jangan lari mbak

3.9K 188 32
                                    

Langsung aja lahh

Happy reading...

Aku masih di teras rumah sakit. Berdiri di samping tiang semacam menanti seseorang. Aku memang sedang menanti seseorang,meski aku tau orang itu tidak akan datang. Rasa hatiku benar-benar kesal. Bagaimana tidak? Aku selalu gagal menemui Mbak Fiha.

Sabar!

Akhirnya, aku beranjak dari tempatku, aku mengambil sepeda dari parkiran setelah itu aku pergi. Aku tidak langsung pulang, aku menyempatkan menelusuri jalanan, mungkin aku bisa menemukan Mbak Fiha. Aku menelusuri jalanan yang bahkan aku tak mengetahui, aku hanya menghafalkan jalan-jalan yang kulewati agar aku bisa kembali pulang.

Setelah lama menelusuri jalanan, sampailah aku pada keletihan. Akupun memutuskan kembali ke apartemen. Satu hal yang kulupakan, bagaimana caraku mengatakan terimakasihku pada kakek-kakek itu kalau aku tak mengenalnya. Dia tinggal di apartemen nomor berapa? Ahh, semoga aku bisa bertemu dengannya.

Aku masuk apartemen

___________

Fiha Salsabila

Mengapa rasanya dia begitu dekat, tepat di belakangku. Tapi ketika aku menoleh mengobati penasaran hati yang ada hanya pupusnya harapan lirih. Sekali lagi aku harus sesali bahwa dia tak kan pernah datang kemari. Terkadang aku berfikir, mengapa aku terus membela hati yang bagaimanapun, sampai kapanpun tak pernah ku miliki.

Kini merindukanmu bagai memelihara jaringan meristem, dimana sel-selnya aktif membelah dan memperbanyak jumlah.

Aku terlalu sibuk merindu, dan di sinilah aku, di negri di mana Matthias Scleiden dan Theodor Scwan berasal. Merekalah para penemu istilah sitoplasma yang merupakan suatu cairan dalam sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya.

Berbicara tentang sel, kecintaanku adalah semacamnya. Di mana unitnya terstruktur dan fungsional. Strukturnya adalah menantinya dan menyusunnya indah sempurna dan fungsinya adalah merindu, bersatu padu dengan alasan yang saru yaitu bertemu.

Memikirkanmu, aku harus banyak membeli mitokondria, agar pada masanya aku tak kan kehabisan energi yang kan membuatku lupa, bahwa hal yang paling menguras tenaga adalah menghamba cinta.

____________

Tok
Tok
Tok

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintuku. Aku beranjak dari kursi malas menghampiri pintu, aku membukanya. Nampaklah wanita cantik di hadapanku dengan pakaian tertutup tapi tertinggal rambutnya yang di urai.

"Siapa?" tanyaku yang menyatakan ketidak manahuanya aku tentang orang di hadapanku.

"Aku Luis pasienmu." katanya.

"Luis? Maaf apa kau pasien penderita leukimia yang sebelumnya pernah mengalami syndrom?"

"Kau benar."

"Oke silahkan masuk, kita bicara di dalam." ujarku mempersilahkan.

Diapun mengekor di belakangku untuk masuk. Setelah dia duduk aku pergi ke dapur mengambil minum. Biasanya orang jawa bila ada tamu di sugukan teh atau kopi dan akupun melanjutkan budaya itu di sini meski biasanya mereka lebih senang air putih. Setelah itu aku membawa segelas teh hijau padanya.

"Silahkan di minum!"

"Terimakasih!"

Leukimia, atau di kenal dengan kanker darah yang menyerang sel darah putih. Pada kondisi normal sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul. Namun lain halnya pada pengidap kanker darah. Sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih yang abnormal, tidak dapat berfungsi dengan baik, dan secara berlebihan.

MATSNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang