martabat wanita

3.6K 193 0
                                    

  Aku kembali ke pondok,segera menyiapkan keperluan untuk pulang.memasukkan beberapa pakaian ke dalam tas.aku mencangklongnya baru setelah itu aku beranjak menuju ndalemnya bu nyai melewati pintu belakang dapur.aku perlu izin sebelum pulang.tapi sebenarnya aku sedikit sungkan kalau harus pulang.karena di tahun ini aku sering pulang.

"assalamu'alaikum.."
Ucapku sebelum masuk lebih ke dalam.

"wa'alaikumsalam..masuk mbak!"

Itu suara gus rizal,dia memintaku masuk.aku melepas sendal sebentar baru kemudian aku masuk.nampaklah gus rizal yang sedang duduk di sofa ruang tengah dengan memegang kitab minhadj.mungkin dia sedang belajar,dia menoleh ke arahku dan_

"oh..mbak fiha,ada apa?"

"bu nyai ada?"

"umi tindak mbak sama abah,memangnya ada apa?"

"saya mau izin pulang"

"pulang lagi mbak..?"

"iya ada kepentingan mendadak"

"ya sudah nanti tak sampaikan ke umi sekarang mbak fiha bisa pulang..."

"jangan dulu..."

Suara orang lain,rupanya mbak dela.dia keluar dari kamar.sejenak aku sempat melupakan bahwa gus rizal telah dimiliki tapi setelah melihat mbak dela segalanya berubah.kekecewaan dan kecemburuan semakin membalut hati.

"kamu kenapa kok sering pulang.."

Mbak dela bertanya.

"saya ada kepentingan.."

"hati hati yahh..dan cepet balek.."

"insyaallah.."

Jika tidak karena bu nyai yang meminta sudah pasti aku sudah boyong dari pondok ini.

"ya sudah assalamu'alaikum"

"wa'alaikumsalam.."

Mereka menjawab serempak,mendengar suaranya yang berpadu mengapa menelisik hati.

💗💗💗💗💗💗💗💗💗

  Aku pulang dengan kereta.aku tak perlu kesulitan mencari kendaraan,zaman sudah banyak melahirkan fasilitas.

  Aku berharap bahwa kali ini aku tak akan salah lagi dalam melabuhkan hati.semoga dr.aditya adalah sosok yang memang di tetapkan untuk hidupku.aku sudah lelah jika harus terus bermain cinta.

Aku duduk di gerbong ke 3,disebelahku seorang perempuan paruh baya berkerudung merah dengan memangku bayi dalam gendongan.entah laki laki atau perempuan.dia nampak letih,mungkin dia habis naik bis atau yang lainnya.

  Aku merogoh handphone dari saku jubah merah mudaku.aku menyalakan,karena tadi sebelum berangkat aku sengaja mematikan.baru aku menyalakan,beberapa pesan dan pemberitahuan masuk.ada telephone tak terjawab dari lina.astaga!aku lupa pamit sama lina,tapi memang kebetulan hari ini dia kerja.dengan jurusan farmasinya dia di terima kerja di klinik obat.
Ada pesan dari dr aditya.

Dr aditya
Assalamu'alaikum

Fiha
Wa'alaikumsalam..ada apa dok..?

Dr aditya
Tidak apa..saya hanya ingin memastikan kamu baik baik saja.mungkin sedikit berlebihan,tapi sebaiknya kamu istirahat..tidurlah!

Fiha
Terimakasih atas perhatiannya..tapi saya minta kamu jangan terlalu berlebihan..saya takut akan ada condongnya rasa sebelum kamu halalkan saya.

Dr aditya
Untuk itu saya minta maaf

Fiha
Iya..

Dia tak membalas lagi.aku segera menelephone lina setelahnya.tak perlu waktu lama,lina lamgsung menjawab.

MATSNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang