Senin, 25 Juni 2018
17.00
Hari ini, bersama dengan Sabian Prabaswara Wiraguna, aku kembali menginjakkan kaki ku ke tanah ibu kota.
Kali ini aku tidak membawa keluarga ku dulu, nanti setelah mendapat kos-kosan, baru aku ajak keluarga ku.
Kami berdua sampai pada pukul 06.00 tadi. Dan aku dibawa oleh kak Abi menuju ke rumah nya.
Awalnya aku menolak, cuman ya kalian tau sendiri Sabian itu orangnya seperti apa.
"Kak, ayo cari!" ajak ku
"Gak nanti malam saja?"
"Ganggu orang istirahat kalau gitu."
"Engga. Pemilik kosan nya saya kenal kok."
"Kok bisa?"
"Sudah teman sejak lama.'
" Udah lah, ayo sekarang! Biar semua cepat selesai."
"Iye bawel! Mandi, ganti baju, habis itu kita pergi."
"Gitu dong dari tadi!"
"Perempuan PMS udah kek singa." gumam nya
"KUPING KAYLA MASIH BERFUNGSI DENGAN BAIK!" teriak ku
Aku pun memasuki kamar ku kembali dan masuk ke dalam kamar mandi. Kali ini tidak lama, bisa-bisa manusia itu ngamuk.
Dua puluh menit aku bersiap, aku kembali turun ke bawah. Dan benar saja, manusia itu sudah rapih.
"Di kamar mandi konser ya?" sindir nya
"Itu udah paling cepat!"
"Hampir setengah jam kamu bilang cepat? Kamu kuliah sering telat ga sih?"
"Sabian ku sayang, aku tau jam kuliah ku jam berapa. Jadi, aku tau kapan harus bersiap-siap."
"Iye udeh, terserah! Ayo, laper nih!"
"Lah, mau nyari kos-kosan! Bukan makan!"
"Udeh ah, gak saya anterin nih?"
"Ancamannya tidak lucu."
"Kalau ancamannya lucu, namanya ngelawak! Udah ayo!"
Kak Abi pun mengeluarkan motornya, dan aku langsung naik setelah kak Abi memberikan ku helm.
Tiga puluh menit di dalam perjalanan, akhirnya kami berhenti di salah satu rumah warga.
"Ini tempat nya kak?" tanya ku sambil menyerahkan helm
Dia mengangguk.
"Assalamualaikum!" ucap kak Abi
Sang pemilik rumah pun keluar.
"Sabian ya?"
"Iya bu, yang kemarin hubungin ibu."
"Masuk nak!"
Kak Abi dan aku pun masuk ke dalam rumahnya. Aku pun duduk di ruang tamu.
Namun, satu benda berhasil mencuri perhatian ku. Sebuah figura yang berisi foto kak Abi.
"Bingung ya kenapa ada foto Sabian?" tanya ibu itu
Aku hanya tersenyum.
"Sabian itu anak kesayangan ibu, foto itu sebagai ungkapan permintaan maaf karena waktu itu Sabian buat saya nangis." ucap ibu itu
Aku melirik ke arah kak Abi. Dia hanya menggaruk tengkuknya. Nakal juga anak ini.
"Ibu buatin minum dulu ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
YOGYAKARTA
Novela JuvenilDi bawah cakrawala dan di atas bentala Yogyakarta, aku dan kamu, mendapat restu dari sang pencipta, untuk bersatu menjadi kita.