........

3.7K 196 33
                                    

Mau kasih pengumuman kalo ini part terakhir di sini dan cerita ini mau di unpublish soalnya aku udah capek ngetik jari aku udah keribo, heheheh...
































































Tapi boong
Hehehehehe,

Happy reading🌺

Rizal zanjabilla


Sepertiga malam,aku terjaga. Aku melirik ke arah mbak fiha yang sedang tidur dengan memeluk lenganku. Perlahan aku mencoba melepas lenganku dari pelukannya tapi pergerakanku malah membuat mbak fiha menggeliat dan semakin menenggelamkan wajahnya di lenganku.

"mbak.. "

Panggilku dengan mengusap kepalanya.

"enggh.. "

Dia hanya menggeliat kecil

"sholat tahajud dulu yokk"

"enggh bentar lagi"

"ayo keburu subuh"

Aku mengusap pipinya. Perlahan dia membuka matanya.

"assalamu'alaikum cinta"

"wa'alaikumsalam rindu"

Mendengar ungkapan kami, kami pun terkekeh.

"ya udah njenengan mandi aja saya ke kamar mandi tamu aja biar cepet"

"nggak usah, mandi berdua aja kan cepet juga"

Ucapku dengan menaik turunkan alisku.

"ishh nggak ah"

Tolaknya yang kemudian beranjak keluar dari kamar.

.............

Selesai sholat mbak fiha bersiap siap ke rumah sakit.

"mbak.. "

Panggilku kepada mbak fiha yang sekarang sedang membenahi hijabnya di depan cermin.

"dalem.. "

"aku minta maaf buat yang kemaren"

"ndak usah minta maaf kalo ujung ujung nya njenengan ndak mau dengerin saya"

"sampean masih marah? "

Dia menghentikan kegiatannya dan memutar tubuh menghadapku yang sedang duduk di sofa.

"saya ndak ada hak marah sama njenengan, hidup dan mati njenengan ada di tangan allah.. Kalaupun njenengan takdirnya di bunuh sama suami luis yah ndak papa"

"lah.. Sampean mau jadi janda? "

"ya ndak mau lahh"

"lah terus kok ikhlas kalo aku mati?"

"saya tinggal nikah lagi gampang kan, jadi ndak janda lagi saya"

MATSNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang