Satu hari telah aku lewati di rumah sakit. Kini, aku tidak dengan ibu saja, tapi ada bapak juga.
Ya, bapak baru saja sampai di Yogyakarta, kelihatan dari seragam kerja nya yang masih beliau pakai.
Mas Aiq juga menyusul, katanya sih dalam perjalanan. Oh iya, mas Aiq ngambek karena aku tidak memberitahu soal ini.
"Pak, pulang aja dulu." ucap ku
"Nanti, sekalian jemput mas mu."
"Ga panas memang?"
"Ini ruangan AC loh dek."
"Iya, iya, Kayla ngerti."
"Teman mu yang kemarin nolongin ga ke sini lagi?"
"Kayla kurang tau deh pak."
"Suruh ke sini, bapak mau ketemu."
"Untuk apa?"
"Ucapan terimakasih."
"Ga akan mau."
"Kok bisa?"
"Ga tau, orang emang gitu."
"Bilang aja disuruh bapak. Mau ketemuan. Kalau ditanya urusannya apa, bilang aja ga tau."
"Ngajarin anaknya bohong."
"Bukan berbohong untuk kejahatan."
"Iya iya."
Aku mengirim pesan ke kak Abi, semoga saja mau dan juga tidak sibuk. Manusia itu kan sibuknya ga ketulungan.
Lima belas menit kemudian pesan ku baru dibalas olehnya.
Kak Abi
Kak
Iya kenapa?
Sibuk ga?
Ada apa?
Jawab dl
Kamu yg jawab dl
Ck
Bapak minta ketemu sama kakakUntuk?
Ga tau
Bapak yang mintaSetelah urusan saya selesai
Jd mau?
Ya
Udah ya
Assalamu'alaikumWaalaikumsalam
"Pak, katanya kalau urusannya udah selesai."
"Dateng kan?"
"Iya."
"Yaudah, bapak mau jemput mas mu dulu."
"Ya, hati-hati."
Tinggal lah aku berdua dengan ibu ku.
"Bu, Kayla tidur ya?"
"Yaudah."
Aku pun memejamkan mata ku. Saatnya menjelajahi mimpi ku, semoga indah ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOGYAKARTA
Ficção AdolescenteDi bawah cakrawala dan di atas bentala Yogyakarta, aku dan kamu, mendapat restu dari sang pencipta, untuk bersatu menjadi kita.