________
Seperti yang Gilang bilang, hari ini dia benar-benar menjemput Keysha bahkan Gilang datang di saat Keysha belum bersiap apapun dan jadilah Keysha yang tidak sempat mandi karna takut jika Gilang menunggu terlalu lama.
Aneh memang, sejak kapan Kesha jadi orang yang penakut dan tidak enakan, padahal biasanya dia suka sekali menyusahkan orang lain.
Dan anehnya lagi, Gilang tidak pernah berbicara apapun padanya, wajahnya datar dan auranya dingin.
Tidak ada canda tawa, tidak ada Gilang yang suka memancing emosinya dan tidak ada Gilang yang perhatian padanya.
Jelas Keysha sangat penasaran, dadanya tiba-tiba sesak, rasanya dia ingin sekali pergi dan masuk ke dalam mobil Kelvin, memilih berangkat dengan Kelvin tapi...dia tidak bisa meninggalkan Gilang.
Sesampainya di sekolah, ia langsung pergi ke kelas bersama dengan Gilang yang mengikutinya dari belakang, seperti menjaga jarak, langkahnya pun terdengar bingung.
Ya Tuhan...dia kenapa sih?
Keysha bergumam dalam hati, demi apa. Hari ini Gilang sangat menakutkan dan dia berhasil membuat Keysha menjadi Cepu.
"Key!" Suara seseorang dari belakang membuat langkah Keysha terhenti, ia berbalik dan melihat kedua sahabatnya–dila dan Anya yang berlari menghampirinya.
Saat itu mata Keysha sempat bertemu dengan manik hitam milik Gilang, tatapannya dingin, Keysha tidak melihat Gilang yang biasanya di sana.
Anya dan Dila langsung merangkul Keysha dan menuntunnya kembali berjalan menyusuri koridor sekolah.
"Lo sama Gilang kenapa?" Celetuk Anya dengan sedikit berbisik.
"Emangnya gue sama Gilang kenapa?" Keysha balik bertanya.
Anya membutar bola mata malas lalu melirik sekilas ke belakang, bergidik ngeri saat melihat Gilang yang berjalan santai di belakang mereka sembari fokus menatap datar ke depan.
Sedangkan Dila hanya diam menyimak, jelas Dila lebih peka dari Anya yang apapun harus dikasih tahu dulu baru tahu.
"Gue liat hawa-hawa jahat di sekitar Gilang" Anya kembali bersuara dengan dramatis.
"Lo nggak tau?" Kali ini Dila ikut nimbrung dan menatap Anya lekat.
"Apaan?"
"Ternyata si Gilang itu punya kekuatan hitam"ucap Dila mengada- ada.
Anya melotot, percaya saja dengan apa yang dikatakan Dila"gila. Serius?!" Dila mengangguk sembari menahan tawanya, apalagi saat Anya melirik takut ke arah Gilang.
"Key, yang dila bilang bener?" Kali ini Anya beralih pada Keysha.
"Lo percaya?" Tanya Keysha yang membuat Anya semakin bingung.
Dila terbhak dan sedetik kemudian pukulan mendarat di lengan dila "tega Lo Dil, tega Lo bohongin gue!!" Anya berteriak dramatis lalu masuk ke dalam kelas mendahului kedua sahabatnya itu.
Dila tertawa terpingkal-pingkal sembari memegang perutnya, Anya sangat mudah dibohongi dan lagi Anya yang gemar nonton drama seringkali meniru-niru jika sedang kesal atau melawak.
Sedangkan Keysha, orang yang paling diam berjalan tanpa semangat masuk ke dalam kelas, ketika itu tatapannya bertemu dengan Caca, berbeda dengannya yang akan melontarkan senyum, Caca dengan cepat memalingkan wajahnya.
Wajah datar Keysha kembali muncul sedetik kemudian, ia berjalan tanpa memperdulikan semua manusia di sana termasuk dila di sampingnya dan Gilang di belakangnya.
Ia duduk di bangkunya lalu melipat kedua lengannya di atas meja dan setelahnya merebahkan kepalanya. tidur!
***
"Gil-" belum selesai Keysha memanggil, Gilang sudah beranjak dari bangkunya dan berjalan santai keluar kelas bersama Ibnu.
"Tu cowok kenapa sih!" Sebal Keysha lalu beranjak dari duduknya menuju bangku Dila dan Anya.
"Kalian berdua mau kekantin?" Tanya Keysha, ini bisa dibilang kejadian langkah, dimana Keysha yang bertanya apakah kedua sahabatnya itu akan ke kantin apa tidak.
Itulah sebabnya Anya dan Dila terdiam– speechless.
"Gue...iya kita mau kekantin, kenapa? Lo udah laper ya? Yaudah yuk" sahut Anya masih dengan wajah yang terkesima.
"Gue nggak kekantin, gue mau ke taman belakang, nanti tolong beliin gue pena ya di koprasi" kedua sahabatnya itu saling memandang lalu setelahnya terkekeh awkward.
"Ah...sip! Ada yang lain?"kali ini Dila membuka suara.
Keysha hanya menggeleng sebagai jawaban yang membuat ke dua temannya itu mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan kelas.
Setelah kepergian Anya dan Dila, Keysha berjalan menuju bangku Caca yang sekarang sudah pindah duduk bersama Lola, itu sebabnya Anya dan Dila menjadi satu bangku.
"Ca, gue mau ngomong sama Lo" ucap Keysha tanpa basa-basi.
Caca sedikit terkejut, ia mendongak menatap Keysha datar"gue sibuk"
"Apasih sok sibuk Lo!" Dan tanpa aba-aba Keysha menarik tangan Caca paksa untuk ikut dengannya, kejadian itupun memnarik perhatian beberapa siswa siswi yang masih ada di kelas termasuk Lola yang hanya diam tanpa tahu harus berbuat apa.
Keysha menarik Caca keluar kelas menyusuri koridor menuju taman belakang tanpa memperdulikan Caca yang selalu memberontak dan juga beberapa pasang mata yang menatap mereka penasaran di koridor.
Sesampainya di taman, Keysha membuang kasar lengan caca yang membuat Caca menatap Keysha tak suka.
"Jelasin sama gue!" Ucap Keysha dengan penuh penekanan.
"Apa?" Tanya Caca pura-pura tidak mengerti, padahal jelas disini Caca yang bermasalah bukan Keysha.
"Kenapa Lo diemin gue? Kenapa Lo tiba-tiba ngejauh dari gue?" Tanya Keysha geram.
Caca menatap Keysha sinis"gue nggak ngejauh-"
"CUKUP BASA BASI CA! Gue nggak punya waktu!"teriak Keysha yang membuat Caca tersentak, beberapa orang yang berada di tamanpun ikut melirik ke arah mereka berdua.
"Kok Lo malah bentak gue sih key?!" Kesal Caca jengkel.
Keysha memutar bola matanya malas"karna sifat Lo yang minta dibentak!"
"Sifat gue? Lo tau apa sih key tentang gue? Perasaan gue, hidup gue apa yang gue mau, Lo nggak tau!" Dada Caca mulai naik turun ia mendekat, memandang Keysha pongah, tidak ada keterkejutan atau takut di wajahnya.
"Gue bakal tahu semuanya kalau Lo bilang sama gue ca, bukannya diem terus ngejauh kayak gini! sifat Lo tu kayak anak kecil tau gak!"sanggah Keysha cepat, emosinya sudah benar-benar tersulut, awalnya dia tidak berniat marah-marah tapi melihat bagaimana caca, Keysha urungkan niatnya itu.
"Berhenti bertingkah kayak anak kecil ca, Lo jauhin gue, Anya juga dila tanpa alasan apapun dan seolah yang ngejauh kita bertiga bukan Lo, bikin gue muak tau gak ca!"
Caca menelan air liurnya yang terasa mengikat lehernya, ucapan Keysha benar-benar membuatnya mati kutu, tatapan pongah yang tadi ia lontarkan kini tergantikan dengan tatapan bingung dan takut.
"Jawab gue ca! Gue ngomong sama Lo bukan sama tembok"
"Gue...nggak suka liat Lo Deket sama Gilang"
Dan ucapan Caca berhasil membuat Keysha diam seribu bahasa.
***
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [COMPLETED✓]
Ficção Adolescente[SELESAI] • Follow dulu sebelum baca ya Keysha Kanadya gadis dengan seribu kemalasan, rebahan adalah kebahagiaan, sekolah adalah neraka untuknya. Teman-temannyapun tak jarang memberi kata-kata motivasi agar Keysha pergi dari zona nyamannya tapi sem...