positif

4.8K 210 10
                                    

Happy reading

Malam harinya mbak fiha masih nyenyak tidur, sedari tadi dia hanya tidur. Dia bangun hanya untuk sholat setelah itu tidur lagi. Bahkan untuk makan saja dia menolak.

"mbak, pulang yahh? "

Kataku sembari duduk di samping nya.

"engghh.. Ntar aja"

"udah malem lohh apa mau nginep sini aja? "

Tak ada jawaban, dia masih senang dengan lelapnya.

"sampean ndak capek ta tidur terus dari tadi? "

Tanyaku lagi dengan merapikan rambutnya.

"enghh"

Cup

Aku mencium pipinya berulang kali tapi dia seakan tak terusik dan masih nyaman dengan tidurnya. Sampai kemudian aku mencium bibirnya. Tetap tak ada respont sampai beberapa saat. Aku sedikit melumat bibirnya dan barulah dia perlahan membuka matanya. Dia mendorong dadaku untuk menjauh.

"saya mau tidur.. "

Rengeknya yang kemudian duduk bersila di hadapanku.

"jangan tidur terus mbak...ndak baik, tadi abis maghrib sampean tidur itu ndak baik loh.. "

"tapi sekarang kan udah malem masa saya ndak boleh tidur"

Protesnya dengan kepalanya mendusel di dadaku mencari kenyamanan.

"pulang apa di sini? "

"di sini aja"

"ya udah"

"sekarang jam berapa sih gus?"

Tanyanya dengan suara serak selepas tidur.

"jam sebelas mbak"

"kok udah malem? "

"lah sampean tidur mulu"

"astaghfirullah saya lupa gus"

Ujarnya spontan, dan langsung duduk.

"kenapa? "

"saya belum meriksa berkas berkas dari rumah sakit"

Dia pun beranjak mengambil laptopnya dan duduk di sofa. Jika masalah rumah sakit dia bahkan rela menghalau kantuknya.

Aku menghampirinya dan langsung mengambil alih laptopnya, aku menutupnya dan meletakkan di atas meja.

"loh kok di ambil toh? "

"udah, jangan kerjaan mulu yang di pikir sampean harus istirahat"

"tadi njenengan sanjang ndak boleh tidur"

"istirahat kan ndak harus tidur mbak.. Pokoknya sampean jangan banyak mikir dulu, nanti kalo pingsan siapa yang susah?"

"jadi ndak mau saya susahin nihh"

Ekspresinya sudah tak enak

"buka begitu maksudku, tapi_"

"ya udah saya minta maaf... Saya ndak bakal bikin njenengan susah lagi"

Dia sudah terbawa suasana, sekarang bagaimana? Baru bangun tidur saja dia sudah merajuk.

"nggak gitu mbak maksudku.. "

"ndak papa kok kalo maksud njenengan ndak mau di susahin"

"aishh kah..."

Aku mengacak rambut sedikit frustasi.

MATSNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang