Sial banget di hari senin dan jadwalnya buat upacara justru gue dan Jaehyun harus bangun terlambat. Kita buru-buru mandi, bahkan gak peduli lagi mau itu mandi bareng karena kondisinya udah gak memungkinkan lagi buat bertengkar pagi-pagi.
Sebenarnya lapar, tapi gak sempat sarapan. Gue udah siap, tinggal nunggu Jaehyun namun ada yang gue lupa! Buru-buru gue pergi ke kamar, Jaehyun menoleh ke arah gue dengan tatapan mata elangnya, "Jahat banget sih lo gak nyetrika baju gue, sedangkan baju lo, lo inget!" gerutu Jaehyun.
"Sumpah lupa, kemarin mau gue setrika tapi lo juga sih main game terus gak bantuin gue beberes rumah," balas gue yang melakukan pembelaan diri.
Jaehyun menatap arlojinya, "Ya udah lo duluan aja, kalau lo pergi sekarang pasti gak telat," katanya yang melongo saat bajunya gue rampas, "Sini gue bantu setrika, pokoknya gue gak mau. Harus pergi bareng, titik!" ujar gue bersikeras sehingga membuat Jaehyun menghela nafasnya.
Sesampainya di sekolah Jaehyun narik gue ke gerbang belakang, "Gak ada cara lain buat manjat pagar, aman nih," ungkap Jaehyun yang menatap gue intens, "Rok lo sependek itu gimana mau manjat pagar?" protesnya.
"Ahh, bodo amatlah gue pakai dalaman kok," balas gue, yang penting bisa sekolah hari ini. Lalu gue terhenyak saat Jaehyun memeluk gue dari belakang sekedar ngikatin lengan jacket denim miliknya di pinggang gue.
"Hati-hati woy," ujar Jaehyun yang senantiasa memperhatikan gue dengan wajah cemas. Setelah gue melakukan pendaratan dengan selamat, giliran gue yang merhatiin Jaehyun. Beuh, gila cool banget dia waktu manjat pagar sama ngelakuin pendaratannya.
Jaehyun kembali narik tangan gue, untung kami bisa masuk kelas dengan selamat dan kebetulan pas banget baru siap upacara.
"Gila kalian terlambat," ujar Taeyong yang baru masuk kelas. "Bising lo," ketus gue yang berusaha menghalanginya untuk ngobrol sama Jaehyun. "Gak boleh, nanti lo ngajak dia mabar lagi. Kalau di sekolah belajar, terserah dah kalau sampai rumah," dengus gue yang sebenarnya gak ikhlas.
"Sorry ya bro, ntar gue gak bisa soalnya mau bantuin Rose beres-beres rumah," ungkap Jaehyun kemudian bertos ria dengan Taeyong sambil ketawa gak jelas. Gue mengerjapkan mata gue berulang kali saat menatap Jaehyun, "Sejak kapan lo tobat?"
Tapi, pria itu justru mendorong kening gue dengan penanya. "Sana lo duduk njir, kelas udah mau mulai," katanya. Gue merengut sedih, "Padahal gue bisa duduk sama lo, ini semua karena si Lee gentong," decak gue saat mengingat guru yang satu itu.
Masalah pernikahan gue sama Jaehyun hanya diketahui oleh teman-teman Jaehyun; Kim Taeyong, Byun Baekhyun, Oh Sehun, Park Chanyeol, dan Kim Jongin. Dan teman-teman gue; Bae Irene, Kim Jisoo, Son Wendy, dan Kim Jennie.
Mereka semua saling berpacaran secara berurutan sesuai dengan yang gue sebutin di atas, kecuali Taeyong. Dia mah playboy cap kakap, gak tahu yang mana satu ceweknya.
"Durhaka lo, ntar kena karma," celetuk Irene sambil menunjuk wajah gue. Gue hanya mengibaskan rambut sebelum duduk di sebelah Wendy.
-o0o-
Ketika jam istirahat, gue membeli makanan kesukaan Jaehyun karena tahu anak itu pasti sibuk dengan anggota band-nya, THE BOYZ. Gak jauh-jauh sih, anggotanya pun teman-temannya; Baekhyun, Chanyeol, dan Sehun. Kemana Jongin and Taeyong? Jaehyun akan kumpul dengan mereka jika kita berbicara tentang maniak game.
"Makan dulu elah, susah banget sih dengerin omongan istri," kesal gue kelepasan dan mendapatkan godaan dari yang lain.
"Beb, kita kapan nikah?" tanya Irene yang mulai bermanja-manjaan dengan Baekhyun, "Loh, kita 'kan udah nikah kau lupa?" cengir Baekhyun yang mengecup singkat bibir Irene.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [✔]
Fanfiction[17+ CONTENT : MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] Kenalin, nama gue Roseanne Park. Gue punya sahabat cowok yang awet bangetㅡJung Jaehyun, dan kita ibarat lem sama perangko. Gue sama Jaehyun udah klop banget, jadi gak jarang kalau sampai di kira saud...