8. Di usir

2.3K 185 10
                                    

Setelah keluar dari kelas, Keysha memutuskan untuk pergi ke perpustakaan saja karna hanya selisih satu lantai dengan kelasnya dibanding ke taman belakang sekolah yang jauh dan juga panas.

Tidak ada Bu tuti di sana, mungkin sedang mengajar atau memang ini hari keberuntungan Keysha saja.

Rasa kantuk sudah menghampiri Keysha sejak tadi namun ada beberapa pikiran yang membuat Keysha selalu tidak bisa memejamkan matanya.

Sebenarnya berfikir bukan Keysha sekali, namun kali ini sedikit sensitif untuknya, ucapan Kelvin kemarin sore selalu berputar-putar di kepalanya.

"Tapi Lo tenang aja, kalau Lo nggak mau pasti papa nggak akan nikah lagi"

Sebagian dari kalian mungkin menganggap bahwa kalimat Kelvin hanya sebatas kalimat yang tidak perlu di ambil pusing tapi Keysha berbeda.

Ucapan Kelvin ketika ia mengatakan bahwa papanya akan menikah lagi sangat membuatnya khawatir, khawatir akan ada banyak perubahan yang terjadi.

Keysha bukan tipe orang yang suka melarang apapun pada siapapun termasuk pada keputusan ayahnya yang akan menikah lagi tapi..

"DOR!"

Keysha tersentak lalu menoleh kebelakang, Keysha berdecak kesal saat menemukan Gilang yang sedang tersenyum manis kearahnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Ngelamun. diperpustakan. sendirian. Hati-hati ntar Lo ketempelan" ucap Gilang sembari mendudukkan dirinya di sebelah Keysha.

Keysha menatap Gilang jengah "iya ketempelan Lo, Lo kan setan! Muncul tiba-tiba"ucapnya sarkastik, lalu kembali menidurkan kepalanya di atas kedua lengannya.

Gilang terkekeh "genteng gini masa dibilang setan" keysha menatap Gilang sinis, ia baru tau ada cowok jenis Gilang didunia.

Gilang ikut menidurkan kepalanya di atas meja menghadap Keysha hingga keduanya saling berhadapan "lagi mikirin apa sih?"tanya gilang

Keysha menghela nafas, lalu menggeleng pelan. Sebenarnya Keysha sangat butuh teman cerita tapi tidak Gilang, apalagi ini mengenai hal pribadi.

Gilang mengangguk mengerti, ia juga tidak ingin memaksa, menebakpun tidak bisa karna wajah Keysha yang setiap hari selalu datar tanpa ekspresi.

"Nggak masuk kelas?" Tanya Gilang, Keysha menggeleng.

"Kenapa?"

"Di usir" jawab Keysha enteng, Gilang terkekeh, gadis mungil di depannya itu benar-benar membuat Gilang selalu ingin tertawa.

"Lo sendiri kenapa nggak masuk kelas?" Keysha bertanya, penasaran juga kenapa cowok itu bisa ada di sini.

"Serius mau tau?" Gilang balik bertanya yang membuat Keysha memutar bola matanya malas.

"Nggak juga"

Gilang kembali terkekeh" gue juga diusir"

Keysha terbahak" ngetawain orang, sendirinya iya juga"ledeknya di sela tawanya.

Sudut bibir Gilang terangkat ke atas, baru kali ini dia melihat keysha tertawa seperti itu.

"Lo cantik kalo ketawa" ucap Gilang tanpa sadar, Keysha yang mendengarpun menghentikan tawanya lalu menatap Gilang bertanya.

"Lo barusan ngomong apa?" Tanya Keysha penasaran.

Seketika wajah Gilang berubah datar "emang gue barusan ngomong apa?" Gilang balik bertanya, Keysha mencibir kemudian memilih memejamkan matanya.

"Lo nggak ngikutin gue kesini kan?" Tanya Keysha tanpa membuka matanya.

Gilang kembali tersenyum "Iya"

"Iya apa?"

"Iya gue ngikutin Lo"

***

"Aldi!" Pekik Caca saat melihat Aldi bersama teman-temannya sedang bersantai di depan kelasnya, Aldi menoleh dan tersenyum ke arah Caca.

"Kenapa?"tanya Aldi, Caca mendekat diikuti oleh Anya dan Dila.

"Liat Keysha berkeliaran disini nggak?" Tanya Caca, anya menepuk punggung Caca sedangkan yang lainnya terbahak.

Caca memang tipe orang yang blak-balakan, apapun yang ingin dia katakan dia sampaikan dan dia juga satu-satunya orang yang dengan gampangnya mengejek Keysha dengan mulut pedasnya.

Namun, disamping itu Caca yang paling tau tentang Keysha dan dia juga yang akan maju paling depan jika ada yang berani menyakiti sahabatnya itu.

"Dikira hewan, pake berkeliaran" jawab agung salah satu teman Aldi.

Caca terkekeh"habisnya dicariin keman-mana nggak Nemu"

Setelah jam istirahat berbunyi, Caca Anya dan Dila langsung cabut dari kelas dan mencari keysha, tapi hampir sepuluh menit mereka mencari, batang hidung Keysha tidak juga nampak.

"Dil, Lo potong rambut ya?" Celetuk Aceng, cowok dengan rambut coklat yang duduk di sebelah agung.

Dila menoleh, menatap Aceng sinis "tau aja Lo" ucap Dila jutek sedangkan Anya di sampingnya meledek Dila dengan kata'ciee'

Caca memutar bola matanya malas lalu menatap Aceng"sini Lo Ceng, bantuin gue cari Keysha"

Aceng menggeleng"nggak, gue lagi sibuk"

"Alah...paling main ML dia ca, udah bawa aja" cibir agung sembari mendorong-dorong bahu Aceng.

Aldi terkekeh, teman-temannya itu tidak akan berhenti jika tidak dilerai "coba cari aja di perpustakaan ca, biasanyakan disana"

Caca menepuk jidatnya, ia baru ingat belum mencari keysha di perpustakaan" gue lupa, yaudah kita cari ke perpus dulu deh" jawab Caca lalu berlalu diikuti Dila dan Anya.

"Dila, I love you" pekik Aceng diikuti suara terbahak dari dua cowok di sebelahnya.

Mendengar itu Dila mempercepat jalannya"cieee Dila" ujar Caca dan Anya meledek.

Dila mendelik"apaan sih, si Aceng tu gila" ucapnya kesal.

"Cieee mukanya merah" pekik Caca diiringi suara terbahak Anya.

Dila cemberut, Caca dan Anya menghentikan tawa mereka lalu mencubit kedua pipi Dila gemas, Dila meringis kesal, temannya ini benar-benar menjengkelkan.

Setelah lama menyusuri koridor dan menaiki beberapa anak tangga akhirnya mereka sampai di perpustakaan.

Sepi.

Mungkin karna ini jam istirahat jadi semua orang memilih untuk mengisi perut terlebih dahulu ketimbang membaca.

Caca membuka pintu perpus dan melongos masuk tanpa permisi diikuti Dila dan Anya di sampingnya.

Baru beberapa langkah masuk, ketiga cewek tersebut dikejutkan oleh pemandangan manis yang membuat Caca refleks berteriak histeris.

"OMG!! Keysha?"

***

Hai gaise...

Terimakasih sudah menyempatkan membaca cerita saya, jangan lupa tinggalkan jejak, share keteman dan keluarga kalian supaya bisa baper bareng"😊😊

With Love

Gilang angkasa

Gilang angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang