22. ketiduran

1.3K 136 6
                                    

______

Setelah penyampaian instruksi oleh ketua pelaksanaan, siswa-siswi yang ikut langsung di bagi per kelasnya dan segera memasuki bus.

Sorakan riang tidak berhenti di teriakan oleh para siswi karna pada akhirnya acara yang di tunggu-tunggu telah tiba, namun di balik sorakan riang terdapat seorang gadis yang sedari tadi hanya diam tidak peduli.

Keysha lebih memilih mendengarkan musik dengan earphone kesayangannya, Sedangkan ketiga sahabatnya tengah sibuk menebak-nebak akan seperti apa nanti acaranya.

Mereka duduk tepat di tengah, Keysha dan Dila duduk satu bangku sedangkan Caca dan Anya duduk di depan keduanya.

"Ssstt Dil"suara berbisik dari belakang  membuat Dila menoleh bingung.

Dila mengernyit saat menemukan Gilang yang duduk berjongkok di sebelah kursinya"apa?" Tanya Dila juga berbisik.

"Tukeran tempat duduk" Gilang menangkupkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya, Dila menggeleng cepat, menolak dengan tegas.

"Gak mau, gue mau duduk di Deket temen-temen gue"ucap Dila dengan penuh penekanan, dia menatap gilang sinis, dia tidak akan mau pindah bangku apalagi jauh dari teman-temannya.

Gilang berdecak, ia berfikir Mecari akal agar dia bisa duduk di samping Keysha, dia tersenyum saat sebuah ide muncul di kepalanya.

Gilang berdehem pelan"Lo pindah atau..."Gilang memberi jeda pada kalimatnya yang membuat Dila menatapnya curiga.

"Atau apa?"

"Atau gue bakal kasih tau sama Aceng kalau Lo suka stalking sosmed dia" Dila melototkan matanya sedangkan Gilang tampak acuh, yang ia mau sekarang adalah duduk di samping Keysha!

"Ck! Lo tuh ya nyebelin!" gerutu dila, ia tidak terima dengan apa yang barusan Gilang ucapkan walaupun yah..semuanya benar dan Dila benar-benar takut jika perkataan Gilang bukan sebuah ancaman.

Kalau ketahuan bisa habis gue...

"Gimana?" Tanya Gilang yang membuat Dila terpaksa mengangguk, dia harus mengalah jika sudah berhadapan dengan orang seperti Gilang apalagi ancamannya tadi akan membuatnya mati:v

"Yaudah, Lo duduk di mana?"

Gilang menunjuk deretan kursi ke empat dari belakang"tuh sama si Ibnu"

"Ck! Lo bener-bener ya Gilang!" Kesal Dila dengan suara yang berusaha ia pelankan agar tidak terdengar oleh yang lainnya walaupun sejak Gilang berjongkok di samping kursinya sudah menarik atensi beberapa murid lain di dekat mereka, sedangkan Caca dan Anya untungnya sedang sibuk bercerita di depan.

Gilang terkekeh dan langsung mendudukan dirinya setelah kepergian Dila, ia melirik ke arah Keysha yang sudah terkantuk-kantuk. Kepalanya bahkan sesekali bertabrakan dengan kaca.

Senyum tercetak di bibir Gilang, ia mengambil headset di telinga kiri Keysha dan memasangkannya di telinga kirinya. Setelahnya menuntun kepala Keysha agar bersandar di bahunya.

Bahkan saat sedang tidur saja wajah Keysha terlihat sangat cantik, walaupun Keysha sangat jarang memakai kosmetik seperti gadis remaja lainnya, sama sekali tidak mengurangi kecantikannya.

Gilang merapikan beberapa rambut yang menutupi wajah Keysha, menyelipkannya di daun telinganya yang membuat Keysha melenguh karna terganggu.

Kekehan pelan keluar dari mulut gilang "gue masih belum tau sama perasaan gue key"ucapnya di sela lelehannya.

***

Keysha mengucek matanya yang terasa bengkak karna tertidur sangat lama"awh..sakit"lirih Keysha saat merasakan lehernya yang pegal.

Saat hendak meregangkan tangannya, Keysha merasa ada sesuatu yang janggal pada tangannya, dia melirik ke bawah dan terkejut saat mendapati tangannya di genggam oleh tangan besar seseorang.

Semakin penasaran, Keysha menoleh kesampingnya dan mendapati Gilang tengah tertidur di sampingnya "Gilang?" Gumanya bingung.

Keysha melepas tautan tangan mereka dengan hari-hati lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling, bus terlihat hening karna semuanya hampir tertidur, Keysha sedikit berdiri lalu menoleh ke belakang dan mendapati Dila yang duduk di sebelah Ibnu, mereka juga tertidur.

Keysha kembali duduk dan melirik arlojinya, jam menunjukan pukul 10.03 itu artinya mereka sudah berjalan selama hampir dua jam dan Keysha tertidur dari awal perjalanan, pantas saja matanya bengkak:v

Dari jendela Keysha sudah bisa melihat banyak kendaraan yang mengantri dan juga pemandangan hijau di sekitarnya, Keysha tersenyum melihat sisi jalan yang  di penuhi oleh tanaman hijau yang berbentuk bulat. Terlihat cantik.

Keysha kembali menyenderkan punggungnya di senderan kursi, menoleh ke arah Gilang terlihat pulas, dengan headset yang masih terpasang di telinga kirinya.

Sudut bibir Keysha terangkat, di saat tidur seperti ini Gilang masih saja terlihat sangar, wajahnya dingin, alis tebal menukik dan bibir tipisnya yang  sedikit terbuka.

Keysha memegang dadanya"jantung gue kenapa?" Gerutunya pelan, ia kembali mengalihkan perhatiannya dan menghirup oksigen sebanyak mungkin.

"Aneh Lo key" gerutunya lagi tanpa mau mencari tau tentang apa yang membuatnya menjadi sangat aneh dan berbeda belakangan ini.

Kata malas sudah jarang ia keluarkan,  berjalan dari kelas ke parkiran akhir-akhir ini tidak membuatnya mengeluh bahkan tanpa tidur siang Keysha tidak lagi merengek.

"Key!" Panggil seseorang yang membuat Keysha sedikit tersentak lalu menatap caca yang setelah berdiri di bangkunya.

"Apa?"

"Itu si Gilang kenapa di sini?" Tanya Caca kepo dan langsung di susul dengan wajah anya yang sedikit terlihat dari balik kursi.

Keysha mengedikan bahunya"pas gue bangun udah ada dia"

"Beda ya kalau udah ada pacar, temen di buang sembarangan" sindir Caca

"Si Dila duduk sama si Ibnu"ucap Anya sembari terkekeh.

"Gue nggak tau"balas Keysha malas lalu beralih menatap jendela tanpa memperdulikan kedua temannya itu.

"Si Keysha tega sih"gerutu Caca sembari kembali duduk di kursinya, Anya ikut berbalik dan kembali duduk.

"Tega kenapa?"

"Itu, masa si Dila dibiarin duduk di belakang"

"Paling juga kerajaannya Gilang" tebak Anya yang membuat Caca mendengus.

"Cemburu?" Tanya Anya dengan wajah jahilnya.

Caca menatap Anya sinis"enggak! Gue cuma-"

"Apa?"

"Lo motong ucapan gue tai!"

"Gue tau Lo gak bakal bisa jawab"

Caca menghela nafas panjang lalu beralih menatap ponselnya, sebuah notif pesan masuk.

Aldi
Keysha gimana?

Caca berdecak lalu kembali mematikan layar ponselnya, dia tidak habis fikir kenapa semua cowok sangat suka dengan Keysha, bukan hanya sekarang tapi sejak beberapa tahun lalu. Sama! Semua menyukai gadis pemalas itu.

***

Hai gaisee....

Terimakasih sudah menyempatkan membaca cerita saya, jangan lupa tinggalkan jejak 😊😊

typo bertebaran, karna tidak ada revisi sebelum di publish, harap maklum🙏

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang