SARAK

179 18 2
                                    

Minggu, 1 Desember 2013

Dua tahun lebih aku mengenal sosok Muhammad Pradipa Alvin Ardianto. Laki-laki yang berhasil membuat diriku memasuki dunia perbucinan.

Tahun ini berbeda dari tahun lalu. Tahun ini aku merasa kami perlahan-lahan menjauh.

Komunikasi pun serasa berbeda. Bukannya bosan, tapi ya memang beda.

Padahal, dalam kondisi terpisah jarak seperti ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting.

Hal ini mulai aku rasakan semenjak bulan Agustus. Semenjak dia kembali lagi ke Jakarta.

Entah apa penyebabnya. Padahal, sebelum Agustus, kami masih seperti dulu, seperti pemuda pemudi yang tengah dimabuk asmara.

Komunikasi pun mulai renggang, tidak ada video call an, tidak ada teleponan lagi.

Aneh bukan? Aku berusaha memahami karena mungkin dia sibuk.

Nah, dari Agustus ke Desember, aku sudah mulai didekati beberapa laki-laki.

Aku sudah tidak buta lagi sekarang, sudah tau bagaimana laki-laki berusaha untuk mendekati perempuan.

Apalagi, saat ini aku sudah memasuki masa SMA. Masa yang katanya memasuki dunia percintaan.

Salah satu laki-laki yang mendekati aku bernama Sabian Prabaswara Wiraguna.

Salah satu laki-laki yang populer di sekolah karena prestasinya. Awalnya sih, dekat karena waktu itu dia mentor di kelas ku pas MOS.

Dan lama kelamaan, kami semakin dekat, maksudnya berteman ya. Orangnya enak diajak ngobrol, wawasannya luas, pemikirannya dewasa.

Terkadang kami pulang bersama dikarenakan kak Abi itu anak gang sebelah.

Kak Abi

Kayla
Sibuk ga?

Engga kak
Kenapa?

Mau temenin saya cari buku?
Sekalian jalan-jalan

Buku apa?

Belum tau
Mau ga?

Aku tidak langsung menjawabnya. Aku mempertimbangkan beberapa hal, ada hati yang harus ku jaga juga bukan?

Mas Alvin

Mas
Kayla boleh pergi ga?

Mau kmn?

Diajak temen

Saya nanya mau kemana
Bukan diajak sama siapa

Toko buku
Habis itu jalan-jalan
Cuman jalan-jalan ga tau kemana

Jauh?

Ga tau
Boleh ga?

Ya
Jangan malem-malem

Okee
Semangat latihannya

Ya

Kak Abi

Jam berapa kak?

Sebisa kamu aja

Jangan malem-malem

YOGYAKARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang