JANUARI

218 20 0
                                    

9 Januari, 2012

Tahun baru, cerita baru, hati baru. Ehh....

Hari ini adalah hari pertama diriku kembali menginjakkan kaki ke sekolah ku tercinta.

Sesampainya di kelas, pemandangan yang aku lihat adalah teman-teman ku yang tengah membalas rindu satu sama lain.

"Kayla! Kangen!" ucap Ghani yang memeluk ku

"Lebay kamu Ghan!"

"Kamu mah ga asik!" ucap Ghani

"Ga nyangka, udah semester 2, sebentar lagi kelas 9. Ya Allah, ga bisa santai-santai lagi. " ucap Wisnu

"Kamu kalau mau nyantai, di rumah aja Nu." ucap ku

"Kalau aku sudah pandai, ga sekolah pun ga papa Kay. Lah ini, udah otak udang, ga mau sekolah. Malu nanti istri anak ku." ucap Wisnu

"Gini nih, calon-calon lulus langsung nikah." ucap Nando

"Lambe!" ucap Wisnu

Upacara bendera akan dimulai 15 menit lagi. Harap menuju ke lapangan dan bersiap untuk mengikuti upacara bendera.

Kelas ku pun langsung ricuh. Seperti biasa, mereka masih membenci bunyi bel itu.

Kami pun langsung menuju ke lapangan dan bersiap mengikuti upacara bendera.

30 menit kemudian

Upacara kali ini tidak lama. Hal tersebut merupakan hadiah terindah untuk para murid.

Jadwal pelajaran ku tidak berubah. Pak Anwar masih setia menyambut kelas ku di hari senin pagi, yang nantinya akan disambung oleh pak Gandi.

09.15

Pak Gandi tengah menerangkan pelajaran yang tidak aku mengerti sama sekali.

Ya lagi, baru awal-awal udah langsung ke materi. Kayak pak Anwar dong Pak! Hehehehe..

Tok tok tok

Aku tidak memperhatikan siapa yang mengetuk pintu, aku fokus mengerjakan soal.

"Ekhm Kayla!"

Pulpen ku pun berhenti bergerak. Aku mencari, siapa yang mengeluarkan suara itu.

Aku menaruh curiga kepada Wisnu. Wisnu itu kan jahil, pasti dia. Ditambah lagi, dengan senyuman tidak jelasnya dia, pasti suara itu milik Wisnu.

"Kayla." panggil pak Gandi

Aku menatap pak Gandi. Astaga, ngapain dia ada di sini? Mata ku membulat melihat siapa orang di sebelah pak Gandi.

Pantas saja Winsu 'ekhm ekhm' tidak jelas.

"Sini nak!" suruh pak Gandi

Aku pun berjalan ke arah pak Gandi dan mas Alvin. Orang yang ku maksud adalah mas Alvin.

"Aduh, butuh obat batuk nih!" teriak Nando

"Iya Nan, gua juga butuh!" sahut Wisnu

Aku melayangkan tatapan ketidaksukaan ku kepada mereka. Kedekatan ku dengan mas Alvin hanya Nando, Wisnu, dan Ghani yang tau.

Siap-siap saja hari ini aku menjadi artis dadakan. Tau sendiri, penggemar mas Alvin itu kan banyak.

"Kalian ini kenapa?" tanya pak Gandi

"Batuk pak ngeliat drama romantis di depan!" ucap Ghani

Aku hanya bisa menunduk. Sabar Kayla, sabar...

YOGYAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang