ADI SUTJIPTO

198 22 3
                                    

Sabtu, 9 November 2012

Malam nanti adalah malah perpisahan. Perpisahan antara aku dengan mas Aiq dan juga mas Alvin.

Aku membenci hari ini. Mereka harus meninggalkan Yogyakarta, meninggalkan aku sendiri dengan waktu yang tidak pasti.

Karena hari ini adalah keberangkatan mas Aiq, bapak dan ibu ada di rumah.

"Kayla, panggil mas mu sarapan nak." ucap Ibu

Aku mengangguk.

Aku menuju ke kamar mas Aiq. Beliau tengah berkemas rupanya.

"Kenapa Kay?" tanya nya

"Disuruh sarapan."

"Ayo!"

Kami pun turun ke meja makan. Biasanya, kalau lengkap seperti ini, aku bahagia. Cuman ya, karena hari ini ada kejadian penghancur kebahagiaan, ya sudah.

"Putri bapak kenapa toh?" tanya bapak

"Kenapa gimana pak?"

"Dari kemarin murung terus."

"Ditinggal sama mas Aiq ya?" ucap Ibu

Aku hanya tersenyum.

"Mas akan kembali ke Yogyakarta kok. Keluarga mas kan di sini dek." ucap mas Aiq

"Kayla sendirian." ucap ku

"Mas akan usaha untuk menghubungi kamu setiap hari."

Aku hanya mengangguk.

"Udah-udah. Sarapan dulu!" perintah ibu

Tidak ada pembicaraan lagi, hanya dentingan piring dan sendok garpu yang terdengar.

Sarapan pun selesai.

"Mas, udah selesai?" tanya ibu

"Dikit lagi bu." jawab mas Aiq

"Oh iya Kay, pacar mu juga sama kan?" tanya bapak

"Kayla ga punya pacar pak."

"Yang waktu tahun baru ke rumah."

"Bukan pacar."

"Hubungan tanpa status?"

"Bukan!"

"Terus?"

"Komitmen."

"Komitmen apa?"

"Bapak kepo."

"Loh, sembunyi-sembunyi dari bapak."

"Kayla sama mas Alvin itu udah punya komitmen. InshaAllah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan."

"Pacar mu gimana Iq?"

"Ya sama kayak Kayla. Ngambek-ngambek dulu."

"Mana ada Kayla ngambek!" sanggah ku

"Iya gak ngambek, cuman bete."

Aku tidak menjawab.

"Sebisa mungkin kamu atur waktu untuk komunikasi sama pacar mu dan adik mu loh Iq." ucap Ibu

"InshaAllah bu. Aiq kan juga belum tau latihan di sana seperti apa."

"Iq, perempuan butuh yang namanya dikasih kabar. Apalagi kondisi kalian lagi LDR." ucap Ibu

"Nah, Kayla setuju sama ibu!" ucap ku

"Kalau ga dikasih kabar, pasti pikirannya kemana-mana. Nanti dituduh selingkuh lah, udah ga sayang lah. Mau kamu?" ucap Ibu

YOGYAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang