Matsna

3.6K 206 4
                                    

Hay hay balik lagi dah aku nya...mau ngucapin selamat berpuasa ramadhan yaps..yang kuat puasanya🤣🤣oh ya ntar di bawah ada bintang kan jan lupa pencet yah,kali" nyenengin author napa🤣🤣🤣canda oyy..


Tumuju marang kemulyaan ora alus dalane
Akeh sandungane gedhe godhane ibatar wong lumaku
Ing madyaning samudra agung
Alun lan ombak
Iku dadi pepalange

Aku duduk di undak-undakan bersama Bu Nyai dam Mbak Dela. Tanganku sibuk memotong wortel, lama sudah aku tak berbaur dengan mbak-mbak ndalem seperti ini.

"Fi.... jangan lupa membuat udang krispinya...." kata Mbak Dela tanpa beralih pada pekerjaannya mengupas bawang.

"Iya mbak...." jawabku.

Membuatkan udang krispi, menyetrika pakaiannya, mendengar suaranya, melihat matanya, dan segalanya tentang dia benar-benar tertancap mantap di dalam hati keikhlasan.

Belukarnya cinta di atas duri merana, batangnya berteman daun nestapa, dan akarnya bertudung hara asmara.

Sri Nata adalah keikhlasan, permaisurinya adalah pengorbanan, dan selirnya adalah antara melupakan atau bertahan. Tapi segalanya ada di tangan tuhan. Terserah Tuhan menakdirkan atau mengabaikan.


..............

Malam ini aku masih duduk diam di depan mushollah.para santri sudah banyak yang tidur.sunyi,sepi,sendiri.nampak kilas seperti suasana hatiku.

Satu hal yang masih mnggerogoti kegelisahanku.tentang hati mbak dela.apa dia akan benar benar ikhlas? Apa dia benar benar akan sanggup membagi meski aku tau pastinya gus rizal akan lebih memilih mbak dela.aku hanya siapa di matanya.aku merelakan diri untuk pengisi di waktu luang semata mata karena cinta.insyaallah kecintaanku pun karena allah

Sejenak......

"assalamualaikum"

Aku menoleh kesumber suara.

"wa'alaikumsalam...mbak dela? Eh maksudnya neng dela"

"hallahh rapopo panggil mbak ae..gak srek juga nek di panggil neng"

"nggh mbak"

"kok belum tidur fi"

"belum ngantuk mbak"

Hening kemudian tak ada yang mengawali perckapan.aku pun tak tau harus mengatakan apa atau basa basi apa.sampai kemudian

"aku tau apa yang sedang kamu fikirkan fi"

Aku diam tak menjawab

"yakinkan hatimu fi jangan memelihara keraguan..."

"saya takut mbak..apa gus rizal mau menerima saya? Apa mbak dela sanggup berbagi dengan saya? Ini bukan perkara mudah mbak"

"fi insyaallah semuanya akan baik baik saja insyaallah kita bisa jalani ini semua..aku yakin mas rizal bisa menerima kamu...fi selama ini gus rizal sangat memimpikan seorang anak dan sampai kapanpun aku tidak akan bisa wujudkannya...dan kamu adalah satu satunya orang yang bisa memberi semua itu pada mas rizal"

"seandainya nanti saya pun tidak bisa memberi keturunan apa gus rizal akan meninggalkan saya?"

"ssttt...jangan bicara macam macam..aku yakin kamu bisa"

"tapi seandainya itu terjadi?"

"gus rizal tidak akan meninggalkan kamu...beliau orang yang menghargai betul arti hubungan"

MATSNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang