53. Weekend

1K 86 0
                                    

______


Hari Minggu biasanya digunakan oleh orang orang untuk liburan atau untuk sekedar refreshing dan olahraga di luar rumah.

Tapi itu tidak berlaku untuk Keysha, gadis malas itu akan lebih memilih untuk berhibernasi di kamarnya seharian. tidur, makan atau membaca novel, itu adalah surga untuk kesyha.

Alarm yang sedari tadi berbunyi tidak ia hiraukan, lagian siapa yang memasang alarm di hari Minggu seperti ini, aneh. Kesyha kembali menarik selimutnya walaupun matahari sudah beranjak naik, dia tidak peduli dan lebih memilih untuk kembali tidur.

Namun belum sempat kesyha memasuki alam mimpinya, suara lembut seseorang disertai dengan tangan yang menggoyangkan bahunya pelan membuat Keysha membuka matanya malas.

"Key, ada temen kamu yang nyari"

Keysha mengernyit lalu dengan ragu ia menurunkan selimut yang menutupi wajahnya dan semakin mengernyit ketika menemukan wanita paruh baya yang sedikit tidak dia suka:v

"Tante?" Tanya kesyha bingung, pasalnya pagi pagi begini wanita dengan rambut yang selalu di sanggul itu sudah berada di rumahnya, bukan hal yang aneh dan ini juga bukan pertama kali tapi tetap saja aneh bagi kesyha, Widya belum menjadi istri papanya.

"Maaf Tante yang bangunin, papa kamu tadi pergi, Kelvin katanya lagi nggak mau diganggu mau fokus belajar dulu, Tante pagi pagi kesini kebetulan hari ini libur" jelas Widya yang mengerti akan raut wajah kesyha.

Keysha hanya mengangguk tanpa minat lalu beranjak dari tempat tidurnya tanpa berkata apapun, sebelum dia menghilang dari balik pintu kamar mandinya untuk mencuci wajah, kesyah melirik perut Widya yang semakin terlihat besar dan tinggal beberapa Minggu lagi Widya akan menjadi ibu tirinya, sungguh dada Keysha sesak hanya dengan membayangkannya saja.

Widya mengulum senyumnya, dia tidak pernah marah pada Keysha sama sekali, dia mengerti karna dia pernah ada di posisi Keysha beberapa puluh tahun yang lalu, tidak ada alasan pasti untuknya memilih menikah dengan Ridwan yang anaknya jelas jelas tidak menyukainya, yang pasti Widya hanya ingin menunjukan bahwa memiliki ibu tiri tidak seburuk yang Keysha pikirkan.

Memilih membereskan kamar Keysha sebentar, Widya mengedarkan pandangannya, melihat kamar Keysha yang begitu tertata, pajangan doraemon di mana mana, warna biru langit dan warna putih cat dinding yang menyatu membuat sejuk, buku buku novel yang tersusun rapi di lemari khusus membuat senyum Widya semakin lebar.

Tidak terlalu terkejut mendengar Keysha suka membaca karena Ridwan sudah sering menceritakan tentang Keysha padanya, Keysha yang sangat malas berbuat apapun, lebih senang membaca novel ketimbang mengerjakan tugas dan sangat sensitif jika sudah berhubungan dengan pekerjaan yang berat seperti hanya untuk makan malam di meja makan.

Pintu kamar mandi Keysha kembali terbuka yang memperlihatkan Keysha yang masih sama, acak acakan dengan wajah basah, masih memakai piama dan menatap Widya bingung.

"Tante kenapa masih disini?" Tanya Keysha masih berdiri di ambang pintu kamar mandi.

"Oh, Tante cuma liat liat kamar kamu, kamu suka banget sama Doraemon ya?"

Keysha bergumam sebagai jawaban lalu melirik ke arah tempat tidurnya yang sudah rapi, membuatnya menghela nafas, Keysha tahu Widya pelakunya.

"Oh iya temen kamu udah nunggu lama, buruan turun, tante siapin minum ya"Widya berlalu pergi tanpa menunggu jawaban keysha.

Keysha hanya mengedik lalu mengekor di belakang Widya, berjalan malas menuruni anak tangga, sesekali menguap lebar, rambutnya ia Cepol asal sembari berjalan turun ke lantai bawah dengan malas.

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang