38

3.9K 398 60
                                    

Ada yang nunggu work ini update? Huhu, maaf aku lama updatenya guyss. Happy reading~❤❤❤

❤❤❤

Jam istirahat berbunyi. Tadi Jaehyun pergi ke kantin duluan sih, biasa dia bolos karena gak suka sama gurunya. Pas gue tegur dia malah nyengir sambil jawab, "Udah mau lulus, gak apa sering bolos ehehehe."

Gue mau marah tapi sayang, harus gimana coba?

Sekarang kalau marah-marah ke Jaehyun, gue bakalan mikir berkali-kali soalnya terlanjur sayang. Gue gak mau buat Jaehyun kecewa, berharap gak ada masalah lagi.

Setelah membereskan buku-buku pelajaran yang baru aja selesai dan menaruhnya di laci, gue hendak mencari Jaehyun.

Saat gue menelusuri kantin, gue nggak bisa menemukan keberadaan Jaehyun. Aneh banget, padahal 'kan dia sama squad-nya sering ngumpul di pojok kantin. Tapi yang gue lihat cuma temannya doang, lah dianya kemana? Tatapan gue menyipit saat menyadari Taeyong juga nggak ada disana. Mendadak perasaan gue gak enak.

Sejujurnya gue eneg harus ngizinin Jaehyun temenan sama orang bangsat kayak Taeyong. Meskipun teman-teman Jaehyun itu terbilang nakal, tapi masih mendingan ketimbang Taeyong. Kalau Taeyong sih mungkin emang definisi yang tepat dari cowok yang gak ada akhlaknya.

Jujur gue suka khawatir kalau Taeyong udah ngajak Jaehyun main, takut pria itu akan merusak otak Jaehyun. Jaehyun 'kan belajar merokok karena dia. Makanya kalau bisa gue pengen banget misahin mereka. Udah muak gue sama si Taeyong.

"Woy, kalian lihat Jaehyun nggak?" tanya gue sambil menatap Chanyeol, Sehun, dan Baekhyun secara bergantian. Mereka lagi sibuk mojok sama ceweknya masing-masing. Gue nggak melihat Jongin dan Jennie, ya.. Gue paham pasti mereka masih butuh waktu untuk sendiri setelah putus.

"Palingan di rooftop, udah coba lo telepon nggak?" tanya Chanyeol. Gue mengangguk pelan, "Tapi nggak di angkat, kan anjing," decak gue kesal. Ya, gue paling esmosi kalau Jaehyun dah main sama Taeyong, pasti dia suka mengabaikan telepon atau pesan dari gue. Heran banget gue sama dia, entah kenapa dia memilih untuk lebih dekat sama Taeyong yang jelas-jelas nggak berakhlak mulia. Anjir emang.

Pokoknya kalau Jaehyun udah mulai mendekati hal-hal yang terbilang nakal, alasannya gak bakalan lepas dari Taeyong. Pengen banget dia gue musnahin dari hidup Jaehyun, atau kalau bisa dia pindah sekolah aja deh.

Dengan langkah tergesa-gesa, gue menghampiri rooftop. Nafas gue udah tersengal-sengal menahan emosi. Setibanya disana, emosi gue rasanya mau meledak saat melihat Jaehyun menikmati Batang rokoknya. Saat tatapannya melihat kedatangan gue, Jaehyun buru-buru mematikan putung rokoknya dan bergegas menghampiri gue.

Jaehyun tertawa renyah kemudian mencolek dagu gue, "Heh? Kesayangan aku? Kok ke sini sih?" cengirnya cengengesan. Gue senantiasa menatapnya dengan tatapan tajam sehingga Jaehyun hanya bisa meneguk ludahnya dengan susah payah. "Iya maaf, aku salah," sesalnya yang menggaruk tengkuknya.

Gue mendengus kesal, "Kamu mau aku tinggalin, hah? Mending kita cerai kalau kamu degil kayak gini!" decak gue dengan nada dingin. Jaehyun terhenyak mendengar itu kemudian dia memeluk gue erat-erat dan merengek kecil, "Apasih ngomongnya, yang? Kok gitu, nggak baik ah!" Ia semakin mengeratkan pelukannya saat gue meronta-ronta ingin melepaskan diri. Gue kesal banget ke dia.

Gue mendongak menatapnya serkastik, "Kalau aku lihat kamu merokok lagi, mendingan kita cerai aja. Aku nggak mau punya suami yang susah di atur padahal cuma untuk kebaikannya. Kamu tahu 'kan aku bawel kayak gini karena aku nggak mau lihat kamu terjerumus ke hal negatif? Aku tuh sayang banget sama kamu," ungkap gue menggebu-gebu.

Nikah Muda [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang