5 Desember 2011
Upacara bendera telah selesai dilaksanakan. Kini, kami tengah mendengarkan beberapa pengumuman yang akan disampaikan oleh guru.
Pengumuman yang pertama disampaikan adalah mengenai pekan akhir semester ganjil yang akan dilaksanakan tanggal 12 Desember nanti.
Ya, satu minggu dari sekarang. Dan kita dihimbau untuk melengkapi tugas-tugas yang belum terkumpul, atau remedial-remedial.
Yang kedua adalah masalah absensi, bagi yang banyak alfa, sudahlah, dipersilahkan untuk keluar dari sekolah ini.
Yang ketiga masalah class meeting. Class meeting akan dilaksanakan setelah pekan akhir semester nanti, sekitar tanggal 19 nanti. Baru tanggal 29 nya, bagi rapot.
Untuk yang pengumuman selanjutnya, ini tentang prestasi dari siswa siswi. Aku berharap satu nama disebut.
Karena apa? Karena orang itu tidak mengabari ku apa-apa tentang turnamen yang diikuti nya.
Setiap aku tanya bagaimana hasilnya? Dia enggan menjawab. Dia maupun kakak ku, sama-sama tidak ingin memberi tahu.
Dia selalu bilang,
"Lihat saja nanti kalau sudah sampai Yogya."
Kan aku penasaran. Mas Sadam pun tidak tau bagaimana hasilnya.
"Oke, dan satu nama ini tidak kalah membanggakan. Bukan hanya membanggakan nama sekolah, tapi membanggakan nama Yogyakarta."
Aku semakin deg-degan gak karuan. Aku sudah tau nama siapa yang akan disebut. Ya siapa lagi kalau bukan mas Alvin?
"Muhammad Pradipa Alvin Ardianto dipersilahkan memasuki lapangan."
Akhirnya, setelah satu bulan lebih, aku bisa melihat fisiknya. Sumpah! Mas Alvin berbeda sekali dengan yang dulu.
"Kay, sumpah! Kok makin ganteng?!" ucap Ghani
Aku pun tercengang. Ya gimana, aku juga ga tau. Toh, selama ini hanya bisa bertemu via suara.
Sumpah ya! Satu bulan ketemu, kok makin jadi, ganteng! Ya Allah! Tolong!
Bentuk tubuhnya benar-benar berubah. Berarti benar yang dikatakan oleh mas Aiq,
"jangan kaget ngeliat badan mas pas pulang ya dek."
Bagaimana ya cara mendeskripsikannya. Pokoknya, badannya tampak kekar, ga kekar banget sih, atletis lah!
Itu benar-benar terlihat sekali! Warna kulitnya pun sudah berubah. Menggelap, ga menggelap-menggelap banget sih, lebih ke sawo matang, atau kuning langsat? Gimana sih?! Ah, tau lah!
Di lehernya sudah terkalung sebuah medali emas. Sebuah piala pun sudah berada dalam genggamannya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!" ucap mas Alvin
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!"
"Di sini, saya, ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya, yang sudah mendukung dan juga memberikan doa. Berkat kalian, saya bisa membawa pulang yang saya pegang ini."
"Jelasin dong Vin, ini apa?" ucap pak guru
"Yang saya kalungin itu medali emas, yang artinya, alhamdulilah kami berhasil membawa Yogyakarta ke peringkat satu nasional."
Murid-murid serta guru pun memberikan tepuk tangan untuk mas Alvin.
"Dan piala ini, alhamdulilah, saya mendapat penghargaan spiker terbaik tingkat nasional."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOGYAKARTA
Fiksi RemajaDi bawah cakrawala dan di atas bentala Yogyakarta, aku dan kamu, mendapat restu dari sang pencipta, untuk bersatu menjadi kita.