ROOFTOP

188 20 0
                                    

Sabtu, 21 Desember 2012

Jumat kemarin mas Aiq sudah kembali ke rumah. Jatah libur katanya.

Bapak dan ibu pun sudah di rumah. Akhirnya rumah kembali ramai, setelah waktu yang masih dibilang cukup sebentar untuk aku sendiri di rumah.

"Dek, nanti malem ikut ga?" tanya mas ku

"Kemana?"

"Loh, belum dikasih tau Alvin?"

"Kemarin cuman ngirim pesan kalau dia sudah sampai Yogya, habis itu pamit untuk istirahat. Sampai sekarang belum ada pesan yang masuk."

"Telepon Alvin dah."

"Takut ganggu mas."

Mas ku pun mengambil ponsel barunya. Katanya sih, sebulan di Jakarta udah berhasil membawa sedikit harta karun.

"Dengerin ya, mas speaker." ucap mas Aiq

Tutt... Tutt.. Tutt..

"Assalamualaikum Vin!"

"Waalaikumsalam. Ono opo mas?"
(Ada apa mas?)

"Saiki kan?"
(Sekarang kan?)

"Opone?"
(Apanya?)

"Astaghfirullah Vin, Vin. Kowe isih enom loh."
(Kamu masih muda loh.)

"Ono opo sih mas?"
(Ada apa sih mas?)

"Malam ini kan mau kumpul Alvin Ardianto!"

"ASTAGHFIRULLAHALAZIM! Lali aku mas, serius.
(Lupa.)

" Terus kepiye? Kayla dadi sampeyan njupuk opo ora?"
(Terus gimana? Kayla jadi kamu ambil apa engga?)

"Astaghfirullah, belum bilang juga. Kayla tidur ga mas?"

"Ada di sebelah ku."

"Tolong bilangin mas."

"Ini dispeaker, Kayla dengar kok." ucap ku

"Alhamdulillah. Maaf banget Kay saya lupa. Ga lupa sih sebenarnya, ketiduran."

"Baru bangun Vin?" tanya mas Aiq

"Sempet bangun sebentar bebenah sama bantu-bantu ibu. Habis itu tiduran sebentar, eh kebablasan."

"Ojo lali loh." ucap mas Aiq
(Jangan lupa loh.)

"Habis Isya kan? Di tongkrongan kan?"

"Hmm.. "

"Yaudah, saya dateng kok. Kayla, pindah ke HP mu aja."

"Iya mas."

"Yaudah. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." jawabku dan mas Aiq

"Alvin tuh makin lama makin nyebelin loh Kay." ucap mas Aiq

"Nyebelin gimana? Bukannya nyebelin mas ya?"

"Bela terus pacar mu."

"Bukan pacar. Ga ngebela, memang kenyataan. Mas tanya mbak Nadira juga jawabannya sama."

"Sama aja kamu nyebelinnya."

"Dih, kok jadi marah-marah?"

"Siapa yang marah-marah?"

"Tuh kan marah. Ih, makin tua aja mas ini."

"Sembarangan kamu Kay. Mas masih muda! Masih 16 tahun."

YOGYAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang