolak semua perintah Lo!" Air mata Keysha semakin deras, Keysha juga tidak tahu alasannya, semakin dia berusaha untuk tidak menangis semakin air mata itu akan memaksa keluar lebih banyak lagi.
"Cuma karna itu kita bisa Deket! Tapi Deket pun bukan berarti Lo berhak tahu semua hal tentang gue, masalah gue.... Lo juga...Lo juga nggak bagi sedikitpun cerita hidup Lo sma gue..." Keysha semakin terisak, tidak memperdulikan beberapa pengguna jalan yang memperhatikan mereka.
Sedangkan Gilang, dia tidak tahu harus membuat pembelaan seperti apa, mendengar semua ucapan yang menyakitkan dari Keysha cukup membuat Gilang sadar bahwa selama ini, hanya dia yang menganggap Keysha spesial, bahwa selama ini memang hanya dia yang memendam dan selama ini cuma dia yang punya rasa.
Ntah dari sekian banyak kaliamat yang Keysha ucapkan hanya itu yang bisa Gilang simpulkan, karna yang lain menjadi tidak penting sama sekali bahkan masalah dia dikeluarkan dari sekolah yang menjadi alasan satu satunya untuk Keysha membencinya pun menjadi tidak penting lagi.
Gilang melangkahkan kakinya mendekati Keysha menepis jarak di antara mereka, lalu menatap Keysha dengan tatapan yang jelas sekali kecewa "jadi gue nggak pernah nempatin posisi apa-apa di hidup Lo key"
itu sama sekali bukan pertanyaan tapi pernyataan.
Keysha mendongak menatap Gilang masih dengan air mata yang mengalir, sumpah Keysha benar benar tidak bermaksud" gue-"
"Udah..kenapa Lo nangis? kalau nggak mau cerita bilang! Sekarang gue anter Lo pulang" ucapan Keysha terpotong, Gilang menghapus jejak air mata di kedua pipi Keysha menggunakan ibu jarinya.
"Sekarang Lo jalan duluan, biar gue ikutin dari belakang"
Keysha hanya menurut, ia berjalan dengan masih sesegukan, air matanya bahkan tidak berhenti mengalir.
Perasaannya campur aduk, rasa bersalah sedikit demi sedikit semakin terasa. Sesekali Keysha menoleh kebelakang dan menemukan Gilang yang masih membuntutinya namun yang di lihatnya adalah Gilang yang berbeda.
Gilang yang berjalan dengan tatapan kosong, wajah datar dan aura dingin disekitarnya.
Keysha menghapus air matanya kasar, memilih untuk tidak peduli, dia mengutarakan semua unek uneknya karna Gilang yang selalu membuatnya kesal.
Maaf...
***
Suara berisik dari kenalpot motor dan juga suara nyaring orang orang yang berteriak tak mampu membuat pikiran cowok yang duduk menyendiri di atas motornya teralih.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [COMPLETED✓]
Teen Fiction[SELESAI] • Follow dulu sebelum baca ya Keysha Kanadya gadis dengan seribu kemalasan, rebahan adalah kebahagiaan, sekolah adalah neraka untuknya. Teman-temannyapun tak jarang memberi kata-kata motivasi agar Keysha pergi dari zona nyamannya tapi sem...