NADIRA

235 23 0
                                    

Sabtu, 17 Desember 2011

Ujian akhir semester sudah kami lalui seminggu kemarin, sekarang, saatnya kami menikmati liburan. Ya, walaupun belum waktunya libur sekolah sih, hehehehe.

Seusai dengan perjanjian, mas Alvin dan aku kan jalan kembali setelah ujian selesai.
Seperti biasa, mas Alvin menjemput ku kembali.

"Kay, Alvin di ruang tamu." ucap mas Aiq

Aku keluar dari kamar ku.

"Mau jalan lagi?"

"Iya. Mas juga mau keluar?"

Mengapa aku menanyakan hal itu? Karena mas Aiq sudah menggunakan celana panjang, kaos, jaket, dan sepatu.

"Iya."

"Sama siapa?"

"Kepo kamu Kay!"

"Sama cewe ya?"

"Ngawur! Engga!"

"Bilang aja sama cewe mas."

"Udah sono! Alvin udah nunggu. Mas juga udah mau jalan."

"Sekalian aja keluar rumahnya."

"Iya, mas ke kamar dulu ngambil hp. Kamu ke bawah aja, kasian tuh."

"Iya."

Aku berjalan menuju ke ruang tamu untuk menemui mas Alvin. Ya Allah, apa tambah ganteng lagi kali ini?

"Sudah nunggu lama?" tanya ku

Mas Alvin melihat ke arah ku. Tuh kan, benar dugaan ku. Mas Alvin ini makin ganteng, apalagi dengan pakaian yang ia pakai. Ya, kira-kira style nya seperti mas Aiq lah.

"Belum Kay. Udah siap?"

"Udah. Tapi tunggu mas Aiq dulu."

"Mas Aiq mau ikut?"

Aku punya ide. Sekali-kali menjahili mas Alvin gak papa kali ya?

"Katanya iya."

"Serius?"

"Iya. Emang kenapa?"

"Gak papa."

"Seriusan gak papa?"

"Ya gak papa. Paling nanti ngobrol nya agak terbatas."

"Loh, kenapa?"

"Gak papa."

Mas Aiq turun dari lantai 2.

"Lah, dikirain udah berangkat." ucap mas Aiq

"Kan nungguin mas."

"Ngapain nungguin gua Vin?"

"Kata Kayla mau bareng."

"Bareng sama kalian gitu?"

Mas Alvin mengangguk.

"Vin, Vin, dijahilin Kayla kok mau aja."

"Kay?" tanya mas Alvin

Aku hanya tersenyum malu. Maaf ya mas.

"Udah ayo!" ucap mas Aiq

Kami pun keluar dari rumah dan menuju ke tempat yang diinginkan masing-masing.

Mas Alvin mengajak ku ke Malioboro, lagi. Alasannya mungkin karena dekat dari rumah.

Lagi pula, kalau pun ingin berjalan jauh, pasti jalanan itu padat. Yang ada, hanya buang-buang waktu di jalan.

Aku dan mas Alvin sudah turun dari motor. Kami sama-sama melepaskan helm yang dipakai.

Mas Alvin menatap ku dengan tatapan yang sulit diartikan. Wah, curiga ini. Mas Alvin mau ngapain ya?

YOGYAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang