49

2K 352 68
                                    

Kalian pasti mengerti bagaimana menghargai seorang penulis 😊

♡♡♡♡♡

Pesta ulang tahun Jeno akhirnya tiba. Gue menghampirinya yang kelihatan bahagia saat melihat gue hadir disini. Gue menyerahkan kado untuknya, tapi gue kaget saat melihat tangan lain yang ikut nyerahin kado ke hadapan Jeno. Ya, Jiho. Kami sempat saling menatap sejenak sebelum akhirnya Jiho kembali menatap Jeno.

"Jeno, selamat ulang tahun ya," kata Jiho hangat, tapi tatapan Jeno selalu mengarah ke arah gue. Jeno menerima kado dari gue dengan ekspresi wajah yang girang. "Makasih bunda, aku senang banget deh," ungkap Jeno sambil memeluk gue. Tatapan Jeno kembali mengarah pada Jiho, "Oh iya Tan, taruh aja kadonya di atas meja," ujarnya.

Bisa gue lihat tante Somi dan om Ilhoon terkejut bukan main saat mendengar cara Jeno memanggil gue. Mereka juga menatap gue gak ramah sama sekali, bahkan sedari tadi mereka menyikut lengan Jaehyun untuk menanyakan kenapa gue bisa ada di sini. Berulang kali mereka terkejut saat Jaehyun menjelaskan bahwa gue adalah tetangga apartemennya.

"Jeno, jangan gitu dong sama tante Jiho. Dia 'kan udah datang jauh-jauh buat kamu," tegur tante Somi yang menarik Jeno menjauh dari gue. Dia menatap gue sejenak, "Kalau kamu udah gak ada keperluan lagi bisa pergi dari sini?" ujarnya dingin.

"Apa sih nek, jangan bilang gitu ke bunda!" gerutu Jeno kesal. Om Ilhoon menyahut, "Ngapain sih kamu manggil dia bunda segala, dia tuh orang asing," omelnya sambil menatap gue sinis.

Chanyeol memegangi pundak gue, "Udah sayang, kita pergi aja dari sini kayaknya mereka gak menghargai kehadiran kamu sama sekali," decak Chanyeol yang mulai kesal.

"Tuh 'kan bunda jadi gak betah disini! Mendingan nenek sama kakek aja deh yang pergi dari sini!" ketus Jeno kesal kemudian berusaha mati-matian untuk menahan gue untuk tetap berada di sini, "Bunda, jangan pergi. Aku belum make a wish. Aku mau lakuin itu bareng bunda," lirih Jeno kemudian ia menatap Chanyeol, "Om, please jangan bawa bunda pergi dari sini," sedihnya. Chanyeol menghela nafas panjang kemudian tersenyum dan mengangguk pelan sambil mengusap kepala Jeno.

Jaehyun ikut menghela nafas saat menatap ayah dan ibunya. "Biarin bu, yah, setidaknya sampai acaranya selesai tolong jangan ngerusak mood Jeno," ujarnya memohon. Tatapannya mengarah pada Jiho, "Maaf ya Ji, anak gue belum bisa beradaptasi sama lo," sesal Jaehyun. Jiho hanya bisa tersenyum menanggapi hal itu kemudian mengeratkan pelukannya pada lengan Jaehyun, "Iya gak apa, gue bisa paham kok," balasnya.

Sekarang Jeno bersiap melakukan make a wish, sesudah memejamkan matanya beberapa saat ia meniup lilin itu bersama gue dan Jaehyun karena ngotot minta melakukan hal itu bareng gue sama Jaehyun.

Jaehyun memeluk Jeno erat-erat kemudian mencium pipinya berulang kali, "Selamat ulang tahun anak ayah, wish u all the best. Maaf kalau selama ini ayah suka marah-marah. Mau minta apa dari ayah?" tanyanya sambil tersenyum hangat menatap Jeno.

Jeno terdiam sejenak, setelah menatap Jaehyun lekat-lekat kini tatapannya beralih ke gue. "Aku mau ibu balik, jadi bisa gak ayah dan bunda bersama selamanya?" ujarnya lirih saat menatap gue dan Jaehyun bergantian. Jaehyun yang mendengar itu senyumannya memudar, sedangkan gue benar-benar terkejut mendengar permintaan Jeno yang terlampau polos.

Suasana yang mulanya bahagia mendadak sunyi karena semua orang bungkam dengan pikiran masing-masing.

"Jeno, kalau keinginan kamu pengen bunda sama ayah menikah maka ayah gak bisa mewujudkannya. Tapi masih ada cara lain kok gimana caranya kamu bisa punya ibu. Sebentar lagi ayah dan tante Jiho akan menikah, kamu bisa anggap tante Jiho ibu kamu sekarang," ungkap Jaehyun. Gue tercenung mendengar pernyataannya lalu menatap Jiho yang tersenyum sumringah di sisi Jaehyun.

Nikah Muda [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang