jangan hanya diam mbak!

3.7K 209 24
                                        

Hallo gayyss maap yahh baru up

Bantu tandai typo yakk
Happy reading aja lah...



2 minggu kemudian

Rizal zanjabila

Aku masih sibuk mengelap seluruh meja yang ada di caffe. Ada seseorang yang membantuku,dia juga OB namanya jack, selama dua minggu terakhir ini dia sudah menjadi partner yang baik. Dia banyak mengajarkanku tentang banyak hal. Awal berjumpa dengannya aku sudah bisa menyimpulkan dia orang yang ramah.

"jack, kau lanjutkan dulu,aku ingin keluar sebentar"

Kataku pada jack

"ok"

Akhirnya aku keluar dari caffe. Selagi caffe belum ramai aku bisa pergi sebentar. Aku pergi ke supermarcet terdekat untuk belanja bahan makanan. Kebetulan gaji minggu ini belum terpakai. Aku membeli yang di perlukan setelah itu selesai. Aku keluar dari supermarket, mengambil sepeda setelah itu pergi. Aku mengambil jalan pintas agar cepat sampai di caffe. Jalanannya memang sempit hanya cukup untuk dua sepeda karena samping kanan kirinya terhimpit tembok dari gedung gedung.

Aku berfikir sejenak tentang kehidupanku selama di jerman. Sebaiknya aku pergi dari apartemenku. Dengan keadaan keuanganku yang seperti ini aku tidak akan sanggup membayar biaya apartemen. Lebih baik aku menyewa rumah rumah sederhana saja yang penting bisa di pakai untuk berteduh.

Sampai kemudian lamunanku terputus ketika_

"toloooong"

Aku mendengar suara seseorang meminta tolong.

"toloooong"

Terdengar lagi

Aku bergegas mencari sumber suara. Memang di gang sempit seperti ini banyak terjadi aksi kriminal, karena di dukung dengan tempatnya yang sepi dan jauh dari keramaian.

Akhirnya aku mendapatinya, seorang wanita tengah ketakutan menghadapi lelaki di hadapannya yang nampak beringas. Ok, apa aku perlu membantunya? Tapi bagaimana jika lelaki itu adalah suaminya sendiri serupa jebakan? Ahh tidak mungkin.

"tolooong"

Mendengar teriakannya yang lebih keras lagi itu aku langsung menjagang sepeda dan langsung berlari menghampiri adegan yang menjijikkan itu.

"lepaskan dia!"

Kataku dengan nada setegas mungkin. Sontak lelaki itu melepas tangan sang perempuan sembari berjalan sempoyongan menghampiriku. Ah sudah pasti dia sedang mabuk. Berjalan saja dia tertatih.

"siapa kau hah? Berani meninggikan suara padaku"

Dia menggertakku.

"kau ini, keadaanmu seperti ini tapi lagakmu seakan akan ingin menghajarku"

"banyak omong"

Jbakkk

Aku berhasil menangkis serangannya.

Jbakkk dakk dug

Jbakk bakk

Dan_

Jdakk

Sekali pukulan dia terkapar. Aku mengamatinya sebentar memastikan dia masih hidup atau aku yang akan masuk penjara. Untungnya dia masih bernafas tapi dia sedang pingsan. Mungkin itu juga pengaruh alkohol. Setelah selesai, aku kembali ke sepedaku tapi_

"tunggu sebentar"

Perempuan itu menghentikanku, dia menghampiriku, aku buru buru memalingkan wajahnya. Apalagi dengan pakaiannya yang menjijikkan itu, astaggfirullah.

MATSNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang