21. Lama

1.4K 135 5
                                    

____

"Bang..nanti di sana kita ngapain aja?" Tanya Keysha sembari memutar posisinya menjadi telungkup, ia bertopang dagu memandangi Kelvin yang sedang memasukan bajunya ke dalam koper.

"Banyak"jawab Kelvin masih dengan rutinitasnya.

Keysha mendengus"ya contohnya?" ucapnya gemas.

Kelvin menutup koper kecil berwarna biru tersebut lalu berbalik menatap Keysha"ra.ha.si.a"balasnya dengan menekan perkata di dalam kalimatnya.

"Sok rahasia! Bilang satu aja contoh kegiatannya biar gue bisa berhenti mikir yang aneh-aneh" Keysha beringsut duduk, ia melipat kedua tangannya memandang Kelvin yang duduk di atas kopernya.

Kelvin mengernyit bingung"Lo tenang aja, nggak akan ada kegiatan yang buat Lo capek nantinya, gue jamin kegiatannya bakal seru" keysha menatap Kelvin ragu.

"Lo selalu bilang nggak sesuai fakta" Keysha mencebilkan bibirnya, Kelvin mendekat ke arah adiknya itu lalu duduk di sisi ranjang.

"Sekarang gue tanya, kenapa Lo tiba-tiba mau ikut?kemaren aja ngerengek nggak mau ikut, kenapa?" Kelvin menatap adiknya itu curiga.

Keysha bungkam, ia tidak mungkin mengatakan karna Gilang bukan? Bisa-bisa kakaknya itu akan menginterogasinya semalaman.

Keysha menatap Kelvin sebentar lalu membuang mukanya ke arah jendela"ya..karna temen-temen gue..yang ngajak.." jawab Keysha ragu, bahkan suaranya sangat pelan.

"Gue tau Lo key, jadi nggak usah bohong sama gue" Kelvin mengusap puncuk kepala Keysha pelan. Keysha masih bungkam dilanda kegalauan antar berkata jujur pada abangnya itu atau tidak. Dia yakin Kelvin tidak akan menuntutnya menjawab yang sebenarnya.

"Yaudah sekarang Lo tidur, baju Lo udah gue siapin, besok harus bangun pagi" Kelvin berdiri, lalu berjalan keluar, Keysha mengikuti pergerakan Kelvin lewat matanya hingga punggung Kelvin menghilang dari balik pintu kamarnya.

Keysha membanting punggungnya di atas ranjangnya yang empuk, ia menatap langit-langit kamarnya, otak dan pikirannya tidak sedang bekerja, ia lebih suka menerawang jauh di mana saat ia mengatakan keinginannya pada gilang.

"Gue..pengen banget makan es krim di tempat langganan gue sama nyokap gue dulu" Keysha tersenyum berusaha tidak menunjukan kesedihannya di depan Gilang.

Gilang ikut tersenyum lalu mengusap lembut puncuk kepala Keysha pelan"gue bakal bawa Lo kesana" ucapnya yang membuat Keysha tersenyum lebar.

"Ada lagi?" Tanya Gilang memastikan kala melihat Keysha yang tidak kunjung berbicara.

Keysha menggeleng pelan "udah itu aja, nanti kalau gue mau sesuatu lagi, gue bakal bilang, masih berlakukan?" gilang mengangguk sembari tersenyum.

"Iya"

Tanpa sadar, bibir Keysha melengkung sempurna, menciptakan senyum manis yang bahkan hampir tidak pernah ia perlihatkan pada orang lain.

Nggak apakan kalau gue ingat dia untuk malam ini aja?

Keysha memejamkan matanya, namun ingatan tentang Gilang dengan beberapa cewek asing tadi sore kembali membuat Keysha membuka matanya.

Mereka siapa? Pertanyaan itu berputar di kepala Keysha, dia penasaran siapa mereka? Apa mereka teman Gilang di sekolah lamanya? Tapi kenapa mereka sampai menemui Gilang ke SMA Nusantara.

Peduli? Bukan, Keysha bukan bermaksud peduli tapi ntah kenapa dia sangat ingin tahu dan sungguh aneh jika Keysha harus kesal setelah membayangkan sesuatu yang seharusnya tidak Keysha pikirkan tentang Gilang.

Apa salah satu dari mereka pacarnya?

Keysha menggelengkan kepalanya cepat saat menyadari ada yang aneh pada dirinya, sejak kapan Keysha suka memikirkan urusan orang lain.

Keysha menarik selimutnya lalu memejamkan matanya, memaksakan diri menjadi kosong dan menghilangkan pikiran yang tadi sempat hinggap di kepalanya.

***

Pagi ini menjadi pagi yang sangat menyiksa bagi Keysha, apalagi dia harus bangun jam lima pagi, mandi bahkan sarapan dengan mata yang masih betah terpejam.

Dan alhasil, sampai di sekolah Keysha menjadi semakin mengantuk, bahkan ocehan dari ketiga sahabat nya tidak bisa dia dengar dengar baik saat ini.

Keysha memegang bantal leher bergambar Doraemon dengan sesekali menguap lebar membuat teman-temannya sudah siap membacakan Keysha quotes serta bacaan ayat lainnya agar Keysha bisa mendapat hidayah.

Tapi sepertinya akan gagal karna keysha tetaplah Keysha–si pemalas.

"Kapan sih berangkatnya, lama banget udah setengah tujuh loh" gerutu Caca sembari sibuk mengecek jam tangannya.

Anya mengangguk setuju"gimana sih panitianya ngaret banget, giliran kita aja yang ngaret pasti di marahin" ucapnya kesal.

Dila terkekeh"sabar dong, semangat banget, liat tuh si Keysha, santuy! Nggak kayak kalian yang ribet sendiri"

Anya dan Caca kompak mendengus, sudah setengah jama seluruh murid kelas 10 dan 11 terlantar di tengah lapangan, semuanya sudah siap, bus sudah menunggu di depan dan perlengkapan sudah masuk di dalam bagasi bus.

hanya saja yang jadi masalahnya, anak OSIS yang belum juga keluar dari ruangan rapat karna ada beberapa rencana yang katanya harus di atur ulang.

Keysha terkesiap saat seseorang memegang bahunya, Keysha menoleh malas dan menemukan lelaki jangkung dengan bandana di lengannya dan juga jaket hitam yang dia lampirkan di bahu kirinya.

Gilang tersenyum lalu melambaikan tangannya ke arah Keysha yang menatapnya lempeng"hey" Sapanya.

"Lo baru dateng!?" Tanya Keysha tanpa membalas sapaan dari Gilang, yang ditanya pun hanya mengangguk acuh, tidak peduli bahwa terlabat sedikit lagi saja Gilang di pastikan akan tertinggal.

"Gilang! Lo serius baru dateng, untung aja belum jalan kalau kita udah jalan duluan gimana? Lo bisa ketinggalan tau gak!" Suara cempreng Caca memancing beberapa murid yang ada di sebelah mereka ikut melirik.

Gilang mengedikan bahunya"gue bisa nyusul"balasnya, Keysha lebih memilih acuh dan berusaha menahan matanya agar tidak terpejam sedangkan Caca dan dua sahabatnya yang lain menggelengkan kepala pelan.

Saat Caca akan kembali melanjutkan celotehannya, suara toa keras yang menginterupsi seluruh murid pun membuat Caca kembali menutup mulutnya rapat dan berbalik badan menghadap ke sumber suara.

"Oke! Jadi sebelum berangkat, kami, panitia pelaksanaan akan memberitahukan beberapa hal penting yang berkaitan dengan keselamatan dan penjagaan terlebih dahulu!" Ucap ketua pelaksanaan sekaligus ketua OSIS SMA Nusantara dengan toa di tangannya.

***

Hai gaisee....

Terimakasih sudah menyempatkan membaca cerita saya, jangan lupa tinggalkan jejak 😊😊

typo bertebaran, karna tidak ada revisi sebelum di publish, harap maklum🙏

MAGER [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang