DEBAT CURHAT

192 15 0
                                        

Senin, 24 Maret 2014

14.00

Selesai sudah tugas kami di ibu kota. Banyak pelajaran yang kami dapat dari pertukaran pelajar kali ini.

Kami semua sudah berada di stasiun Pasar Senen, tinggal menunggu waktu keberangkatan saja.

"Woy Sab! Sini dulu napa!" ucap kak Galih

"Tau, pisah bentar aja napa. Udah kek perangko sama surat lu berdua." ucap kak Zahra

"Apa dulu urusannya?" tanya kak Abi

"Udah sini dulu mas bro." ucap kak Galih

"Kay, saya tinggal dulu."

Aku mengangguk.

Semenjak kejadian malam itu, kak Abi terus menerus memberikan perhatian kepada ku.

Ya, sedikit demi sedikit aku berhasil mengatasi hujan yang berada di dalam hati ku.

14.25

"Ayo guys, kita check-in!" ucap kak Zahra

Kami pun berbaris seperti waktu keberangkatan kami dari Yogyakarta. Sepertinya sih aku sama kak Abi lagi, soalnya ga ada yang diubah katanya.

Setelah melewati pemeriksaan, kami langsung memasuki kereta. Lagi-lagi kak Abi membantu ku untuk mengangkat koper ku.

Aku pun sudah duduk di kursi ku, sementara kak Abi, dia masih mengurus tanggung jawabnya.

Kami pun mulai berdoa setelah diberitahu kereta akan jalan.

Selamat tinggal Jakarta.

"Gimana nih di Jakarta?" tanya kak Galih

"Seru banget kak, asli!"
"Harus nya adain acara kayak study tour!"
"Banyak cogan! Gak mau pulang!"

Aku hanya tersenyum mendengar beberapa jawaban dari teman-teman ku.

Kak Abi pun berada di samping ku, namun dia tidak duduk di kursi. Dia hanya bersandar di kursi depan ku.

"Gak mau pulang gak pulang, kalian pindah aja ke Jakarta sekalian!" ucap kak Galih

"Sumpah kak, cowo Jakarta tuh ganteng banget!"
"Iya, kalah sama cowo sekolah kita."

"Heh nih ya, ganteng itu gak menjamin setia. Iya gak Sab?" tanya kak Galih

"Ganteng itu bisa jadi anugrah, bisa menjadi malapetaka. Tergantung bagaimana cara menggunakannya." ucap kak Abi

"Loh kak, kalau ganteng, pasti gampang dapet perempuan."
"Iya kak, Rata-rata yang ganteng mudah untuk mendapatkan perempuan."

"Akan menjadi anugrah, apabila perempuan yang didapatkan itu memang benar-benar dari hati."

"Nah bener kata Sabian tuh. Gunain fisik kita itu untuk kebaikan." ucap kak Galih

"Jangan mentang-mentang ganteng, semua perempuan di deketin." ucap kak Zahra

"Kalau itu sih kayaknya perempuan nya yang salah." ucap kak Abi

"Kok? Kan cowo yang selalu ngasih harapan." ucap kak Zahra

"Berharap itu sama Tuhan, bukan sama manusia."

"Tapi ya Bi, cowo itu selalu ngasih harapan palsu."

"Cowo melakukan itu karena mereka sedang menguji, apakah perempuan itu pantas untuk hati nya atau tidak."

"Sama aja itu nge-baperin dong kak."
"Iya, apalagi kalau udah ada iming-iming mau menuju ke hubungan yang pasti."

YOGYAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang