Sabtu, 16 Maret 2019
Lima bulan sudah peristiwa itu berlalu. Kalau kalian mengira aku dengan dua laki-laki itu menjauh, jawabannya adalah salah.
Aku dan kak Abi masih berperilaku seperti biasa. Sedangkan mas Alvin? Dia menjauh dari ku. Mungkin akibat dari perkataan ku waktu itu.
Entah bagaimana lagi caranya supaya mas Alvin bersikap kembali seperti semula.
Bulan Januari kemarin, mungkin menjadi titik menyerah ku. Ya, aku menyerah untuk membuat mas Alvin kembali kepada ku.
Aku pun sudah bilang ke kak Abi tentang keadaan yang sebenarnya. Namun, apa responnya?
Lagi dan lagi, dia meminta ku untuk memastikan segalanya. Dia juga bilang, kalau dia tidak yakin aku adalah yang terakhir bagi nya.
Meskipun Januari menjadi titik menyerah ku, perasaan itu masih ada sampai sekarang.
Ya, walau pun sedikit demi sedikit aku hilangkan untuk kak Abi. Tapi ya, tetap saja, rasa ku pada dia lebih dominan daripada ke kak Abi.
"Kayla." panggil kak Andre
"Iya kak, kenapa?"
"Malam nanti, kamu ada acara?"
"Tidak. Kenapa?"
"Ikut saya ya?"
Aku sedikit ragu. Bagaimana pun juga, aku mengingat peringatan dari senior yang lain kalau aku tidak boleh berduaan dengan kak Andre.
"Memang, tidak ada kerjaan kak?"
"Kosong. Mau ya?"
"Oke." ucap ku dengan terpaksa
Sebenarnya, aku enggan pergi dengan kak Andre. Tapi, karena tidak enak, ya mau bagaimana lagi?
Aku pun kembali bekerja.
19.30
Kali ini aku tengah dalam perjalanan bersama kak Andre. Dia bilang, ingin ke salah satu pusat perbelanjaan di dekat-dekat sini.
Sesampainya di pusat perbelanjaan tersebut, kak Andre mengajak ku belanja kebutuhan bulanan.
Selesai belanja, kak Andre menitipkan barang itu di kasir. Kami pun pergi ke tempat makan.
"Loh, Kayla?"
"Kak Abi. Ngapain di sini?"
"Ade kerjaan."
"Oh iya, kak Andre ini Sabian. Kak Abi, ini kak Andre, senior Kayla."
Mereka pun berjabat tangan.
"Kayla, ayo makan!" ajak kak Andre
"Tunggu, boleh saya bicara sebentar dengan Kayla?" ucap kak Abi
"Kayla belum makan. Bisa biarkan dia makan dulu."
"Sebentar saja."
"Ti... "
"Kak Andre, sebentar doang." pinta ku
"Yaudah."
Kak Andre pun meninggalkan kami berdua.
"Kenapa kak?" tanya ku
"Kamu yakin pergi berdua sama dia?"
"Memangnya kenapa?"
"Pulang kamu sama dia?"
"Yaiyalah, sama siapa lagi? Btw, kak Abi kok ke Jakarta gak bilang Kayla?"
"Gak penting! Kamu sama saya ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOGYAKARTA
Ficção AdolescenteDi bawah cakrawala dan di atas bentala Yogyakarta, aku dan kamu, mendapat restu dari sang pencipta, untuk bersatu menjadi kita.