BERTEMU IBU

207 19 0
                                    

Sabtu, 24 Desember 2011

Sekarang, baik mas Aiq ataupun aku, melaksanakan yang namanya bagi rapot untuk semester pertama.

Kalau seperti ini keadaan nya, aku kasihan sama ibu. Yaiyalah, sekolah ku dengan mas Aiq kan jaraknya lumayan.

Bapak ku baru pulang besok, jadi ya, hanya ibu ku yang bisa mengambil rapot untuk kedua anaknya.

"Mas, siang kan ngambilnya?" tanya ku

"Iya. Telat juga ga papa."

"Mau mas dulu yang diambil rapotnya?"

"Ga usah Kayla."

"Ayo mas, Kay!" ajak ibu

Kami berjalan menuju mobil yang terparkir di depan rumah. Kali ini mas Aiq yang menyetir. Katanya sih sudah bisa.

"Mas, beneran bisa nyetir ga? Bawa Kayla sama ibu ini."

"Bawel kamu Kay. Kalau mas ga bisa, mas ga akan nawarin diri."

"Ya siapa tau, mas kan nekat."

"Senekat-nekatnya mas, mas ga akan bawa nyawa."

"Udah, yang ada malah kesiangan dua-duanya." ucap ibu

Kali ini mas Aiq menang. Tapi lain kali, awas saja kamu mas.

Setelah keheningan di dalam mobil melanda beberapa menit, kami sampai di sekolah.

Kami pun turun dari mobil dan berjalan menuju ke kelas ku. Dan, kejadian baru lagi.

Baru saja memasuki gerbang lobby sekolah, sudah ada suara dari beberapa perempuan yang menyapa mas ku. Tidak hanya menyapa saja, ada juga yang minta foto.

Ya Allah mas. Adik mu yang bersekolah di sini saja tidak dikenal banyak orang, mas yang bukan siapa-siapa di sini malah seperti artis dadakan.

"Terkenal kamu Iq." ucap ibu

"Alhamdulillah bu. Rezeki."

Aku hanya diam sepanjang perjalanan. Aku sudah tidak perduli lagi dengan ketenaran para atlet-atlet. Ya, kalian tau lah maksud ku.

Sampai lah di kelas ku. Ibu langsung masuk ke dalam, aku dan mas Aiq menunggu di luar.

"Eh, ada mas Aiq." ucap Ghani

"Iya Ghan. Gimana kabar mu? Jarang kamu ke rumah."

"Alhamdulillah mas. Mas gimana? Ga ke rumah gimana? Mas Aiq nya aja yang jarang di rumah."

"Alhamdulillah baik juga. Apaan, orang mas ga di rumahnya ga setiap hari kok."

"Ghani sibuk mas."

"Sibuk apaan?"

"Ada lah."

"Pacar baru alhamdulilah." sindir ku dengan bernyanyi

"Pantes udah jarang ke rumah." ucap mas Aiq

"Kay! Engga kok mas. Bukan itu alasannya."

"Udah, ga papa, wajar kok."

"Kayla juga pacaran mas."

Mata ku langsung terbuka lebar. Apa-apaan Ghani ini?! Ya Allah, harus bagaimana lagi aku mengklarifikasi semuanya.

"Sama siapa?" tanya mas ku

"Loh, bukannya orangnya sering ke rumah? Kan sering jalan. Berarti Kayla ga pernah kasih tau mas dong?"

Benar-benar Ghani ini, calon mak-mak rumpi komplek di tukang sayur pas pagi-pagi.

YOGYAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang