PAK BUDI

186 15 0
                                    

Senin, 19 Maret 2012

Selang 2 hari mas Alvin bertarung, kini giliran ku yang terjun ke medan perang.

"Ga usah grogi, yakin aja." ucap mas Aiq

"Takut mas.. "

"Telepon bapak."

"Untuk apa?"

"Kalau mas takut, biasanya mas telepon bapak. Bapak itu ahli."

"Takut ganggu."

"Coba dulu."

Aku pun menghubungi bapak. Dan akhirnya, wajah bapak muncul di layar HP ku.

"Assalamu'alaikum pak."

"Waalaikumsalam. Ono opo nduk?"
(Waalaikumsalam, ada apa nak?)

"Bapak mau kerja ya?"

Karena yang ku lihat bapak sudah memakai PDH lengkap.

"Kenapa nak?"

"Kayla ganggu?"

"Engga sama sekali. Ada apa?"

"Kayla takut pak."

"Takut apa?"

"Kayla hari ini lomba."

"Ga usah takut. Percaya diri aja. Kalau kamu takut, latihan mu selama ini sia-sia. Kamu mau?"

Aku menggeleng.

"Percaya diri, yakin, berdoa."

"Kayla gundah gulana begini."

"Wajar, kamu kan baru pertama kali. Jangan kan kamu yang pertama kali, mas mu aja yang udah sering setiap pertandingan ngomong ke bapak dia grogi."

"Iya Kay. Grogi itu wajar, apalagi pengalaman pertama kan. Cuman itu tantangannya." ucap mas Aiq

"Kalau lomba gitu, yang harus dikalahkan itu diri sendiri."

"Ego, ketidak percaya dirian, takut, nafsu, negatif thinking." ucap mas Aiq

"Kalau Kayla gagal ga papa ya?"

"Berdoa yang baik-baik. InshaAllah hasilnya baik juga."

"Kalah itu malu pak."

"Mas mu sebelum sekarang udah sering kalah nduk. Tapi dia berhasil kan?"

"Ga ada yang namanya menjadi yang terbaik langsung gitu aja. Pasti ada masuk ke jurang dulu." ucap mas Aiq

"Ga ada yang perlu Kayla takutkan. Bapak yakin putri bapak bisa."

"Masa anak tentara takut sebelum ke medan perang." ucap mas Aiq

Benar yang diucapkan oleh bapak dan mas Aiq. Untuk apa aku takut untuk hal-hal yang belum pasti adanya?

Yang penting usaha dulu. Menang atau kalah urusan belakangan.

"Bapak nunggu pialanya ya nduk?"

"Kayla usahakan. Tapi jangan berharap yang terlalu tinggi."

"Namanya harapan pasti tinggi. Bapak doain kamu yang terbaik dari sini."

"Sayang bapak."

"Sayang kalian berdua."

"Yaudah pak, Kayla tutup ya. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

"Ayo berangkat!" ucap mas Aiq

Kami pun berangkat menuju ke sekolah ku. Ya Allah, apapun hasilnya nanti, itu yang terbaik darimu.

YOGYAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang