selesai

4.5K 167 23
                                    

"dokter fiha akan mendapat perawatan intensif dari pihak rumah sakit dan anda harap memberi suport untuk dokter fiha"

.........

Aku keluar dari ruangan dokter yang menangani mbak fiha. Entah aku harus bagaimana mengatakan ini padanya.

Aku kembali ke tempat di mana mbak fiha di isolasi. Dia nampak sedang duduk dengan menunduk. Aku menelephonenya lagi. Mendapati panggilanku mbak fiha mengangkat wajahnya menghadapa ke arahku yang masih tetap di luar ruangan.

"assalamu'alaikum"

"wa'alaikumsalam..gimana hasilnya? Saya positif kan? "

Aku diam, aku harus menjawab apa?

"saya sudah menduga gus.. "

"sampean pasti bisa sembuh mbak.. Jangan putus asa"

"ok, sekarang saya minta njenengan pulang ke indonesia... Biarkan saya di sini, insyaallah jika allah menghendaki saya akan sembuh tapi saya mohon jangan bahayakan diri njenengan dengan terus berada di sini"

"sampean ngomong apa sihh.. Nggak ah, aku akan tetep di sini, di samping sampean"

"ck, jangan keras kepala gus"

"udah mbak, aku siap nunggu sampean sampek sembuh"

"ndak ada obat untuk penyakit ini gus... Jangan berharap pada saya"

"segala penyakit ada obatnya mbak"

Tes

Dia menangis lagi, aku tidak bisa melihatnya serapuh ini.

"tolong ikhlaskan saya gus... Saya ndak mau pergi dengan banyak beban"

Ya allah, apa ini adalah caramu menguji keikhlasanku,

"saya mohonnn hiks"

Tangisnya semakin pecah,

"............"

Aku pun mengangguk.

Aku ikhlas untukmu, segala luahan ikhlas ada padamu.

Aku hanya boneka di tangan takdir kita, aku hanya bisa menyaksikan keadaan ini mempermainkanku. Aku hanya bisa diam di kala kau di ujung kematian.

...............

Apalah arti sebuah harapan
Ketika seluruh kemungkinan di tiadakan
Aku mencari hadirmu di tengah senja hingga malam menyapa,
Terjatuh dan meluruh laksana petir tiada gemuruh
Sementara gelap menyadur segala angan yang ada

Hidup ini kelam bak kapal karam
Lemah tiada pertahanan,
Kita di pisahkan dalam jarak tak terelakan
Jika tumpah air matamu, hanya angin yang mengusap pipimu
Jika merunduk pilu hatimu, hanya sepi yang merengkuhmu

Tatkala langit kehilangan kemintang
Bulan kehilangan cahaya terang
Dan matahari tak lagi benderang
Saat itu lah rindu ku berjuang
Betapa aku ingin bersua denganmu yang kini telah di ambil tuhan

🌺Selesai🌺


MATSNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang