assalamu'alaikum...maap baru up hheheh...
Bantu tandai typo yaps🤧
Jangan lupa voment ok!Happy reading...
Aku mengemasi pakaianku, memasukkan ke dalam koper. Aku sudah meyakinkan hatiku. Aku akan pulang untuk mendamaikan perasaanku. Setelah selesai mengemasi aku keluar dari kamar. Bu Nyai dan Pak Kyai sudah ada di depan pintu.
"Kamu sudah siap nduk?"
"Sudah Bah..."
"Ojo lali amalanmu yo."
"Insya Allah..."
"Kamu ndak pamit bojomu ta?" tanya Pak Kyai.
"Nggeh."
Aku mengiyakan permintaan Pak Kyai. Aku beringsut ke kamar Gus Rizal. Nampak dia sedang berdiri di dekat jendela.
"Assalamu'alaikum." ucapku sembari masuk.
Aku menghampirinya. Aku meraih tangannya yang menggantung di sisi tubuhnya. Aku mengecup punggung tangannya. Dia masih diam.
"Saya pamit Gus... Assalamu'alaikum." kataku, setelah itu aku pergi.
Sabarku ada batasnya, aku akan menanti untuk sesaat tapi jika takdir memang tak memberi jalan aku ikhlas jika harus berpisah.
Sepanjang jalan ke Solo, aku hanya menatap keluar jendela. Jalan tak ramai. Mobil yang ku naiki berjalan cepat menembus hiruk piruk.
Ingatanku menerawang saat-saat di mana Gus Rizal mengantarkanku pulang ke Solo. Aku yang tidur di bahunya. Mengelekar tawa bersamanya. Semua itu berlalu dan hanya membekas di kalbu. Aku berharap pintu hati Gus Rizal terbuka lagi, agar aku dapat menyemai cinta di dalamnya.
Sampai di rumah, Mbah kakung dan Mbah Putri menyuruhku istirahat. Beberapa saat ada telephone masuk. Aku mengambil handphoneku. Rupanya Lina.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Ada apa Lin?"
"Kapan kamu ke sini?"
"Sekarang aku ada di rumah."
"Rumah? Solo?"
"Iyo..."
"Ya Allah... aku ke sana sekarang yo... aku kangen banget sama kamu."
"Iyo tak tunggu."
"Yo wes Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Aku meletakkan handphoneku di atas meja. Aku merebahkan tubuh di atas ranjang. Fikiranku masih kalut memikirkan Gus Rizal. Karena cinta, rasanya hidupku kalangkabut. Seharusnya aku bisa mengendalikan perasaanku.
Kemudian Lina datang.
"Assalamu'alaikum." ucapnya dengan girang sembari masuk ke kamarku."Wa'alaikumsalam."
"Ya Allah... Fiha." Lina berlari menghambur ke arahku. Dia melopat ke ranjng dan memelukku.
"Rinduuuu."
Akhirnya Lina melepas pelukannya. Aku duduk dan Lina duduk.
"Yok opo kabar e?"
"Alhamdulillah."
"Kamu tumben pulang."
"Pulang yo pulang toh... kengen rumah."
"Oh iya... ceritanya Mbak Dela itu gimana toh."
![](https://img.wattpad.com/cover/209213810-288-k264546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MATSNA
RomanceTentang cinta seorang madu yang dengan diamnya hanya menuai berbagai luka.. Tentang cinta yang harus berpijak di atas cinta yang kian merana ikut melara dalam takdir yang memaksa..